Jadi... Aku hanya perlu mawas diri menatap kesegala arah walau jelas ini bukan sifatku.
Letih... mataku terasa letih bukan main terlebih saat ragaku dilingkupi perasaan cemas, dan aku benci perasaan yang disematkan renzo ke ragaku, jadi... ku pastikan kejadian ini tidak akan pernah terjadi lagi dalam hidupku.
Aku bertaruh renzo akan menyesali perbuatan gilanya hari ini, karena sepertinya ia lupa... Kalau adiknya yang super baik ini juga punya sifat pendendam sejati.
Semua penantian menyedihkanku gugur saat Otakku yang sempat tumpul tadi kembali bekerja ketika imantaka merajuk mencari sosok yang juga dipertanyakan para undangan.
Oh ya...! Itu dia.
Yah...benar juga! dia belum juga muncul, semua keanehan itu membuka jalan buntu di otakku, kalau ingin mencari renzo maka aku harus mencari apa yang dicari renzo.
Ok.... Walau semula niatku hanya menghadiri pesta dan mengambil kado sialan itu tanpa harus bertatap muka dengan putri nenek claudia.
Semua terlanjur kepalang basah..!!!
Aku... Akan mencarinya...
Mencari masa laluku.
Almaqhvira!
-prelude-
***the iridescent and redemption***
Setelah mencari setiap ke sudut rumah ini, dari seluruh waktu yang ada.
Mengapa aku terjebak dilorong bersama dia dan body guard sejatinya?!
Tidak ada renzo!
Tidak ada si keparat itu datang menemuinya!
Hanya ada dia...
Telaga kenangan pahitku.
Sialan!!!!
***
Aku menjauhi almaqh dan adiknya brynn yang menyebalkan luar biasa setelah melewati perbincangan sengit diantara kami.
Adahal yang tidak akan pernah berubah dalam hubungan kami yang awkward berharap menjadi awesome!
Selamanya tidak akan pernah, sekalipun salju turun dikamarku! Atau bantal tidurku ditumbuhi pohon kapuk.
Almaqh tahu alasanku mengapa tetap diam, alasanku tak ingin melihat matanya dan alasanku mengabaikannya disetiap mata indah itu berusaha penuh harap agar di balas.
Sejujurnya...
Pertahananku nyaris lemah ketika sepasang mata indah itu menguji mataku, perasaan yang dulu kutakutkan kembali muncul meremas segenap jiwaku.
Aku muak.. Muak dengan semua perasaan yang almaqh berikan padaku!
Setelah menyadari tak ada renzo, tidak ada topik yang bisa kami perbincangkan lagi. Aku memilih pergi.. Menjauhi mereka semampuku.
YOU ARE READING
PRELUDE
Romance" love you like crazy! " Aku tidak menganggap diriku gila sebelum mengenalmu. Aku normal... sangat normal Kau yang tidak normal karena merusak semua ke normalanku. Membencimu? ...sangat! Mencintai mu...? Tunggu... Aku butuh proses untuk mencinta...
prelude -iridescent and redemption part 5 / continue
Start from the beginning
