Last Sadness-62 [terungkap]

5.8K 583 66
                                    

Sepasang insan duduk di bangku taman kota. Wanita berpakaian casual dengan Lelaki berpakaian yang sama duduk diam tampak termenung. Mereka adalah Gaga dan seorang gadis. Gaga tak tahu mengapa gadis itu datang ke taman kota. "Ada apa lo ajak gue kesini?" Tanya Gaga memecahkan keheningan.

Gadis itu menatap Gaga. Ia bingung harus mengatakan apa, ia takut Gaga marah. Tapi ia sudah tak kuat dengan semuanya. Ia ingin semuanya berakhir, untuk apa ia hidup dengan kebohongan, sejauh apapun ia melangkah, hasilnya akan tetap sama. "Gue ingin semuanya berakhir." Ucap wanita itu.

Tanpa mereka sadari, Aldi dan teman-temannya memata-matai mereka dari balik pohon yang cukup dekat. Sehingga ia tahu apa yang di bicarakan sepasang insan itu. Tak lama Abi, Genta dan Afgan menghampiri Aldi. Ia kepo dengan apa yang di lakukan Aldi dan teman-temannya. Aldi menyuruh mereka untuk diam. Dan fokus kepada apa yang ingin mereka tahu.

"Sejauh apapun kita menyembunyikannya. Semuanya akan segera terungkap, Ga. Gue capek dengan semua ini. Bahkan gue sudah merenungkannya semalaman, dan gue bermimpi bahwa ia menyuruh gue untuk mengakhiri semua." Jelas gadis itu.

Gaga cukup terkejut dengan apa yang gadis itu jelaskan. "Tap-"

"Gue ini bukan Ara, Ga! Sampai kapanpun akan seperti itu. Gue gak mau menjatuhkan hidup Ara lagi." Ucap Gadis itu yang membuat Aldi dan yang lainnya kaget. Mereka kaget karna gadis itu berbicara bahwa ia bukan Ara. Wajahnya sangat mirip, bahkan sama-sama memiliki cacat di bagian kaki yang sama. Lalu siapa wanita itu?

"Tapi Nas? Ara ingin lo bahagiakan mereka." Kelak Gaga.

Gadis itu menggeleng. "Aldi gak bahagia dengan gue, Ga. Yang Aldi mau itu Ara bukan gue. Dan mereka pun sama. Sam-"

Prok prok prok

Suara tepuk tangan itu membuat gadis itu menghentikan ucapannya. Aldi dan yang lainnya keluar dari persembunyiannya. "Gue kecewa sama lo. Lo penipu." Ucap Abi langsung pergi dari sana. Gadis itu hendak mengejar Abi, namun menurutnya ini adalah saatnya.

Aldi menatap tajam gadis itu. "Bagus banget kalian. Berbohong dengan mengaku-ngaku kalau lo adalah Ara? Cih gue gak nyangka dengan apa yang lo dan Gaga fikirkan." Ucap Aldi.

Gadis itu mengeluarkan airmatanya. "Gue akan jelaskan ini adalah saatnya. Gue minta kalian tinggalkan gue dengan Aldi." Pinta Ara. Mereka pun mengerti dan pergi, lalu Ara mengajak Aldi duduk. "Apa yang lo mau jelaskan lagi?! Lo mau dra—"

"Gue minta lo diam! Gue akan menjelaskannya." Aldi dapat melihat kemarahan dari gadis itu. Sehingga ia memilih untuk diam. "Nama gue Nasya. Gue adalah gadis cacat yang di tolong oleh Ara dengan diberikan kaki palsu beberapa tahun yang lalu. Setelah itu gue dapat kembali berjalan berkat Ara. Dia adalah gadis baik yang sudah menolong gue. Lalu...

Flashback On

Nasya duduk termenung di kursi taman rumah sakit. Ia telah mendapatkan kaki palsu. Itu artinya, ia tak perlu membuat ibunya malu lagi dan benci dengannya. Saat sedang duduk, seseorang menepuk bahunya. Dan ternyata itu Ara . Ara duduk di kursi rodanya, Nasya tak tega melihat itu, harusnya Ara yang dapat kembali berjalan bukan ia. "Hai Sya! Selamat ya kamu sudah kembali berjalan." Ara mengulurkan tangannya pada Nasya. Nasya tersenyum dan menjabat tangan Ara. Tak lupa ia juga mengucapkan terimakasih pada Ara.

"Kamu tahu gak Sya? Mengapa aku memberimu kaki palsu itu?" Tanya Ara yang hanya di jawab dengan gelengan. "Itu karna hidup aku gak akan lama lagi, Sya. Aku mengalami Leukimia karna penyakit turunan dari ibuku, gak hanya itu, aku juga memiliki penyakit kemunduran otak. Seberapa lama aku hidup, aku akan melupakan semuanya. Bahkan diriku sendiri.

Banyak hal indah disini yang buat aku berat meninggalkan. Terlebih aku sangat menyanyangi seseorang yang tak dapat menghargai hadirku. Namanya Aldi, dia adalah kakak kelas serta tetanggaku. Dia adalah teman kecil aku dan Gaga. Sejak kecil kita saling jatuh cinta. Namun ia mengalami Amnesia karna kecelakaan. Hal itu merubah hidupnya menjadi pria dingin. Ia membenciku, ia menyukai wanita lain, ia tak menginginkanku." Cerita Ara belum usai, airmatanya sudah mengalir deras.

"Aku menyayanginya lebih dari aku menyanyangi diriku sendiri. Aku juga memiliki banyak teman yang sangat special serta kakak dan orang tua yang berharga. Aku-aku—" Nasya menunggu lanjutan cerita Ara. "Nasya aku ingin kamu menggantikan posisiku saat aku pergi nanti." Kalimat itu membuat Nasya kaget. Bagaimana mungkin Ara memintanya menggantikan posisi Ara. "Tapi bagaimana bisa, Ara? Kamu dan aku memiliki wajah yang berbeda, meskipun tubuh dan rambut yang hampir sama. Lalu kita baru mengenal, bagaimana aku tahu kisah kamu?" Ucap Nasya.

Ara tersenyum. "Aku ingin kamu operasi pelastik dengan menggunakan wajahku. Dengan begitu mereka tidak akan curiga, dan kamu tak perlu khawatir dengan kisahku. Ini." Ara memberikan sesuatu pada Nasya. "Annoying girl? Buku apa ini? Seperti novel?" Tanyanya.

Ara mengangguk. "Itu adalah novel yang aku buat sesuai dengan kisahku sejak aku kehilangan sosok Aldi yang dulu. Kamu dapat mempelajarinya dari sana. Aku mohon Nasya, hanya kamu yang aku harapkan dapat membantuku. Aku mohon demi bahagiaku. Aku ingin mereka bahagia dan tidak merasakan kehilanganku. Mereka terlalu berharga untuk menangis." Ucap Ara lirih. Nasya memikirkan betapa baiknya Ara padanya.

"Baiklah. Aku akan operasi pelastik." Jawab Nasya membuat Ara langsung memeluknya erat. Nasya pun membalas pelukan itu. "Besok kamu akan ke Korea untuk operasi pelastik. Aku akan menghubungi Om ku yang merupakan dokter oplas disana. Ia akan membantumu. Tapi Nasya, satu bulan ini aku akan membahagiakan Aldi untuk terakhir kalinya. Lalu aku akan memberikan mataku untuknya. Agar ia dapat melihat dan menjalani hidupnya kembali. Saat kamu kembali, temui Gaga serta orangtuaku. Berikan rekaman ini kepada mereka." Ucap Ara sambil memberikan sebuah recorder pada Nasya. Nasya tak habis fikir Ara memiliki hati sebesar itu. Ia bahkan sangat menganggumi Ara, pasti Ara memiliki banyak penganggum di lingkungannya. Fikir Nasya.

Flashback Off.

Cie di tipuuu cieeee, ketipu,, gak nyangka kan? Orang yang meninggal itu gak akan pernah bisa kembali, di naskah Annoying yang aku ketik, terdapat saat-saat terakhir Ara sebelum meninggal? Trs gimana nih jadinya?

Jangan lupa vote dan comment?
Demi bahagia yang lain, Ara merelakan semuanya, meskipun mati adalah pilihan terakhirnya. Kalian tahu kan buku yang dibawa bawa Nasya? Itutuh novel kisah Ara😂

Berkata kasarlah padaku, aku akan menjawabnya😂

LAST SADNESS [SELESAI]Where stories live. Discover now