The last (final) -2-

5.6K 281 20
                                    

Hallo semuanya....

Ini adalah part terakhir dan akhir cerita dari prelude. Hik hik jadi sedih ga nulis prelude lagi...

Wahh ga kerasa ya...udah sampai 46 eps. Hmm...maaf aku upnya sangat lama..sibuk ini itu.. Tapi ini akhir dari cerita prelude..yeayyy

Ohya
Keseluruhan cerita ini hanyalah karangan fiksi belaka dan tidak ada kisah nyata didalamnya, tapi banyak hal dari cerita ini terinspirasi juga dari berbagai kejadian di sekitar saya sih, hehe...

Pesan yang akan saya ingat selalu...

"Tulis dan berbagilah apa yang ingin kamu sampaikan..jangan takut dihina atau dicari kesalahannya ..karena tidak ada salahnya menceritakan sebuah karya yang mungkin bisa menghibur orang lain...toh belum tentu yang lain bisa "

So...

Happy reading ya.... teman teman watty.

 teman teman watty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PRELUDE


Prelude. . . .

kau menyesal ?

"Menyesal ?"

Ya . . . Sangat

Apa kau ingin dia kembali ?

. . ya... aku ingin dia kembali. . . "

Mengapa...? bukankah kau hanya akan melukainya?

..mungkin aku akan melukainya lagi dan lagi, tapi aku tidak bisa berbohong kalau cintaku padanya melebihi rasa cintaku pada diriku sendiri

***

MAMA...?

kepalaku seperti disengat listrik jutaan volt, otakku blank bagai program komputer yang mendadak mati total ditengah jalan, aku tercengang kaku, itulah gambaran diriku saat mendengar percakapan mereka,
Tak perlu ditanyakan seperti apa reaksiku kala mendengar suara riang seorang anak kecil berwajah nyaris sama dengan malaikatku memanggilnya mama .

Mama...dan mama..kata kata itu muncul dari bibir anak kecil itu dan vanilla juga menyebut dirinya mama.

Ku ulangi...mama!.

Ya Tuhan!

sudah terlambat!

....artinya aku kalah sebelum berperang, tidak ada lagi kesempatan untuk memperjuangkan semuanya.

Sialan!!!

▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Aku menganga seperti orang tolol yang tak tahu harus bersikap bagaimana...seluruh aliran darahku seakan berhenti mengaliri seluruh jaringan ditubuhku hingga tubuhku seakan mati rasa, aku tak tahu harus melakukan apa ketika semua yang kulihat menjadi banyak pertanyaan.

PRELUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang