Last Sadness-25

5.4K 588 14
                                    

Ara meminta izin kepada dosen dikampusnya yang berada satu bus dengannya. Ia meminta izin agar Raja dapat ikut bersamanya. Raja sedang duduk di kursi yang tadi di tempati Ara. Ia sendiri bingung kenapa Ara menyelamatkannya, dan kenal dengannya. "Raja sini aku bersihin dulu luka kamu." Ucap Ara.

"G." Satu kata ketus yang keluar dari mulut Raja.

Afgan langsung menoyor kepala Raja. "Tau diri dong. Lo gak bakal selamat kalau lo gak ditolong dia tadi." Ucap Afgan.

Raja melirik Ara yang terpaku ditempatnya. "Gue gmnta dia." Jawabnya singkat. Genta gemas sekali dengan siswa SMA yang berada di sampingnya. Sangat ngeselin dan tidak tahu terimakasih. Genta membiarkan Ara untuk duduk di bangkunya, dan mengobati luka di wajah Raja. Tak dapat dipungkiri, Raja menikmati sentuhan dari anduk kecil yang diberi air es. Raja melihat Ara, mencoba meneliti apa maksud dari gadis yang sudah menyelamatkannya. Dia siapa sih? Batin Raja.

"Diasikin gausah keasikan! Tadi aja gamau. Ternyata ?? Cih dasar cowo. Awas lo jatuh cinta sama sahabat gue, gue gak bakal restuin." Ucap Genta yang sedang ditatap sinis oleh Raja. Lalu Raja kembali menatap Ara. Cantik juga batin Raja. "Zina mata woi!" Ingat Afgan saat melihat Raja terus menatap Ara.

Ara pusing dengan kelakuan kedua temannya. Ia langsung bangkit dan tanpa disangka tangan Raja terulur untuk menahannya. "Thanks." Ucap Raja datar. Ara mengangguk lalu pergi. Dan tak disangka pula, sepasang mata tajam menatap tak suka keduanya. Sepasang mata itu terlihat dari bus yang bersampingan dengan bus Ara. "Gausah sok datar lo! Lo itu manusia bukan jalan tol." Ucap Genta sambil mendudukan bokongnya lagi dikursinya.

"Ber6!" Ucap Raja yang langsung mendapatkan jitakan dari Genta. "Ini mo kmn s?" Tanya Raja dengan bahasa iritnya.

"Mau ke planet mars. Naro lo di sana biar lo mati kepanasan." Jawab Afgan kesal. Raja hanya memutar bola matanya sebal. "Gabakal mati lah oon. Cowo dingin gabakal mati,men cuma karna ditaro di mars." Balas Genta. Genta melirik Raja sinis. "Apalagi cowonya tengil dan cuma jawab perhuruf doang. Kaya dia." Tunjuk Genta ke Raja.

Raja hanya membuang nafas kasarnya. Ia merogoh saku celananya, mengambil sebatang rokok dari bungkusnya. "Eitssss!!!!! PERINSIP COGAN!! Sebutin Gen!" Ucap Afgan.

"EKHEM!! GUE GENTA YANG GANTENGNYA GAK KETOLONGAN, MEMBERITAHUKAN PRINSIP THE COMBERAN, eh salah. THE COGAN! SATU TAQWA Ter-"

"Intinya aja Gen! Nih anak butuh di ruqkyah dulu buat masuk pencerahan dari lo." Ucap Afgan yang membuat Genta terkekeh. Raja tak habis fikir ada manusia sejenis Afgan dan Genta.

"Intinya cogan dilarang merokok! Karna rokok adalah sebatang setan perusak kebahagiaan. ROKOK!! Tet tew... menjajikan kebahagiaan
ROKOK!! Tet tew... menjanjikan kepintaran
Bohong!! Kalaupun kau bahagia, itu awal dari kehancuran!!
Bohong!!—-"

"SETOPPPPP!!!" Genta dan Afgan memberhentikan nyanyinya saat dosen killernya tengah menatapnya tajam.

Genta menyenggol Afgan. "Eh bapak, bapak kenapa jadi ganteng gini pa? Yaampun selena gomez kalo liat bapa??" Afgan menggantungkan ucapannya.

"Kenapa tuh?" Saut toni mahasiswa tehnik yang terkenal kejahilannya. "Ya itu dia berarti lagi mimpi buruk pak wkwkwk. Udah bapak sayang dosen ya! Gakasian itu otot-oto udah kaya mau lepas, malu dong diliatin sama anak bocah kaya dia." Ucap Afgan sambil menepuk bahu Raja.

"Pansi?" Balasnya singkat.

"Gue gak bawa panci Raja adikku tersayang." Ucap Genta menjijikan. Ara hanya menggeleng melihat mereka. "Jibang." Jawab Raja sambil menyingkir dari Genta.

"Apetuh jibang?" Sahut Toni.

"Jiji sama abang." Bales Afgan sambil terkekeh.

"KALIAN SEMUA PUSH UP SEKARANG JUGA!" Perintah Pak Broto.

"Pak! Sesungguhnya push up itu lebih buruk dari push rank. Mending push rank ML aja yok pak." Ucap Afgan.

"Apetuh ML?" Sahut Toni lagi.

"NANYA MULU LU TON KAYA PEMBANTU BARU!" Teriak Genta.

"PUSH UP SEKARANG! EJA NAMA PANGGILAN KALIAN PER TURUNNYA." Perintah pak broto.

Afgan memulainya terlebih dahulu. Turun pertama ia menyebut huruf S, lalu A, Lalu Y - A-N-G.

"Nama kamu Afgan bukan sayang." Ralat Pak Broto.

"Nama saya emang Afgan, tapi cewe cewe seksoy biasa panggil saya Sayang hehe." Balas Afgan.

Gantian Genta yang turun lalu mengeja sebuah kata menjadi M-I-P-E-R-S

"Kenapa mipers?" Tanya Pak Broto.

"Karena upin ipin palanya botak, saya suka Mimiperi. Dah akh pak bapak nanya mulu. Gamalu apa bapak ditontonin banyak orang. Emang bapak topeng monyet?" Jawab Genta.

Pak Broto mengelus dadanya. "Banyak-banyak sabar saya." Ucap dia lalu kembali kedepan.

Sepergian Pak Broto, Ara menghampiri sahabatnya. Matanya melihat Raja yang asik memainkan rokoknya. "GUE GAK SUKA LO NGEROKO." Ucap Ara sambil membuang rokok tersebut.

"Sp yg nyrh l sk roko?" Jawab dia yang membuat Ara melongo. Ngeselin banget sih Raja batin Ara.

Kok dia kayaknya kenal banget sih sama gue? Sebenarnya dia itu siapa? Batin Raja.

SUKAK DIKOMEN BANYAK!! SUKA DI LIKE IN!! AKU JADI SEMANGAT 😘 jangan lupa klik bintang di akhir🙇‍♀

LAST SADNESS [SELESAI]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα