Demi menghormati kedua orang tuaku, aku tidak pernah bersikap sombong seolah aku mampu berdiri dengan kakiku sendiri karena sudah bekerja.
Aku tetap yel yang dulu... Sekalipun wujudku berubah dan usiaku sudah menginjak 19 tahun tujuh hari lagi.
Aku tetap membiarkan mereka mencampuri hidupku dengan menerima uang saku yang selalu kuterima walau pada akhirnya uang-uang itu ku simpan dalam bentuk tabungan.
Uang-uang dengan nominal entah sudah berapa jumlahnya karena aku tidak pernah menghitung, yang ku tahu nilai nominalnya sudah tak terhingga dan sangat tepat kegunaanya jika Uang itu ku ambil untuk di donasikan, tentunya atas seizin orang tuaku.
Tapi tetap saja... Uangku tak kunjung habis.
Istilah... Orang kaya makin kaya rasanya benar namun tergantung bagaimana mengolahnya, dan aku kaya karena aku selalu diajarkan untuk belajar berbagi.
Kayaku tergolong ke... Kaya hati nurani.
Tapi kebaikan hatiku saat ini tercemari emosional masa lalu.
belakangan ini..emosiku berantakan,Syndrom terbesar dalam diriku yang sangat amat menyebalkan itu kembali saat aku harus menengok ke belakang.
Pernah dengar...
masa lalu menyelinap ke masa depan ?, itulah gambaran tepat dalam hidupku, dejavu tak kunjung padam.
urusanku pada putri sulung william... Sepertinya tidak pernah berakhir mudah, sialan! Pekikku benci.
Aku masih saja menjadi mudah jika menyangkut wanita itu!
Buktinya tak hanya bujuk rayu orang tuaku saja aku kembali mendarat ke tempat ini, setelah beberapa kali mangkir di setiap pertemuan penting keluarga margot dengan berbagai alasan semua pertahananku sirna karena 45 menit lalu, aku pasrah menempuh perjalanan cukup padat dengan di kemudikan pak firman supir ayah yang ku minta untuk menjemputku, karena menggunakan mobil ku yang terjebak disekeliling para wartawan sama saja dengan tindakan bunuh diri, mati konyol lebih tepatnya ..kini kehadiranku menjadi bukti kalau aku kalah.
Apakah aku benar-benar kalah oleh masa lalu? Jawabannya... Entahlah, tapi hadir diacaranya... Menunjukkan sedikit kelemahanku.
Demi Tuhan... Aku benci menyapa keheninganku dengan menatap simbol M yang seluruh dindingnya dipenuhi ribuah mawar-mawar putih.
Tunggu..
Ini aneh. . .!
Apa aku tidak salah lihat?!
Semua hiasan mewah ini membuat mataku mendelik ragu sekaligus agak shock.
Malam ini pesta wanita itu, pesta putri kakek william yang tidak mungkin ada benda-benda mewah dibiarkan mubazir. Tapi lihatlah bagaimana deretan mobil-mobil super mewah berikut rangkaian ucapan dari berbagai perusahan menghiasi sepanjang jalanan menuju halaman utama margot.
Aku tidak kaget kalau yang berulang tahun para margot lainnya, atau salah satu anggota ath tahir family atau keluarga ningrat lainnya.
YOU ARE READING
PRELUDE
Romance" love you like crazy! " Aku tidak menganggap diriku gila sebelum mengenalmu. Aku normal... sangat normal Kau yang tidak normal karena merusak semua ke normalanku. Membencimu? ...sangat! Mencintai mu...? Tunggu... Aku butuh proses untuk mencinta...
prelude -iridescent and redemption part 5 / continue
Start from the beginning
