prelude-iridescent and redemption part 9

1.7K 72 18
                                    

Prelude

-javier pov-

Bagaimanapun kondisi pernikahanku jauh lebih harus ku perhatikan dari pada rumah tangga jean yang mengalami fase berat.

Tetapi... Dewi bulanku akan selalu menangisi malamnya jika ku biarkan semua dengan sebelah mata.

Aku menghentikan langkahku saat jeanita sibuk mengejarku, dia langsung memelukku erat dari belakang

Sangat erat sampai getar kesedihannya begitu terasa dipunggungku

Kucoba mengatur nafasku serta emosiku agar kembali normal, sayangnya sesuatu didepan kami menjadi mala petaka.

Diose... Putra jean dan james, dia berdiri di balik pintu pagar, menatapku dan ibunya dengan mata bingung.

"diose...? "
Mendengar aku menyebut nama putranya jean segera melepas pelukannya, dia beralih maju sejajar denganku.

Diose menatap kami secara bergantian dan menggeleng "ternyata ibu kesini... Untuk menemuinya? "tanya diose angkuh

Keangkuhan berdasarkan amarah

Haluan nafas jean naik dan dia tak bisa mengatakan tidak karena memang aku yang ingin ditemuinya ditempat ini.

"sayang... Ini tidak seperti yang kau kira..ibu dan paman javier... Hanya bicara"bela jean mengakui kebenaran diantara kami.

Tidak ada satu hal pun yang harus membuat anak ini salah faham, kecuali dia mengetahui banyak hal tentangku dan jean di masa lalu.

Diose memperhatikan sekilas raut tenang geram diwajahku akibat menahan amarah pada ayahnya dan ia menatap lekat ibunya.

"kalian bicara ditempat ini.. Apa ayah tahu? "tanya diose polos

Kepolosannya semirip jean namun caranya menatap sinis serupa james sahabatku.

    "dan apa yang ibu bicarakan sampai melupakan hari ini ibu memiliki janji denganku... "ujar diose masih kalut dengan dugaannya tentang kami

Andai dia tahu bagaimana aku mencintai vanilla serta anak-anakku seperti bumi membutuhkan langit.
Sayangnya diose masih muda.. Dan mungkin kisahku dan jean juga diketahuinya hingga pemuda ini mencium kejanggalan

"kami tidak membicarakan hal penting"kataku menyela, berniat membantu jean mengamankan posisinya.

Sialnya mulut diose terlalu pedas menanggapi apa yang dilihat dan didengarnya "kalau bukan hal penting kenapa bicara di tempat yang sangat jauh... Dan tertutup? "tanyanya menekuri jarak, tempat serta lokasi secara detail

James menurunkan kemampuan dan otak brilian menganalisa dengan baik pada putranya

Hingga aku dan jean membeku sesaat.

Kami bahkan tidak mengira datang kesini akan menjadi kesalah fahaman.

"ini hanya tempat yang nyaman untuk kami bertemu "aku harus menjelaskan baik-baik.

Jean memajukan langkahnya lebih dekat dan menyelipkan tangannya di lengan putranya yang tak berkedip.

"jadi kalian sering bertemu disini.. Ibu.. apa ayah tahu itu? "tanya diose kritis

Kepalaku makin penat menghadapi bocah keras yang kelak akan berhasil jika dia mengambil jurusan hukum.

"diose.. Kami berteman, aku dan ayahmu juga berteman.. Jangan mengira yang tidak-tidak nak.. "kataku melirik jam ditangan

Aku sudah terlalu lama meninggalkan istriku, mungkin mencari james dan menghajarnya akan menjadi prioritas kedua setelah bertemu vanilla

Memberinya perhatian dan menemani putraku taka sampai tertidur

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PRELUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang