Klik videonya pas sudah disuruh ya😊
Happy reading💕Aldi berjalan ke toilet, lalu ia mengambil seluruh peluru yang ada di dalam pistol itu. Setelah semuanya berhasil, ia langsung mengembalikannya lagi. "Saya akan menantang anda! Jika anda kalah, maka kami boleh pergi dari sini. Tapi saya hanya akan berhadapan dengan anda." Ucap Aldi yang langsung disetujui oleh boss mafia itu.
Aldi mengambil ancang-ancang untuk melawan boss mafia itu, berkali-kali ia terjatuh dengan terluka, dan kali ini, boss mafia itu mengambil pistolnya. Dave mengambil ranse Aldi dan ransel miliknya. Saat mafia itu bersiap menembak Aldi, dan
"Pergi!" Ucap Aldi. Mafia itu sadar bahwa pistolnya tidak memiliki peluru. Aldi dan Dave segera pergi, mereka seperti maling yang dikejar warga.
Dave melempar tas Aldi. "Tas lo terlalu berat, Al!" Ucap Dave sambil berlari. Lalu ia menemukan sebuah masjid, ia tidak akan mengumpat, ia akan beribadah disana. "Maaf kalian siapa?" Tanya seorang laki-laki saat melihat Aldi dan Dave sedang mengatur nafasnya. "Kalian penjahat?" Analisanya.
Aldi menggeleng. "Kami bukan penjahat. Kami hanya tourist. Bisakah kami meminjam kamar mandi untuk membersihkan diri? Kami akan melaksanakan solat." Ucap Aldi.
Lelaki tua itu tersenyum. Lalu memperbolehkan Aldi dan Dave menggunakan toilet masjid. Setelah selesai, mereka segera melaksanakan solat. "Kenapa kalian ke negara ini?" Tanya laki-laki tua itu. "Dan dimana kalian tinggal?" Tanyanya lagi.
"Kami hanya berkunjung ke kota ini, kami hanya tiga bulan dikota ini, karna kami akan ke negara lain. Kami tidak tinggal dihotel, mungkin kami akan meminta izin untuk menginap di masjid ini untuk sementara waktu." Ucap Aldi.
Lelaki tua itu lagi-lagi tersenyum. "Kalian lebih baik tinggal dirumah saya." Ucapnya
Sudah seminggu mereka menumpang di rumah milik tuan Robert. Tuan Robert adalah penanggung jawab masjid, rumahnya tidak besar, disana ia tinggal bersama satu anak perempuan yang sebaya dengan Dave, dan istrinya, nyonya Robert.
YOU ARE READING
LAST SADNESS [SELESAI]
Teen FictionAku berjalan diatas serpihan kaca, setiap langkahku selalu menuai luka. Aku tahu malam gelap, tapi aku juga tahu setelah malam akan ada pagi yang cerah. Begitupula rasa yang aku rasakan... Kembalinya (dia) membuat seorang Aldi yang dingin berubah me...