CHAPTER 31

4.4K 215 0
                                    

Semalam, mereke melakukannya, dan pagi ini pun terulang. Matahari sudah berada tepat di atas kepala, Rose meregangkan ototnya yang terasa sangat kaku. Oh, tubuhnya sangat lelah setelah menguasai permainan tadi pagi, tapi itu menyenangkan. Rose tersenyum masih dengan mata yang terpejam. Ia membuka matanya saat merasakan elusan halus di kepalanya.

"Bangun dan makanlah makan siangmu, sejak pagi kau belum makan apapun." ujar Nial yang sudah terlihat rapi dengan baju polo polos berwarna hitam dan celana tiga perempatnya. Nial terlihat baru saja selesai mandi.

Rose tersenyum lagi. "Aku sudah memakanmu tadi." lalu tertawa.

Nial terkekeh. "Kau memang wanita liar."

Rose menarik selimutnya sampai batas dada lalu duduk bersandar pada sandaran ranjang. "Suapi aku."

Nial tersenyum lalu dengan lembut menyuapi Rose dengan makanan yang sudah ia masak tadi. Nial yang memasaknya, untuk Rose. Hanya menu sederhana seperti Steak dan kentang goreng.

"Aku tahu ini kau yang membuatnya, benar bukan?" tanya Rose dengan mulut penuh.

Nial tersenyum. "Apa rasanya aneh?"

"Sangat aneh, seperti yang membuatnya," Rose terkekeh. "Suapi aku lagi."

"Kau berkata jika rasanya aneh, lebih baik jangan di habiskan, kau bisa sakit perut nanti."

"Biarkan saja, ada kau yang bisa merawatku." Rose tersenyum saat Nial menyuapinya lagi.

"Jujurlah jika masakanku itu enak."

"Aku benar-benar tidak tahu dari mana kau bisa mendapat kata manis dan sifat sombong itu." Rose tertawa sedangkan Nial tersenyum lembut, ia suka mendengar tawa Rose.

"Aku ingin selalu membuatmu tertawa seperti ini, tapi sayang aku bukan orang yang memiliki selera humor yang baik."

"Jadilah dirimu sendiri, karna aku mencintaimu atas apa adanya dirimu." Rose tersenyum lalu kembali melanjutkan makannya dengan di suapi Nial.

🌹🌹🌹

Malam ini, Nial mengajak Rose dinner di salah satu restoran terkenal yang ada di California. Semuanya di lakukan secara mendadak. Mereka sekarang duduk berhadapan dengan makanan sudah tersaji di hadapan mereka masing-masing.

"Kau tidak boleh menggunakan alasan diet di hari ulang tahunku," Nial mengambil piring Rose lalu memotong-motinh daging steak Rose dan mengembalikannya. "Selamat makan."

Rose tersenyum kecil lalu mulai menusuk satu demi satu daging yang sudah Nial potong menjadi bagian-bagian kecil. "Aku baru saja teringat hari resepsi Noura dan Frans." ujar Rose di sela kunyahannya.

"Ah, iya. Kau sudah mengirim hadiah untuk mereka."

"Tentu, bukankah Jack yang mengurus segalanya?"

Nial mengangguk. "Kenapa kau memberikan mereka mobil?"

"Uang mereka tidak akan bersisa jika mereka membeli mobil sport." jawab Rose sedikit tersenyum miring.

Nial menyudahi makannya dan berdehem lalu meminum monumannya. "Apa kau masih menyimpan dendam pada mereka?" tanyanya.

"Tidak, hanya saja aku terlalu marah dengan apa yang mereka lakukan terhadapku selama ini."

"Baiklah, aku sangat menunggu hadiah darimu. Tunjukkan padaku."

Rose ikut menyudahi makannya dan mengambil sesuatu dari dalam tasnya. "Ini akan sedikit meringankan rindumu." Rose mengulurkan kotak hitam.kecil pada Nial.

Nial mengambilnya lalu membukanya. Ia tersenyum menatap isinya. "Bisa kau pakaikan untukku?"

Roae bangkit dari kursinya lalu memakaikan kalung berbandul kunci kecil dengan ujung hati yang lucu. "One more, Happy birthday, My swetty man." Rose mencium pipi kanan Nial setelah selesai memakaikan kalung tersebut di leher Nial.

DARK ROSE ✅Where stories live. Discover now