Trouble Maker -3-

8.5K 381 44
                                    

Javier Pov

Hidup tidaklah berat, jika anda tahu bagaimana cara melepasnya.

-Ajahn B quote-

Cateluna berlari kearahku, dia bahkan meminta maaf disaat emosiku melonjak naik sampai ke ubun-ubun.

Seorang cateluna meminta maaf padaku sebelum perang badar di antara kami dimulai, God.. semudah itu....?! Diluar ekspektasiku!

Aku tidak percaya...!!apa mungkin aku bermimpi ditengah hari bolong?!

Tidak..aku yakin tidak sedang bermimpi..!debaran jantungnya terasa berdetak kuat, haluan nafasnya pun menyemai hangat di leherku, rengkuhan itu kuat dan nyata, mungkin karena tubuhku yang kelewat tinggi, luna begitu berusaha meraih bahuku, ia tak perduli meski harus menjinjit-jinjit tinggi untuk memelukku dengan sempurna.

Ya...ini bukan bagian mimpi!

Mataku makin terbelalak lebar, terkejut untuk yang kedua kalinya saat tak jauh dari sana seseorang tengah berlari lalu terpaksa berhenti tepat diambang pagar... pria yang kukenal dan kupanggil dengan sebutan ayah...pria itu mendesah berat, nafasnya naik turun serta pandangannya mengerikan...ia melihat kearah wanitaku.

Ke arah cateluna...

Calon menantunya.

Apa mungkin ayah mengejar cateluna? ... Seorang mertua mengejar menantunya?! Aku mendecak tawa saat bermain dengan asumsi ku sendiri...Impossible!

Tak jelas apakah benar-benar mengejarnya atau tidak...tapi seorang william berlari sampai nafasnya berantakan keluar dari mobil kebesaraannya sebelum memasuki gerbang rumah...oh jelas itu bukan ciri khasnya.

apa yang terjadi?

Aku penasaran...ada apa sebenarnya?!

***PRELUDE***

Entah apa yang terjadi, aku menerka ada sesuatu yang tidak beres diantara mereka yang tengah berlangsung, instingku berjalan tanpa memiliki bukti apapun, dugaanku masih abu-abu.

Tak nyaman dipeluk dadakan aku berusaha mendorong tubuh luna untuk lepas dari tubuhku, tapi anehnya wanita ini menahan tanganku dengan tubuhnya yang tak bergeming, ia tak ingin melepaskan tubuhku...seolah memelukku adalah jawaban dari keresahannya.

"Aku mohon maafkan aku...jangan dilepas...biarkan seperti ini"pintanya dengan nada suara lemah ditelingaku, alisku menaut heran ketika mataku menatap puncak kepalanya lalu tatapanku beralih jauh pada sosok yang amat kusegani itu kini berjalan mendekat. Selangkah demi langkah wajahnya berangsur membaik. Tak lagi tegang atau nafasnya berantakan seperti tadi, ia dengan mudahnya mengatur emosinya, ayahku dengan terampil merubah air mukanya dalam hitungan detik, berjalan mendekat kearah kami.

"apa yang terjadi...?"tanyaku berbisik ditelinga luna, mataku selintas terpejam begitu aroma tubuhnya merangsang hidungku lagi dan lagi....menawanku disana bersama sensasi perfume tubuhnya.

Sialan...! aku terpikat aroma wewangian oriental yang melekat manis dan hangat ditubuhnya, bagaimana bisa luna memiliki aroma yang berubah-ubah..kemarin ia seharum bunga..madu, lalu permen vanilla dan sekarang....jenis aroma tubuhnya hari ini kemungkinan..Amber. Setahuku salah satu satu wewangian dunia yang paling legendaris, walau tonka bean dan vanila juga digunakan dalam wewangian oriental tetapi dominasi bau amber lebih kuat menyerap dikulitnya.

Tapi bukan aromanya yang penting saat ini...melainkan peristiwa apa yang terjadi diantara mereka?!

Aku membuka mataku..cateluna bergetar, kata-kataku berhasil mengacaukan lagi nafasnya. Aku tahu tubuhnya tak bisa terlalu lama menjinjit...buku jari kakinya pasti kesakitan meski dia memakai sepatu kets, suara lemah itu anehnya memohon lagi "aku mohon...jangan tanya apapun" kedua lengannya mengalungi leherku walau ia begitu kesusahan meraihku dalam jangkauannya.

PRELUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang