Akhir Kesedihan

10.2K 839 135
                                    

"Cek-cek! Hallo semua, perkenalkan gue Dave, jomblo berkualitas, Anjay. Gue bukan generasi micin yang kebanyakan makan cimin. Gue juga bukan kids jaman now karna gue udah dewasa. Gue—"

Saat Dave sedang berbicara di tengah night party, Caal mengangkat tangannya. "Om Pertu! Jangan banyak omong. Jomblo aja pamer wkwk." Ucap Caal yang langsung dihadia gelak tawa dari semuanya.

"Kurang asem keponakan gue."

"Uhh kasih ketek om dong biar asem wkwk." Balas Caal.

Dave menyuruh Caal dan yang lainnya untuk berhenti tertawa. Lalu ia meneruskan semuanya. "Di tanggal yang sama ini, Ara dan Aldi meninggal. Aldiara memperkenalkan kita bahwa cinta sejati itu benar-benar ada. Gue ingin kalian terus mengenang sahabat dan Abang gue. Mereka berdua memang menyebalkan tetapi mereka berdua memiliki cinta yang besar satu sama lain." Jelas Dave.

Dave merogoh saku dalam jaketnya. Lalu ia memasukan benda itu ke dalam vcd. "Ini adalah video yang gue rekam saat gue dan Aldi berada di negara ke lima. Ini adalah gunung Acocangue. Ini adalah hiks, gue gak nyangka video ini adalah video terakhir dia. Gue gak nyangka setelah pulang ke Indonesia, justru ia pergi untuk selama-lamanya. Gue rindu lo ALDIIII!" Teriak Dave histeris.

Semua sudah mengeluarkan airmatany, tak terkecuali Caal. Anak yang telah di urus oleh Aldi. Dave menghapus airmatanya. Lalu ia menyalakan video tersebut. Tampak lah Aldi dengan wajah bahagianya, berdiri diatas puncak berlapisi Es.

Hallo nama gue Alditama Mahendra. Gue adalah calon pendamping Ara hehe. Mungkin suatu saat jika kalian tahu video ini, gue gak berada di tengah-tengah kalian.

Dave kameranya arahin ke gue dong!

Pada layar besar itu, terlihat Aldi yang merengek karna di kerjai oleh adiknya.

Nah hari ini gue dan adik gue tersayang, ada di atas puncak gunung Acocangue, Afrika Selatan. Seperti yang kalian lihat disini, disini dingin banget, karna gunung disini di lapisi oleh es-es.

'Lo kaya penyiar berita, njay.'

'Shut up, Jerk! Gue gak mau dengar suara lo'

Perdebatan itu membuat semua tertawa.

Gue adalah cowok bodoh yang sudah menyia-nyiakan malaikat seperti Ara. Gue gak tahu kabarnya bagaimana, tapi gue berharap dia selalu bahagia di manapun dia berada. Dialah wanita yang paling cantik bagi gue, gaada satupun yang bisa menggantikan kecantikannya. Akh dia sangat special.

Ara gue emang cowok pengecut yang gak pernah bisa mengucapkan kata-kata ini. Tapi  gue akan mengatakannya sekarang. 'Ra, gue suka sama lo. Hm bukan. Maksudnya gue sayang sama lo. Salah. Gue cinta sama lo. Gue suka gugup mengatakan itu Ra, tapi sampai kapanpun cinta ini gak akan pernah luntur.

Ra,

Panggilan itu terdengar lirih. Apalagi dengan mata Aldi yang telah berkaca-kaca di layar itu.

Gak semua orang mendapatkan cintanya di dunia. Gak semua orang merasakan indahnya cinta yang terbalas. Jika suatu saat aku pergi, hanya satu yang aku harapkan. Aku dan kamu akan dipersatukan di surganya. Gue rasa gue terlalu berharap, Ra. Mana mau lo sama gue? Gue kan cuma pengecut.

Suasana menjadi hening saat melihat di layar Aldi diam dengan mata yang berkaca-kaca.

Gak ada satupun yang lebih berharga dari pada waktu. Jangan pernah menyia-nyiakan waktu, karna waktu tak akan pernah bisa dimintai untuk terulang lagi. Gak ada orang lain yang gue sayang, Ra. Meskipun dia Ishana. Gue fikir gue mencintai dia dulu, tapi akhirnya gue sadar, cinta ini berpihak pada Annoying girl kaya lo.

