PROLOG

20.5K 906 18
                                    


"Aku tidak tahu, mengapa kau selalu saja datang dalam mimpiku" ucap Wei Wei yang kini kembali pada tempat yang sama, tempat yang selalu mempertemukannya dialam bawa sadarnya dengan sosok wanita misterius yang sampai kini Wei Wei tak mampu melihat wajahnya dengan jelas.

Wei Wei kini duduk dihamparan padang rumput hijau nan lebat yang terasa sangat empuk sambil memandangi hamparan bintang dilangit malam yang anehnya kini tanpa ditemani sang rembulan.

Wanita misterius itu kini duduk di samping Wei Wei, tanpa menolehpun Wei Wei tahu wanita itu kini ada disisi kirinya.

"Kau selalu saja datang mengusik mimpiku, menganganggu pikiranku dan juga menambah bebanku" Wei Wei menghela nafas berat.

"Aku bahkan tak memiliki waktu istirahat, padahal harusnya aku mengumpulkan tenagaku agar mencari cara bagaimana aku kembali pulang" gerutu Wei Wei

"Mengapa kau diam saja?" Kesalnya yang kini menoleh menatap wajah wanita misterius yang selalu menjadi bunga tidurnya dengan jelas.

"Ka-ka..kau, bagaimana bi-sa wajahmu--" ucapan Wei Wei yang terbata terpotong

'Mirip denganmu?' Potong wanita itu.

Wei Wei yang masih syok dan terkejut hanya mampu mengangguk sebagai jawaban, karna saat ini ia merasa semua kalimat yang akan ia ucapakan tertahan di tengorokan. Tiba-tiba saja lidahnya terasa kelu dan mulutnya menutup rapat.

'Maaf mengejutkanmu akan kenyataan ini' ucapnya

'Mungkin selama ini kau bertanya akan kedatanganku yang selalu mengusik kehidupanmu baik dialam bawa sadarmu ataupun alam nyata' Wanita misterius itu menjeda 'kau mungkin tidak mengetahuiku tapi aku tahu siapa kamu, karna kau dan aku adalah orang yang sama!' Lanjutnya

'Aku adalah permaisuri Liu Wei Wei yang merupakan dirimu dimasa lalu, maka dari itu kita memiliki keterikatan' jelasnya 'jika kau mencari jawaban mengapa bisa berada disini, itu karna AKU! Aku yang memanggil jiwamu untuk mengisi tubuhmu sendiri dimasa lalu' tambahnya

'Jangan bertanya mengapa bukan aku saja yang mengisi tubuh itu, karna pada dasarnya jiwaku telah mati saat aku tenggelam' ucapnya sendu, dari pancaran matanya tersirat akan kesedihan dan luka yang amat dalam.

'Aku memanggilmu hanya untuk memintamu membela keadilan dan kebenaran yang selama ini tertutup rapat. Sebelum aku mati tengelam, aku tak sengaja mencium bau pengkhianatan di istana. Saat aku menemukan bukti tersebut, mereka berusaha mencelakaiku hingga sekarang'

'Kuharap kau selalu berhati-hati dan waspada, karna tubuh yang kau tempati kini menjadi incaran mereka. Kejahatan mereka akan selalu aman dan tertutup, apabila kau mati' 'hanya ada dua pilihan bagimu, bertahan atau terbunuh!' Jelasnya panjang lebar.

'Maafkan aku yang menempatkanmu disituasi yang rumit ini' pintanya penuh penyesalan

"Lantas bagaimana jika aku ingin bertahan?" Tanya Wei Wei akhirnya.

'Maka perjuangkanlah keadilan dan kebenaran tersebut, biarkan semua orang tau kebenaran yang sesungguhnya' jawab wanita itu

"Apa yang harus kulakukan untuk memperjuankan keadilan dan menguak semua kebenaran tersebut?" Tanya Wei Wei dengan nada frustasi.

'Kau harus mencari semua bukti yang telah ku kumpulkan' jawabnya lagi.

"Kau serius?"

"Astaga aku sama sekali tidak pernah berpikir akan terseret di situasi serumit ini. Aku tidak pernah berada disituasi yang menurutku amat sangat mengerikan seperti ini, aku hanya pernah melihat di beberapa film dan drama kolosal namun tak pernah menyangka akan mengalaminya" ucap Wei Wei sendu

"Lalu dimana aku harus mencari bukti itu? Setidaknya beri aku sedikit petunjuk" pinta Wei Wei memelas

'Aku menyimpan bukti itu disuatu tempat yang gelap dan lembap, apabila kau melangkah diatasnya akan terdengar suara yang sumbang' jawab wanita itu

"Tempat macam apa itu?" Protes Wei Wei

Wanita itu mengangkat bahunya acuh 'Setidaknya aku sudah memberimu petunjuk, dan tugasmu hanya mencarinya' balasnya.

'Sekali lagi maaf membuatmu berada dikondisi seperti ini, dimana kau harus mengalami banyak penderitaan'

Wei Wei mengeram frustasi, lantas ia menjambak rambutnya kuat "lalu jika semua ini selesai, apakah aku akan kembali?" Tanyanya

Wanita misterius itu tidak menjawab, ia memilih pergi meninggalkan Wei Wei dengan  raut wajah kesal dan juga bingung.

'Maafkan aku, aku bisa memanggilmu namun tak mampu mengembalikanmu' gumam wanita itu lirih dengan suara yang amat kecil

.
.
.
.
.
.

TBC

Pliss jangan gebukin saya 🙈 karna update cerita baru padahal cerita lama belum kelar.

Karna idenya udah terlanjur ngalir, maka sangat disayangkan bukan jika saya sia-siakan 😄 *nyengir tanpa dosa*

Sebelum di gebukin dan ditimpuk beneran, saya mau kabur duluan byeeee 🏃🏃🏃🏃

The Empress : Liu Wei Wei (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang