Last Sadness-26

5.7K 492 13
                                    

Sedari tadi, perut Raja terus saja berdemo, sejak pagi Raja belum makan apa-apa. Menurut Raja, ini semua salah Ara, tapi Raja juga tidak bisa berbohong, kalau ia bersyukur telah diselamatkan oleh Ara.

Raja berjalan kedepan bus, Ara yang melihatnya langsung menghampiri pria berseragam SMA itu. "Ja mau apa?" Tanya Ara.

"Lpr!" Ucapnya singkat dan bahkan sangat singkat. Ara mengerti. Ia lalu mengambil sesuatu di dalam tasnya, lalu ia mengeluarkan sandwich yang ia siapkan tadi. Raja menatap lapar saat melihat sandwich milik Ara. "Makan aja, Ja! Gausah kelaperan gitu haha." Goda Ara.

"Nyebelin lo." Ucap Raja. Raja lalu mengambil sandwich milik Ara. Raja mengajak Ara untuk duduk di tangga pintu belakang. Keadaan bus sepi, karna sudah cukup larut malam. "Sebenarnya lo siapa? Gue gak kenal lo. Dulu gue pernah jatuh dari sepeda dan kata ibu gue, gue amnesia." Jelas Raja. Ara mengangguk, mengerti apa yang Raja jelaskan.

"Gue Ara. Pokoknya kita teman, lo gak perlu takut sama gue. By the way, kok lo jadi banyak omong ya? Wkwk." Raja mendengus saat Ara terus menggodanya. "G ush gdain w." Ucap Raja singkat.

Raja memakan sandwich Ara dengan lahap, Ara tertawa melihat Raja si cowo es kelaparan. "Hm, kt mo kmn?" Tanya Raja.

"Malang." Jawab Ara. "Lo tau gak sih, Ja? Gue kangen banget sama lo, dan sekarang gue udah ketemu lagi sama lo. Gue lagi rapuh banget, dan tiba-tiba lo datang bagai flashlight." Ucap Ara.

"Oh." Respone Raja.

"Ja sumpah, dijawab oh pas lagi ngomong panjang lebar itu ibaratkan ketusuk pisau yang dalamnya itu dalam banget. Sakit ja sakit" dumel Ara. Oke katakan Ara lebay, buktinya cowo se-es Raja saja bisa tertawa meski sangat tipis. "Lo tadi ngapain si Ja? Sampai di gebukin gitu?" Tanya Ara kepo. Ia perduli dengan Raja, sangat perduli.

"Urusan laki." Jawab Raja. Ara hanya mengangguk, ia tidak heran lagi dengan sikap dingin Raja, ia sudah terbiasa saat Aldi dingin dulu, tetapi Raja lebih dingin dari Aldi.

Mobil bus tiba-tiba berhenti, membuat semua mahasiswa yang tertidur menjadi terbangun. Ara yang sedang dudukpun bangkit, begitupula Raja yang berada di samping Ara.

Bus sebelah mengalami pecah ban, mahasiswa yang berada di sana, sebagian di alihkan ke bus sini. Jadi mohon bantuan dari kalian untuk membantu yang lainnya

Pintu bus terbuka, mahasiswa yang berada di bus sebelah, berbondong-bondong memasuki bus, Ara melihat Abi dan Venuce yang memasuki bus tempat dia berada. Kenapa harus disini? Batin Ara.

Raja terlihat santay dengan makanannya, ia tak berfikir apapun selain makan. Toh dia bukan anak kuliahan. Ara juga melihat Gaga berjalan dengan dua kacungnya, mengapa ia menyebut Ayi dan Marco kacung Gaga? Karna sekarang mereka sedang dibudaki oleh Gaga. "Bebep kita ketemu lagi." Ucap Ayi saat melihat Ara. Raja yang mendengar itupun mengeryitkan dahinya. "Eh lo siapa? Anak SMA nyasar kesini. Bapak lo mana tong? Hehe." Kekeh Ayi.

"Gjls." Jawab Raja.

"Dia temen gue. Gue udah izin sama dosen gue buat dia ikut, dan udah dibolehin. Mending kalian tidur lagi deh gue pusing liat kalian!" Pinta Ara.

Gaga melihat Raja, Raja yang dilirik Gaga pun hanya berekspresi datar. Lalu Gaga membuka ranselnya dan memberikan satu jacketnya untuk Raja. "Pakai! Yok guys kita cabs!" Ucap Gaga. Marco dan Ayi pun mengikuti langkah Gaga yang memilih duduk dibelakang. "Dia kakak gue." Ucap Ara yang hanya dijawab 'oh' oleh Raja.

Setelah memberi Raja makanan, Ara kembali ke arah kursi yang berada di depan, karna kursinya yang lalu telah dipakai oleh Raja. Ara melihat Abi yang terlihat melamun, sedangkan di bahunya terdapat seorang wanita yang terlelap dengan damai. Ara merasakan sesak sendiri. Ia mengalihkan pandangannya kearah jendela, entah sejak kapan pipinya mulai basah, dan semakin lama Ara semakin larut dalam tangisan. Ara terlelap dengan airmata yang masih belum mengering. Wajah pucatnya terlihat begitu damai.

Abi melihat Ara yang sudah terlelap. Ia menghampirinya, dan tangannya terulur untuk mengelus lembut rambut Ara. "Maafin Aku ra, aku nyesel banget. Aku tuh cemburu saat lihat kamu dengan cowok SMA itu, aku tuh sayang sama kamu, aku tahu semua salah aku, dan aku memang pantas mendapatkan ini semua. Aku terlalu menyanyangi keduanya. Aku sayang kamu Ra." Ucapnya masih mengelus lembut rambut Ara.

Dan aku tak punya hati...
Untuk menyakiti dirimu...

Senandung Abi disaat rasa kantuk menyerangnya. Ara membuka matanya, sebenarnya ia dengar apa yang Abi katakan. "Aku juga sakit, Bi. Aku sakit karna aku belum bisa melupakan kamu. Kamu harus tau, Bi. Melupakan tidak segampang menghitung pertambahan." Ucap Ara. Ara membantu Abi untuk kembali ketempatnya.

Akhh

Pekik Ara saat kakinya terasa lumpuh. Ara terduduk di bawah. Teman-teman serta Abi membuka matanya ketika mendengar heritan Ara.

Abi membantu Ara bangkit dengan menggendongya ala bridal style.

"GUE GAK AKAN BIARIN LO BAHAGIA!" Batin Venuce.

JANGAN LUPA VOTEMENT!!! OTW MASALAH MASALAH NIH!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

JANGAN LUPA VOTEMENT!!! OTW MASALAH MASALAH NIH!!

LAST SADNESS [SELESAI]Where stories live. Discover now