Caal! Daddy harap kamu selalu baik-baik aja ya. Jangan nakal kalau Daddy gak ada di samping kamu. Daddy dan Mommy akan selalu ada di hati kamu. Saat pertama kali bertemu dengamu, Daddy seperti pernah menemuimu. Dan sekarang Daddy ingat, kamu adalah lelaki kecil yang menggandeng Ara dan membawanya pergi. Daddy menyangimu Caal. Jangan pernah menyia-nyiakan perempuan yang sangat menyanyangimu, karna jika perempuan menyanyangimu, perempuan itu benar-benar mempercayaimu sebagai orang yang dapat mempertanggung jawabkan cintanya.

Buat semuanya! Gue cuma mau pesan ke kalian. Mencintai memiliki batas waktu. Jangan pernah menyia-nyiakan waktu yang diberikan takdir. Karna yang pergi tak akan kembali ataupun terulang lagi. Gue Alditama, gue sayang kalian.

Layar itu berubah hitam. Video itu telah selesai dan membuat semua orang menangis. Abi memeluk Nasya, Genta memeluk Ishana, Gaga merangkul Cindy, Afgan memeluk Tiara, Caal memeluk Alle dan Alans, dan si kembar Gerald dan Gersya hanya memakan ice creamnya, karna tak mengerti apa-apa.  Marco menyalurkan semangat untuk Dave, dan Ayi malah asik tiduran di paha Avel, meskipun pada nyatanya ia juga menangis.

Malam itu berakhir dengan kesedihan, dan semuanya akan terkenang selamanya.
***
Dua gundukan tanah merah dengan hamburan bunga mawar kini berada di hadapannya. Dua batu nisan yang berdekatan menyadarkan mereka bahwa orang yang mereka cintai sudah tiada.

Caramel Wijaya
Binti
Johan Wijaya

Alditama Mahendra
Bin
Mahendra Adipartamula

Batu nisan itu membuat Nasya menangis. "Hai Ara! Hai, Al. Lama gue gak ngunjungi kalian. Sekarang gue datang bersama kelurga kecil gue. Ra, makasih banget lo udah ajarkan gue artinya hidup. Tanpa lo gue gak akan pernah bisa hidup dengan orang yang gue cintai. Oiya Al, maaf gue gak bisa jaga amanat Ara, karna nyatanya gue jatuh hati pada Abi. Al, Caal udah besar, dia mirip dengan kalian, gue senang karna kalian gue mengenal arti cinta sejati. Sekarang gue udah gak merasakan kesedihan lagi Ra. This is Last Sadness. Karna esok dan selamanya adalah kebahagiaan." Ucap Nasya yang sudah jongkok ditengah kuburan Ara dan Aldi yang hanya berjarak beberapa centimeter.

Abi juga jongkok di dekat Nasya. "Ra makasih banget lo udah buat gue jatuh cinta dengan Nasya. Gue akan jaga Caal seperti anak gue. Semoga kalian bahagia." Ucap Abi.

Caal berjongkok di dekat mereka. "Caal sayang sama Daddy dan Mommy. Meskipun Caal bukan anak kandung kalian. Doa Caal selalu menyertai kalian. Semoga kalian bahagia." Ucap Caal.

Abi mengajak Nasya untuk beranjak. Kasihan dua kembar mereka di tinggal di mobil.

Saat beranjak pergi, Nasya menoleh kembali. Ia melihat Aldi dan Ara berdiri bergandengan di dekar kuburan mereka. Mereka tersenyum kearah Nasya. Tubuh mereka bercahaya dengan pakaian serba putih. Mereka melambaikan tangan ke Nasya dengan tersenyum. Nasya membalasnya, dan mereka menghilang. Nasya tersenyum. Terimakasih tuhan, terimakasih telah membuat Skenario tak terduga. Jagalah cinta sejati mereka! Sampaikan salam terbaikku untuk mereka.

"Nasya ayo!" Panggil Abi. Nasya segera menyusul Abi dengan senyuman. Kesedihan telah berakhir, mereka sudah menemui takdir masing-masing. Abi memang menginginkan Ara, tapi takdir tuhan menginginkannya bersama Nasya. Ia bangga memiliki keluarga kecil yang bahagia.

Selesai

I love you
Jangan lupa vote dan comment!!

Pertama alasan aku buat ini:

•karna aku ingin buat yang beda
•karna aku lihat di wattpad jarang yang buat novel kek gini wkwk
•karna aku mau buat kalian menjauhi penjara ataupun rumah sakit jiwa
•karna aku ingin membuat wawasan tentang negara yang mungkin kalian gak ketahui
•karna aku ingin ngerjain kalian
•karna aku cinta kalian. Love love

Komentar dong!! Apa yang kalian rasakan dari cerita ini? Greget apa gimana? Kurang baik apa aku update 3 kali wkwk

LAST SADNESS [SELESAI]Where stories live. Discover now