You changed my world -2-

8.3K 432 70
                                    

Vanilla Pov

hari ini bukan penghakiman hari kemarin...hari ini adalah rencana hari esok

-quote-

***** PRELUDE *****

Shawn?!

Dia mengulurkan tangannya perlahan kehadapanku, bermaksud mengajakku bersalaman, namun karena didera shock berat akan sosok pria bajingan, alhasil tubuhku mematung, hanya diam menatap resah ruas jemarinya, menatap pilu jemari yang sudah sangat berjasa, menyelamatkanku dari dari lubang kehancuran!

aku takut.....

Kejadian dimana aku nyaris diperkosa sekelibat memanaskan suhu tubuhku, bayangan-bayangan menakutkan itu tak pelak mengeraskan syaraf-syaraf diorgan dalam tubuhku hingga jemariku berkeringat,menaut gelisah.
darahku yang kembali mengalir normal setelah sedikit tidur dan meminum secangkir tea camomile tiba-tiba kembali berdesir. Aku menjadi sangat takut berada didekat pria, sekalipun pria dihadapanku adalah penyelamat hidupku..jujur rasa takut meluap dihatiku.

Sepasang mataku memerah sekelibat memanas, air mata pun membenam penuh dipelupuk mataku.
Dan shawn menyadari betul bagaimana aku menahannya untuk tak menetes.

kejadian laknat itu memberikan dampak trauma besar pada mentalku..!

Sampai aku memundurkan langkah, menjaga jarak dari shawn, menyilangkan tanganku di dada bentuk dari mawas diri, kepalaku menggeleng pelan sebagai jawaban aku menolak menerima salam perkenalan si pemilik rumah yang masih setia menunjukkan senyum hangat demi menetralkan keadaan.

Shawn terkejut melihat reaksiku menunjukkan pertahanan diri, tapi bagusnya ia tidak tersinggung akan sikapku, ia justru memahami situasi keadaanku yang masih sangat shock, dia menarik tangannya dari tatapan benciku.

Alunan nafasku teralun putus-putus, sengau campur emosi tinggi yang meluap-luap menjadi satu.. bagai bara api tersiram minyak tanah...aku merasa terbakar, terkobar dalam api kebencian.

Apakah aku jadi membenci para pria?!

Entahlah!

Dia mengendus ringan merapikan anak rambutnya yang basah ditarik kebelakang, sadar tampilan setengah telanjangnya sejak awal menggangguku shawn pun beranjak pergi melewatiku memasuki ruangan walk in closet yang tak jauh dari pintu kamarnya.

Mataku terus mengawasi setiap pergerakkan shawn, takut jika ia melakukan hal tak senonoh seperti para bajingan itu walaupun aku tahu dugaanku hanyalah paranoiaku semata, pria ini sudah menolongku! ingat vanilla...dia menolongmu!

Dia mungkin berbeda.. mungkin.

Ku waspadai gerak geriknya sampai sosok pria itu menghilang namun suaranya masih terdengar "semua pria umumnya memang brengsek...mereka bajingan! tapi tidak semuanya gila"tandas shawn dari balik dinding berkonsep kaca berukuran besar.

Urat kepalaku menegang mendengar sudut pandangnya tentang mereka para kaum pria yang cukup ironis keluar dari bibirnya sendiri, tanpa sadar kakiku bergerak pelan mendekati nuansa kamar yang tertata sangat rapi dengan tetap mendengarkan.

"Aku juga sama seperti mereka tapi otakku masih normal.."shawn melangkah keluar dari lorong yang didominasi warna serba hitam dan putih dengan langkah besar. Membuatku reflek memundurkan langkah kembali ketempatku semula berdiri.

Pria bertubuh maskulin dengan tinggi menjulang itu tampil menawan meski hanya memakai kemeja panel biru muda bergaris biru tua mix abu-abu dipadu celana jeans putih belel.

PRELUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang