Last Sadness-15

6.6K 600 11
                                    

Ayi melihat wajah Aldi yang sedang tertawa. Tawanya kini tak seperti biasanya, Ayi tahu dibalik tawa itu, tersimpan banyak luka yang disembunyikan. Aldi memang tertutup dibandingkan yang lainnya, tapi Aldi juga yang paling care diantara mereka. "Al lo tau kan? Pergi bukan sebuah keputusan yang baik untuk lari dari masalah." Ucap Ayi.

Aldi menghentikan tawanya. Gaga dan Marco pun melihat Ayi yang tampak serius berbicara pada Aldi. "Gue rasa lo butuh pertimbangin lagi deh, Al!" Tambah Marco.

Aldi menggeleng. Keputusannya sudah bulat. Nanti malam ia akan pergi. "Gue udah fikirkan ini, jangan buat gue membatalkan niat ini, karna sampai kapanpun gue gak akan merubahnya." Ucap Aldi. Aldi menyesap kopinya. "Kopi itu kaya cinta, pahit, tapi banyak orang yang larut kedalamnya." Ucap Aldi setelah menyesap Kopinya.

Gaga kembali bersuara. Kali ini suasana menjadi krik seketika. "Negara mana aja yang akan lo kunjungi?" Tanya Gaga.

Aldi mengangkat wajahnya. Melihat semua temannya sudah menunggu jawaban dari Aldi. "Cie nungguin haha." Goda Aldi. Ayi langsung menimpuk Aldi dengan kacang yang ada dimejanya. "Masih ae bercanda bocah. Ini lagi tegang bung. Jadi negara mana aja yang akan lo kunjungi?" Tanya Ayi mengulang pertanyaan yang sama.

"Hm.. negara pertama adalah Amerika Serikat dan terakhir Selandia baru." Ucap Aldi yang membuat ketiga temannya membulat. "LO KELILING DUNIA BENERAN?" Tanya Ayi shock. Aldi hanya mengangguk. "Disetiap negaranya gue akan menghabisi 3 bulan. Gue pergi bersama Dave, gue akan kangen banget sama kalian. Dua tahun setengah gue akan pergi." Ucap Aldi sambil memeluk ketiganya.

Persahabatan mereka memang patut diacungkan jempol. Banyak yang iri dengan eratnya persahabatan yang sudah terjalin sejak SMP. "Jangan lupain kita, Al! Kita pasti disini nunggu lo kok." Ucap Gaga.

Aldi melirik jam ditangannya. "Gue harus pulang. Sampai ketemu dua tahun setengah lagi! Tunggu gue dijakarta yak!!" Ucap Aldi yang langsung keluar Cafe. "KITA PASTI AKAN NUNGGU LO, AL!" Teriak Marco yang membuat senyuman di wajah Aldi merekah.

Gaga membereskan barang-barangnya. "Tunggu gue yak, Yi!" Ucap Gaga yang langsung pergi. "Tunggu gue juga yak, Yi." Ucap Marco yang juga pergi meninggalkan Ayi.

Ayi menepuk dahinya. "Kenapa harus gue lagi yang dizolimi?" Ucap Ayi. Ayi dengan langkah malas, berjalan menuju kasir. Habis sudah uangnya akibat teman-temannya. Gimana gue mau ngajak ayang Avel malam mingguan kalo uang nipis begini batin Ayi.
***
Aldi menggeret kopernya menuju pesawat, ia harus meninggalkan indonesia. Ia tak akan menyesali perbuatanya, menurutnya semua ini adalah yang terbaik. Sejauh apapun ia akan pergi, ia tetap akan kembali ke rumahnya, dan ia percaya, Ara lah rumahnya. Aldi memakai seatbeltnya karena sebentar lagi pesawat akan membawanya pergi.

"Lo harus bahagia, Ra! Harus!" Ucap Aldi. Pesawat akhirnya membawa mereka berdua pergi, tujuan pertama mereka adalah Amerika serikat. Aldi menatap Jakarta dari atas, malam ternyata lebih indah dilihat dari ketinggian. Aldi memejamkan matanya, mencoba mengistirahatkan hatinya.
***
Ara baru saja sampai bandara, ia berpapasan dengan Hendra dan Lidya. "Dimana Aldi, Tante?" Tanya Ara. Lidya memeluk Ara. "Al sudah pergi sayang. Pesawatnya sudah berangkat 10 menit yang lalu. Al sayang banget sama kamu, Al titip pesan sama tante untuk selalu pastikan kamu bahagia. Kamu bahagia ya, Sayang!" Pinta Lidya.

Ara menangis dipelukan Lidya ternyata ia terlambat. "Ini dari Aldi, dia minta tante memberikan surat ini untuk kamu. Maaf Ara, tante harus pergi. Ingat pesan tante! Kamu harus bahagia!" Ucap Lidya. Lidya mengelus puncak kepala Ara yang masih menangis. "Dua tahun setengah. Dia pergi selama Dua tahun setengah. Ayo pergi!" Ajak Gaga. Ara mengangguk dan ikut pergi bersama Gaga.

Sesampainya dirumah Ara tak banyak bicara, ia langsung masuk ke kamar dan mengurung diri. Ara membuka surat dari Aldi.

Hai Ra apa kabar? Mungkin ini adalah surat terkahir yang gue berikan buat lo. Lo gak perlu nunggu surat selanjutnya, karna gue gak akan membuatnya lagi. Bukannya malas, tapi gue rasa semua itu gak penting. Jaga diri lo ya! Gue pergi selama 2,5 tahun. Sebentar bukan? Tapi menurut gue itu cukup lama untuk pergi tanpa lo. Seperti lamanya membuat surat ini, terlalu banyak kesalahan yang gue buat dalam surat ini, sebanyak kesalahan yang telah gue buat sama lo.

Lo tau gak? Gue gak pernah menyesal mencintai lo. Gue pergi bukan karna kalah, tapi menurut teori lo, matahari akan pergi saat bulan dan langit bersama, karna matahari mempunyai hari yang akan sakit saat melihat kebersamaan mereka. Gue rasa teori lo benar. Karna kali ini, matahari berpihak pada gue. Jaga diri lo yak! Tujuan gue cuma satu KEMBALI UNTUK CARAMEL WIJAYA. Jangan siakan waktu lo untuk menunggu gue, gunakan kesempatan itu untuk bahagia, karna tuhan hanya memberi hambanya satu kesempatan, jika ada yg kedua? Itu hanya orang-orang yang beruntung yang mendapatkannya. Gue harap lo sama Abi bisa jadian lagi😊

Alditama Mahendra

Ara menangis dalam kamarnya, Aldi sudah pergi, Aldi menginginkan dia sama Abi.

Jadi selanjutnya kita akan variasi part, ada kalanya part di jakarta, ada kalanya part tentang negara yang dikunjungi Aldi!! HAVE FUN GUYS!!!

Jangan lupa vote dan comment!!
(Ladybala)

LAST SADNESS [SELESAI]Where stories live. Discover now