Last Sadness-19

6.3K 510 7
                                    

Dua minggu Ara dan Abi telah menjalin hubungan. Tak ada rasa sakit yang mereka rasakan. Mereka sama-sama menjalankan hubungan dari nol, memulainya dengan penuh kepercayaan. Seperti saat ini, dua insan itu sedang duduk menatap langit malam diatas gedung tinggi sekolahnya.

Abi dan Ara masih dengan seragamnya yang lengkap. Tadi adalah hari terakhir UN, maka Ara dan Abi ingin menghabiskan masa putih abu-abunya. "Kamu mau kuliah dimana?" Tanya Abi.

Ara menoleh ke Abi. "Di Universitas tempat Gaga. Genta dan Afgan juga begitu." Ucap Ara santay.

"Kalau gitu aku juga sama." Jawab Abi. Ara mengeryitkan dahinya. Bukankah Abi menginginkan kuliah di luar negeri? Avel bilang, Abi ingin kuliah di luar negeri, lalu kenapa sekarang berubah?

Ara menatap Abi. "Kenapa? Avel bilang, kamu mau kuliah di luar negeri?" Tanya Ara. Abi dengan santaynya menatap Ara. Tersenyum sambil mengunyah permen karetnya. "Simple. Karna aku gak mau jauh dari kamu." Ucap Abi.

"GEMBEL DEH KAMU!!" Jawab Ara sambil memukul lengan Abi. "Cita-cita kamu apa Bi?" Tanya Ara.

Abi merebahkan tubuhnya diatas gedung. Matanya terpejam menghadap langit. "Dulu aku ingin jadi dokter, tapi setelah bertemu kamu, cita-cita aku berubah jadi ingin membahagiakan kamu." Ucapnya dengan mata terpejam.

Ara salah tingkah. Abi memang benar-benar membuatnya menjadi malaikat didunia. "Tau akh. Gombal mulu lo." Ucap Ara kesal.

Mata Abi masih tertutup. "Satu kata 'lo'? Satu ciuman di kepala!" Ingatnya. Ara menggaruk tengkuknya, ia bahkan lupa perjanjian itu. Ara memeluk kedua kakinya yang terlipat, ia ikut menatap bintang. "Gak nyangka besok gue udah gak jadi gadis SMA lagi." Ucap Ara sambil tersenyum.

Abi bangkit dari tidurnya. Lalu ikut duduk disamping Ara. "Mungkin beberapa hari lagi kamu udah bukan gadis SMA lagi, tapi kamu harus ingat! Selamanya kamu akan tetap menjadi gadis menyebalkan didalam hidup aku. Gadis yang berhasil membuat Abigail luluh dengannya." Ucap Abi sambil tersenyum.

Abi merangkul tubuh Ara, dan Ara merebahkan kepalanya di bahu Abi. Mereka larut dalam indahnya malam.

"ABI!" Panggil seseorang yang membuat Ara mengangkat kepalanya dan menoleh kebelakang. Abi juga menoleh saat namanya dipanggil. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat sosok wanita muda cantik yang sedang tersenyum menatapnya. Wanita itu menghampiri Abi dan memeluknya.

Siapa dia? Cantik banget? Dan kenapa pelukannya seperti pelukan seorang kekasih? Batin Ara.

Siapa dia? Cantik banget? Dan kenapa pelukannya seperti pelukan seorang kekasih? Batin Ara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ara melihat Abi yang tampak shock dengan kedatangan wanita cantik itu. Abi pun tak terlihat membalas pelukan erat itu. "Aku kangen kamu, Sayang." Ucap wanita itu.

"Sayang?" Gumam Ara yang membuat Abi tersadar.

Ara semakin bingung dengan hal ini? Sayang? Ara bahkan tak mengerti drama apa yang sedang diperankan didepannya? "Aku bisa jelasin Ra." Ucap Abi saat melihag linangan airmata keluar dari bola mata Ara.

Wanita cantik itu melepas pelukannya, lalu memandang Ara sambil tersenyum. Tangannya terulur dihadapan Ara. "Gue Venuce, pacarnya Abigail. Lo pasti sahabatnya Abi kan?" Tanya Venuce.

Tesss

Bagai petir yang menyambar hati Ara saat ini, matanya beralih ke Abi, ia seakan minta penjelasan dari lelaki itu, tetapi Abi hanya bungkam, ia tak dapat berbicara apa-apa lagi. Ara pergi berlalu meninggalkan Abi, wajahnya sudah basah, Abi pun tak tinggal diam, ia mencoba mengejar Ara. "Izinin gue jelasin Ra!" Ucap Abi.

"3 menit." Jawab Ara singkat. Ara tak kuasa menatap wajah Abi, bahkan untuk mengangkat wajahny saja, ia tak berani. "Venuce. Dia memang masa lalu dalam hidup gue. Masalalu yang sangat indah, perjuangan gue mendapataknnya cukup berat, sejak kecil, gue mencintai dia. Bahkan sampai saat ini, gue-gue-gue masih ada sedikit tasa dengan dia." Jelas Abi.

Duarrr

Petir menggelegar dilangit. Malam menjadi lebih gelap dari tadi. Langit seakan merasa apa yang Ara rasakan. "Lalu dia pergi ke Amerika saat hubungan gue dan dia terjalin 2 tahun. Gue fikir dia gak akan kembali, sehingga gue ketemu wanita yang berhasil menghapus setengah cinta untuknya. Dan orang itu adalah Caramel wijaya. Gue sayang lo, bahkan saat lo pergi, dan memutuskan hubungan kita, gue merasa tuhan gak adil. Tuhan selalu ambil orang yang gue sayang. Mengenal lo membuat gue melupakan sosok venuce, tapi sejak kepergian Venuce, gue belum memutuskan hubungan ini. Cinta gue dulu terlalu besar. Bantu gue Ra! Bantu gue untuk menghapus 50% cinta miliknya yang tersisa." Jelas Abi.

Wanita mana yang tak sakit hati?

Lelaki yang ia sayangi, ternyata masih menyimpan cinta untuk masa lalunya. Begitu pula yang Ara rasakan. Ara menghapus airmatanya. "Gue butuh waktu untuk menerima semuanya, Bi. Gue masih punya hati yang pasti sakit saat cinta yang gue berikan seutuhnya, hanya terbalaskan setengahnya. Kembali sama Venuce. Biar gue yang mencoba merapikan hati gue." Ucap Ara langsung pergi.

Ara berjalan dengan tatapan kosong, bahkan Abi tak berniat untuk mencegah Ara pergi. Satu hal yang Ara pertanyakan apa arti dia dalam hidup Abi.  Ara telah berada dijalan yang sepi, matany masih menatap kosong, Ara mencoba mencerna semua yang terjadi saat ini hingga akhirnya....

TINNNNNNNNNNNNNNNNNN

Jangan lupa vote dan comment!!!!
CAST VENUCE - SELENA GOMES
Grup AG line udah gaada ya😊

Jangan lupa vote dan comment!!!!CAST VENUCE - SELENA GOMES Grup AG line udah gaada ya😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LAST SADNESS [SELESAI]Where stories live. Discover now