CHAPTER 30

4.9K 201 1
                                    

Playlist : Meghan Trainor - Like I'm gonna lose you (feat John Legend)

🌹🌹🌹

Sesuai rencana kemarin sore, Nial sudah bersiap pergi ke pantai dengan celana selututnya. Sedangkan Rose menggunakan bikini berwarna pink dan di tutupi dengan jubah mandinya. Mereka sedang menunggu Ben dan Rachelle yang belum juga turun.

Rose menghela napas lalu menyandarkan kepalanya pada dada Nial. "Apa yang sedang mereka lakukan?"

"Entahlah. Haruskah kita berdiam diri di penginapan lagi?" Nial balik bertanya sambil mengusap rambut Rose halus.

"Kau sudah memastikan jika di  pantai itu hanya ada kita berempat bukan? Aku tidak mau berdiam diri disini." Rose menghentakkan kakinya dengan kesal.

Tak lama, Ben turun dengan tergesa masih dengan jubah tidurnya. "Kalian, maafkan aku sudah membuat kalian menunggu, Rachelle sakit, jadi ku rasa kami tidak bisa bergabung." ujarnya.

"What? Seriously? Kau sudah membuat kami menunggu." serobot Rose.

"Maaf, Rose. Tapi Rachelle sungguh sakit."

"Sudahlah, Rose. Biarkan Rachelle istirahat di temani Ben, kita ke pantai berdua," Nial tersenyum pada Ben lalu bangkit dan menggandeng tangan Rose. "Semoga lekas sembuh, kami akan menjenguknya nanti."

"Kau terlalu memaksanya bermain hingga pagi, kasihan sekali temanku." gerutu Rose sambil menarik Nial untuk berjalan lebih cepat.

"Hei, Baby. Are you okay? Kau sangat sensitif pagi ini, apa kau sedang dalam masa datang bulan?"

Rose menggeleng. "Aku baru saja selesai satu minggu yang lalu. Entahlah, aku sendiri tidak tahu. Yang jelas aku kesal, aku ingin bermain voly pantai bersama Rachelle."

"Kau bisa bermain bersamaku."

"No-no! Kalau aku melawanmu, jelas kau yang akan menang."

"Lalu, apa yang akan kita lakukan pagi-pagi buta seperti ini? Menunggu matahari terbit?"

Rose mengangguk lalu duduk bersila di atas pasir, saat tangannya bergerak akan melepas tali jubahnya tangan kekar Nial menghentikannya dari belakang. "Ini sangat dingin kau tahu? Kau bisa sakit jika melepasnya, tunggulah sampai matahari benar-benar muncul." ujarnya lalu menalikan kembali tali jubah mandi Rose dan memeluk Rose dari belakang.

"Siapa gadis yang tidak ingin bersamamu, eh?" Rose mengelus rahamg kasar Nial dari sisi kanannya. "Jika mereka tahu ada sesosok Pria tampan, baik, perhatian, dan nilai plusnya kau juga kaya, mereka pasti akan merebutkanmu, terutama kalangan sosialita."

"Mereka sudah merebutkanku bukan? Namaku sudah terdengar sampai ke penjuru dunia manapun, Sayang." Nial mencium pipi Rose dengan gemas.

"Kau sombong sekali."

"Karna aku selalu bersamamu, sifatmu jadi menular." Nial lagi-lagi terkekeh.

"Tapi memang benar. Dan kau harus tetap bersamaku walaupun mereka memperebutkanmu, atau aku akan berbuat yang tidak-tidak."

"Hei, siapa yang berkata aku akan berpaling darimu? Pria manapun tidak akan melepaskan wanita sepertimu walaupun kau sedikit sombong dan arogan." Nial meniup cuping telinga Rose.

"Sudahlah, jangan bahas lagi," Rose membuka jubah mandinya dan berdiri menggunakan bikini berwarna birunya. "Aku ingin berjemur, temani aku." Rose mengulurkan tangannya pada Nial dan di sambut dengan baik oleh Nial.

Mereka berpindah ke tempat yang lebih terkena sinar matahari pagi. Rose meminta Nial duduk dan ia berbaring di paha pria tersebut. "Kau harus ingat ini saat nanti aku pergi ke Jerman," Rose mengulurkan tangannya ke tengkuk Nial dan mendorongnya mendekat lalu melumat bi ir tersebut sebentar. "Jangan sekali-kali kau mendekati Ellisa atau bahkan berurusan dengannya, mulai hari ini juga dia sudah di pecat dari perusahaanmu, kabari aku kemanapun kau akan pergi, dan yang paling penting kau harus selalu ingat kalau aku mencintaimu, sangat mencintaimu."

DARK ROSE ✅Where stories live. Discover now