Prelude - iridescent and redemption / part 6-

Start from the beginning
                                    

Sangat!

Ku sentuh dadaku yang berdebar,  aku bisa saja berkelahi secara fisik,  secara langsung  atau layaknya para lelaki menyelesaikan masalah mereka secara jantan.

Tapi tidak ketika aku sadar apa profesiku!

Renzo juga bukan petarung yang bisa diremehkan, dia sangat aktif di dojo.

Dari pada memenangkan siapa yang paling kuat, aku harus  lebih melindungi aset-aset berharga wajah dan sekujur tubuhku yang beberapa detik lalu nyaris saja terluka,  beruntungnya untuk semua kepekaanku dan gerak reflek tubuhku yang sempurna dan cepat, menghindarkanku dari masalah besar.

aku menelan ludah mengeratkan peganganku di knop pintu!

Rasanya belum puas jika tak balas teriak.  Apalagi.. Mom, dad dan taka... Mereka sedang tidak ada.

Sangat tepat untuk kami membahas tindakan gila renzo padaku

Jadi kulepaskan saja semua amarahku sekaligus!

     "kau yang memulainya!!!  Kau duluan...renzo!!"seruku balas berteriak, tak terima dengan semua emosinya.

Kejadian tadi malam... Kejadian yang paling buruk yang tidak bisa ku lupakan, aku sampai merasakan sakit kepala  bertubi-tubi karena ulahnya padaku.

Aku mencium almaqhvira didepan semua orang.. ! Semuanya menyaksikan ciuman antar bibir kami.

Oh God...

      jadi sama seperti renzo... Kejadian  malam itu pun simbolik dimana dia patah hati,  hancur karena tindakan konyolnya sendiri padaku.

Untung saja ku berikan alasan kalau aku tergelincir,  lori yang shock membantuku bicara.  Semua orang mungkin fokus padaku tapi tidak pada lorina,  dia mengaku tidak sengaja mendorongku dan kami bersekongkol membuat alasan kalau aku tak sengaja.  Walau tatapan lorina bagai pisau tajam yang siap memfilet kegilaanku karena dia tahu aku tidak terlihat menabrak,  aku menarik tubuh wanita itu dan menciumnya

Almaqhvira

***

Beberapa menit telah berlalu... Dan pegangan ku pada knop pintu mengendur ketika tak ada suara menyahut.

Hanya keheningan menjamah di antara kami,  aku tahu renzo bukan tipikal pemarah... Dan aku juga bukan.

Kami terdiri dari keluarga yang memiliki banyak ragam karakter, tapi  sedikitpun kami tidak pernah bertengkar hebat hanya karena hal sepele menjadi besar.

Tidak juga memaki... Atau membuat keonaran,  saling melempar bahkan berakhir saling menyesali seperti saat ini

.

.

Sungguh..  Ini yang pertama... !

Dan untuk yang pertama kali, rasanya...ternyata Menyakitkan.

Tapi...

Suruh siapa...?! Dia yang memulainya!  Suruh siapa hah?!

Aku tidak pernah memulai sesuatu yang buruk

Hampir tidak pernah !

Tapi aku juga tidak pandai menjaga emosiku

Jadi... ! Jangan mengganggu macan yang sedang tidur lalu main pergi begitu saja!!!

PRELUDEWhere stories live. Discover now