Prelude season 1 -end-

7K 384 66
                                    

Haiii

Thank you for waiting ..

Ini kelanjutan cerita prelude, part paling terakhir...hiks. (sedih banget harus off dari cerita prelude)

Happy reading guys ..

Aku tahu Tuhan sedang menghukumku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tahu Tuhan sedang menghukumku...dengan menghilangkanmu dari hidupku.

....maafkan aku.

wanita yang terlalu sabar untuk masuk kehidupku.. menghadapiku.. dan setia menungguku

vanilla, maafkan aku.

***

Terlalu sakit air mataku mengalir dari genangannya, hatiku semakin pilu menatapnya menjauh dari pelupuk mataku.

Aku tak rela bayangan itu menjauh tapi aku takut jika menemuinya akan membuka luka lama dan merusak hidup yang sudah dibinanya, aku tak mau menambahi luka lama, atau mengenang masa masa kelam bersamaku. tapi...

Siapapun tak ingin selamanya menjadi pecundang, aku pun ingin hidup tenang..setidaknya menyambung nyawaku dengan melihatnya meski gairah hidupku telah hilang.

Aku ingin melihat vanilla bahagia meski tidak denganku..aku ingin menjadi sosok yang selalu mengaguminya sampai akhir nafasku..sampai detak jantungku berhenti, sampai aku tak sanggup menyebut namanya dihatiku dan Mendoakannya sepanjang waktu..menjadi penebusan dosaku padanya.

Memang mengawasinya hanya akan menyia-nyiakan hidupku, tapi lebih baik daripada hidupku menjadi tak keruan karena merasa kehilangan.

Entah apakah ada yang bisa menyembuhkannya...yang kutahu..terlalu sakit untuk membuka hatiku untuk yang lain, karena seseorang sudah menguncinya rapat, dan tak mudah membukanya,

Dan aku bertahan menjaga pintu hatiku untuk tetap tertutup...menjaga kesetiaanku..hanya untuknya.

Vanillaku....sumpah matiku...raga dan jiwa ini hanya kuberikan untukmu.

hanya untukmu

......PRELUDE....

Kupandangi almaqh begitu lelap dalam tidurnya, pipinya merona merah meresapi hawa dingin membelai wajah sang putri kecilku yang membuat mataku terpana memandanginya, kupandangi dia sambil memikirkan sesuatu.

Melihat almaqh...seperti melihat vanillaku tertidur, oh Tuhan aku bisa gila karena semua yang kulihat hampir semuanya menyerupai vanilla. Aku tidak bisa terus begini semantara fikiran dan ragaku berada ditempat lain, semuanya hanya ada vanilla dan vanilla, hanya ada dia, apalagi sosok bidadari kecil ini seakan mendorongku untuk keluar, dia yang setia menemaniku untuk berani menemui vanilla. dia yang menghiburku dari keraguanku akan rasa takutku

Jadi salah jika hanya kuabaikan waktu berlalu merenggut kesempatanku menemui vanilla.

Sementara almaqh sampai tertidur terus memberiku semangat.

PRELUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang