Rahasia -bagian 2-

10K 452 8
                                    

Javier POV

"Ibu baik-baik saja? ..syukurlah, ya..kami sangat menikmati liburan disini..oh kalau begitu aku akan menghubungimu lagi nanti ..i miss you mom...."

Terhembus nafas berat mencekat leherku..

Sial! Sudah berapa kali aku membohonginya

Maaf bu...maafkan aku....

Aku kembali melakukan kesalahan yang sama pada ibuku karena ulah wanita sialan itu. Aku terpaksa mengarang cerita pergi berlibur dengan cateluna sejak kejadian malam itu, aku  tak ingin ibuku yang kelewat sensitif dan sangat menyukai cateluna  sampai tahu wanita si pembawa bencana itu menghilang, ibuku  bisa  shock berat jika calon menantunya benar-benar hilang meski aku berharap sebaliknya.

Aku ingin dia hilang....benar-benar HILANG!

Di bawah alam sadarku maupun saat aku terjaga aku selalu berdoa agar wanita itu lenyap dari kehidupanku, berharap jejak yang ia torehkan pada keluargaku terhapus tanpa sisa.

Tapi kenyataan tak memihakku...cateluna sudah mengambil peran penting hingga sulit bagiku memutuskan ikatan yang  terjalin karena keterpaksaan.

Aku terpaksa bersamanya  demi mempertahankan keluargaku...aku terpaksa mengikuti perintahnya demi menjaga kesehatan ibuku...dan aku terpaksa mencampakkan gadis yang kucintai demi menjaga rahasiaku.

Rahasia yang menjadi jantung hidupku..!

Astaga aku benar-benar membencinya!

Aku selalu bertanya padanya..apakah tidak ada pria lain yang bisa di jadikan korban ambisinya? Aku yakin banyak pria diluar sana yang sama mengagumkan. Tetapi kenapa memilihku yang sudah jelas akan membuat hidupnya menderita?!

    Entah apa yang ada dijalan fikiran wanita itu, iya hanya menjawab lewat senyum tipis yang sulit kumengerti, aku benar-benar tidak bisa menebaknya sama sekali.

     Sampai detik ini aku tidak tahu motif tersembunyi  apa yang mendasari hubungan kami bisa terbentuk, cateluna wanita pintar dalam segala hal itu sebenarnya bisa memiliki apa yang dia mau tanpa harus menjadi pendampingku.

Andaikan aku tahu apa yang ada difikirannya...mungkin hidupku yang nyaris sempurna tidak akan begini.
Bagiku..selama melihat gadis itu berkeliaran disekitar keluarga margot, selama ia masih menjadi tunanganku...setiap detik yang ku jalani seperti menelan bom waktu.

Tepat pukul 5 sore ram datang memenuhi panggilanku, aku heran kenapa pemuda itu terkagum-kagum melihatku keluar setengah telanjang dari kolam renang, aku tak pernah memusingkan pandangan orang yang menyelidik pada tubuh sixpack ku, atau tinggiku, atau bahuku.

Dengan sabar ia menungguku yang baru muncul dari anak tangga setengah jam kemudian "hai bro....nice body" dia melambai sambil tersenyum lebar melontarkan pujian, aku tak membalas sapaan berikut pujiannya kecuali senyum singkat.

****prelude****

"Kau serius ingin aku melakukannya?" Ram mengulang kalimat yang sama, berharap itu hanya bualanku semata.

"Sudah ku katakan berapa kali padamu, aku tidak pernah seserius ini ram..jadi hancurkan dia dengan cara apapun..."
Ram terperanjat kaku dari sofa besar membentuk L, bibirnya mencelos heran,  temanku yang berprofesi sebagai aktor kawakan ini pun mendecak tawa aneh.

"Lalu kenapa kalian bertunangan kalau niatmu hanya untuk menyakitinya...?" Pertanyaan ram tidak salah. Orang awam yang hanya melihat  cover cateluna mungkin mengutukku sebagai pria gila.

PRELUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang