Last Sadness-61

4.9K 509 55
                                    

Soekarno-Hatta Airport✈️

Angin Indonesia kini dirasakan kembali oleh kedua pria yang baru saja keluar dari pesawat. "Ini negala apa, Dad?" Tanya Caal lucu. Ia sedang di gendong Aldi, entah mengapa sejak di pesawat Caal sangat manja dengannya. "Ini adalah Indonesia, Caal. Tempat Daddy dan Mommy serta Om Dave tinggal. Caal mau bertemu omah?" Tanya Aldi. Caal mengangguk.

Dave tak membayangkan apa kata orangtua serta teman-temannya saat Aldi pulang 2,5 tahun membawa oleh-oleh anak lelaki tampan berusia 4 tahun. Apa akan terjadi kegegeran dunia? Atau masalah besar?

Aldi dengan bahagianya keluar bandara. Akhirnya, Ra. 2,5 tahun gue bisa kembali ke negara ini. Gue bisa menjemput loh dan hidup bahagia bersama lo. Gue senang karna akhirnya gue bisa menahan ego gue untuk melupakan lo. Itu semua karna wajah lo pada wajah Caal batin Aldi.

Namun lamunannya buyar saat,

"ALDI MY SOB!!! KANGEN PAKE BGT GUE SAMA LO!" Teriak Ayi heboh saat melihat Aldi pulang. Sepertinya mereka belum menyadari keberadaan Caal.

Gaga memeluk Aldi. "Selamat juga lo. Gue punya kabar gembira, Al. Gue sama Cindy udah jadian Yeay!!" Bangga Gaga. Marco langsung menarik Gaga karna ia juga memeluk Aldi. "Kangen lo njir, Al. Lo gak tahu sih ketegangan apa yang terjadi set—" ucapan Marco terhenti saat Gaga menginjak kakinya. Menyadarkan bahwa ia baru saja ingin membongkar semua tentang Ara dipenjara.

Ayi menyadari kebingungan Aldi langsung mengalihkan pembicaraan. "Akh suka gajelas emang tuh anak. Ngawur. Lah-lah tunggu deh. Gue mau ngitung. 1,2,3,4,5. Lah-lah kan si Dave ke mobil duluan. Harusnya kan cuma 4, kok gue ngintung 5 ya?" Ayi memperhatikan Aldi dari atas sampai bawah. "KYAAAAA!!! Anak siapa lo bawa, Al." Ucap Ayi heboh saat melihat Caal tersenyum kearahnya.

Gaga langsung menarik Aldi. "Lo gak nikahin janda di sono kan, Al?" Tanyanya. Mereka baru menyadari keberadaan Caal. Ayi menyipitkan matanya melihat Caal. "Heh bocah! Lo anak siapa?!" Tanya Ayi yang mengaggetkan.

Marco menoyornya. "Berisik ogeb." Ayi tertawa. "Hehe sorry. Jadi bocah, lo anak siapa?" Tanya Ayi ulang. Caal mengerutkan dahinya. "I don't know what you say, uncle." Jawab Caal membuat Ayi melongo.

Ayi beralih ke Gaga. "Dia ngomong apaan, Ga?" Tanyanya. "Dia bilang lo kenapa mirip monyet?!" Kesal Gaga.

Ayi memutar bola matanya. "Sinis banget sih ama dede bang. Awas ya minta nyusu." Goda Ayi langsung di tendang Gaga. "KASAR! TEGA KAMU RHOMA! LEBIH BAIK KITA CERAI RHOMA!" Ayi mulai drama. Gaga langsung mengajak yang lainnya untuk meninggalkan Ayi. "Sue semua." Keluh Ayi langsung menyusul mereka.
***
"Daddy kita mau kemana?" Tanya Caal. "Bocah kebanyakan makan paya, giliran ama gue ngomong inggris, giliran ama Aldi ngomong indo. Tapi tunggu! Al nama lo selama keliling dunia ganti menjadi dedi?" Tanya Ayi heboh.

Dave yang sedang tidur merasa terganggu. "Aduh bang lo berisik banget. Caal itu bilang Daddy, bukan dedi. Daddy itu artinya Ayah, bapak, babeh, papa, dan spesies lainnya. Dasar ogeb, makan micin mulu sih lo." Jawab Dave kesal.

"Dave micin itu gak bersalah. Itu terdapat di surat dalam Al-qur'an. Bacain Co!" Suruh Ayi pada Marco.

Marco menoleh. "Hah? Yang mana?" Tanyanya.

"Ih yang diajarin DosMan. Dosen Manto." Jawab Ayi kesal.

Marco menyuruh Dave mewakilkannya untuk meninju Ayi. Dave langsung melakukannya dengan senang jantung. Eh hati. "Bagus Dave. Mimpi apa gue punya temen macam Ayi. Yang diajarin Dosman mah doa sebelum anu-anu ogeb. Gue hirupin bensin juga lo." Marco kesal.

Aldi merindukan perdebatan teman-temannya. Ia juga merindukan Ara. Kira-kira ia sedang apa ya? Aldi melihat wajah Caal, tiba-tiba ia teringat sesuatu. Ia mengingat mimpinya dulu. Caal sangat mirip dengan anak kecil yang membawa Ara pergi. Caal sangat mirip dengan anak kecil itu. Aldi sempat tak percaya semua ini.
***
Keesokan harinya Aldi telah sampai di Cafe. Sesuai yang Aldi janjikan, mereka akan bertemu di Cafe dekat sekolahnya dulu. Entah mengapa ia gelisah. Ada rasa aneh pada dirinya. Sudah 1 jam ia menunggu, namun Ara tak juga datang.

Ting

Suara tanda seseorang masuk membuat Aldi menatap ke arah pintu. Terlihatlah seorang gadis cantik yang berjalan menggunakan kaki palsunya. Akhirnya setelah sekian lama, mereka bertemu juga.

Ara berjalan menemui Aldi. "Long time no see!" Ucap Ara menyadarkan Aldi. Aldi memeluk tubuh Ara dan Ara membalasnya. "Gue kangen lo, Ra." Ucap Aldi membuat perubahan di wajah Ara. "Me too, Al." Ucap Ara. Saat mereka saling pelukan. Tak ada getaran yang saling mereka rasakan. Jantung Akdi tak berdetak kencang. Apa cinta ini telah hilang? Batin Aldi.

Saat sedang memeluk Ara, Aldi melihat luka-luka yang ada pada diri Ara. Ara yang merasakan itu, mulai membuka suara. "Saat itu gue kecelakaan, dan luka-luka hehe." Ucapnya.

"Kalau luka jahitan yang di leher?" Tanya Aldi.

"Sama. Luka itu karna kecelakaan." Ucap Ara mencoba meyakinkan. Tak mau ambil pusing, Aldi langsung melupakan hal itu.

Setelah itu mereka mengobrol, Aldi menceritakan semua yang terjadi di perjalanannya. Tapi Ara tak menceritakan apapun yang terjadi padanya. Yang terpenting adalah mereka bahagia. Ara juga tahu bahwa Caal adalah anak angkat Aldi. Caal sangat tampan dan wajahnya sangat mirip Ara. "Ra, namun bila hari ini adalah yang terakhir namun ku tetap bahagia... selalu ku syukuri... begitulah adanya..." nyanyi Aldi. Ara tersipu malu. "Sampai kapapun yang gue cinta hanya Caramel Wijaya. Gak ada yang berhak mengubah itu." Tekan Aldi. Raut Wajah gadis itu berubah saat mendengar itu semua. Entah mengapa ada perasaan tak enak hati pada Aldi.

Setelah sore mulai meninggalkan bumi. Aldi mengantar Ara pulang. "Jangan cengeng kalau gue gaada haha. Masuk sana!" Perintah Aldi yang langsung di angguki Ara.

Ara masuk dan menghilang dari pandangan Aldi. "Jikapun 12 jam tadi adalah yang terakhir, gue bahagia, apapun itu." Gumam Aldi langsung membawa mobilnya pergi.

Udah triple yakk!! Aku cepetin update, karna aku lupa nanti mau nonton persija, males kalau diminta update-updatean. Jadinya di post sekarang aja...

Jangan lupa vote dan comment!!

Tunggu besok triple lagi yak, mungkin pagi-siang-malem...

APAPUN ENDINGNYA!! AKU CUMA MENURUTI KEMAUAN READERS!!

I love you

LAST SADNESS [SELESAI]Where stories live. Discover now