Just wild and young -3-

6K 364 52
                                    

Vanilla pov

Jangan pernah membuatnya pergi...kehilangan lebih menyakitkan dibandingkan menenggak racun.

-Dyequote-

••○○●●°°Prelude°°●●○○••

Tubuhku terhuyung lemah dibawah derasnya terpaan hujan, dinginnya air hujan tak ayal membuat seluruh anggota tubuhku menggigil linu berlomba dengan suara berisik gemeletuk gigiku.
Kepalaku terus menoleh ke kanan ke kiri demi mencari pertolongan...tapi nihil! Aku heran mengapa tak ada satupun mobil mau berhenti meski aku berkali-kali melambai seperti orang bodoh.

Javier sikeparat tidak menghentikan mobilnya, dia juga tidak kembali menjemputku. Mobil sportnya melenggang jauh tanpa terlihat lagi diufuk mata.

dia benar benar tega membiarkanku sendirian dijalanan. SENDIRIAN!!!

Dasar Pria Brengsek!!! Kejam!!!

Oh Tuhan...aku sudah tidak kuat lagi!

Tak ada siapapun disini kecuali mobil yang melesat cepat, bahkan gardu tol masih sangat jauh dari pandangan! Tak ada pula taksi yang berhenti meski aku berlari-lari mengejar, jalanku pulang seolah tertutup, Lalu aku harus bagaimana?!

Hanya ada hembusan angin dingin menusuk-nusuk kulitku dan rasanya sampai ke tulang, bahkan ribuan tetesan hujan bernyayi miris mendera kasar diatas kepalaku, sudah tak terhitung beberapa sorot lampu mobil berlalu lalang mengisi kesepianku, menyorot ketubuhku yang memakai gaun tanpa lengan seperti mayat hidup, mereka melewatiku tanpa ada yang iba menghentikan laju mereka tuk sekedar memberiku pertolongan.

Aku bisa mati kedinginan disini!, hujannya bukan main derasnya, angin ribut yang bernyanyi sumbang tak pelak merusak pendengaran membuatku menjongkok menutup kedua telingaku. Aku takut sekali kilatan petir yang saling bersahutan sama lain menyambar tubuh mungilku, oh Tuhan tolong aku ! Aku masih mau hidup....!

Bahuku terlihat pucat di antara sela rambutku, mencetak tulang belikatku dengan sangat jelas.

Oh Tuhan...mengapa Engkau menciptakan makhluk setega itu?! Makhluk kejam yang tidak berperasaan yang tega meninggalkanku disini. Pria berhati Es yang kabur tanpa belas kasih! Pria tanpa hati yang membiarkan amarahnya terbakar hingga terlampiaskan padaku.
Pria gila ! Sintingnya kronis ! Tak bermoral!!! Cacat hati!!!

Cateluna...apa yang sedang kau lakukan sekarang? dimana dirimu?! mengapa kau tidak pernah kembali??!!

Apa kau merasakaan apa yang kurasakan sekarang?! APA KAU MERASAKANNYA?!

Dibuang seperti gembel...

Sendirian...

Kehujanan...

Disepanjang jalan yang sulit untuk mencari pertolongan!

andai kau merasakan posisiku...aku yakin sumpah serapahmu lebih mengerikan!

Buku jemariku mengerut dan memutih seputih tangan orang mati, Aku sudah berjalan beberapa meter dengan bibir mengering dan nafas putus putus karens terlalu dingin, tenggorokkanku pun tercekat sakit, rupanya kakiku sudah letih menerobos terpaan hujan sebelum menemukan penolong.

Aku mendekap erat tanganku dibawah dada menahan tiap getaran yang menggelinjang di syaraf tubuhku, tertatih tatih dibawah sinar lampu jalanan temaram, akhirnya ada penerangan yang menyambut wajah lusuhku.

Mulutku mengatup rapat dari tangis yang menjadi isak hebat, sesak didadaku bagai bara api menggerogoti kepercayaanku akan sebuah keajaiban yang tak kunjung datang.

PRELUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang