Last Sadness-23

6.2K 600 21
                                    

Putar lagu di mulmed saat abi nyanyi

Ara berjalan menuju danau milik kampus. Ara duduk diatas rerumputan yang masih basah. "Kenapa harus ada duka setelah cinta?? Apa itu makna dari adanya huruf d setelah c? Kenapa gue harus mencintainya? Harus mengharapkannya? Kalau gue tahu sesakit ini mencintai lo? Gue akan mundur sebelum perjuangkan lo. Pergi itu adalah pilihan sulit ketika sudah terlanjur berjuang. KENAPA MOVE ON SUSAH?!!!!" Ara melemparkan kerikil kecil kedalam danau.

Hatinya seperti dihancurkan. Ia ingin berjuang, tapi ia urungkan, sejauh apapun ia berjuang, Abi mencintai Venuce. Cinta itu gak bisa dibagi, meskipun hanya untuk dua orang wanita. Ara menenggelamkan wajahnya diatas lutut yang terlipat. Ia menyembunyikan wajahnya, ia tak ingin semua orang tahu, bahwa ia sedang menangis saat ini, ia tak ingin semua orang tahu bahwa ada hati yang rapuh dibalik senyum yang indah.

Ku yang tak pernah bisa lupakan dirinya
Yang kini hadir di antara kita

Ara mengangkat wajahnya saat sebuah suara merdu menggema ditelinganya. Dan dentingan gitar memperindahnya. Ara melihat Abi yang menatapnya  tulus. Abi memberhentikan lagunya dan duduk disamping Ara. Matanya menatap lurus ke arah danau. Tangannya telah hafal kunci-kunci yang ia mainkan.

Namun ku juga takkan bisa menepis bayangmu
Yang slama ini temani hidupku

Abi meneruskan bait-bait selanjutnya. Ia ingin menyampaikan perasaannya lewat lagu yang ia lantunkan.

Abi menatap kearah Ara. Menatap Ara yang terlihat sangat sembab, bahkan airmatanya masih berbekas diwajah pucatnya.

Maafkan aku Menduakan cintamu
Berat rasa hatiku..Tinggalkan dirinya
Dan demi waktu..Yang bergulir di sampingmu
Maafkanlah diriku..Sepenuh hatimu
Seandainya bila..Ku bisa memilih

Abi menyanyikannya penuh cinta dan ketulusan. Matanya membuat Ara tak bisa menahan airmatanya. Abi kembali membuka suaranya.

Kalau saja waktu itu Ku tak jumpa dirinya
Mungkin semua takkan seperti ini
Dirimu dan dirinya kini ada di hatiku
Membawa aku dalam kehancuran

Abi memejamkan matanya, bayangannya saat bersama Venuce membuatnya hancur. Begitu pula bayangan pertemuan pertama Ara dengannya juga melintas dimatanya. Matanya berkaca-kaca, jika saja ia tak menutup matanya, airmatanya mungkin sudah sama seperti Ara.

Ara tak lagi melihat Abi, ia tak kuasa, Abi membuatnya sulit melupakan, Abi telah memiliki tempat dihati Ara, dan begitupun Ara juga memiliki tempat dihati Abi, meski akhirnya Ara harus sadar bahwa tempatnya terbagi di hati Abi.

Maafkan aku Menduakan cintamu
Berat rasa hatiku..Tinggalkan dirinya
Dan demi waktu..Yang bergulir di sampingmu
Maafkanlah diriku..Sepenuh hatimu
Seandainya bila..Ku bisa memilih

Abi mengusaikan lagunya. Airmatanya menetes saat matanya terbuka untuk menatap danau. "Gue gak pernah menginginkan orang yang gue sayang itu nangis. Lo itu adalah wanita spesial yang pernah gue temukan. Lo itu beda, gue gak akan bisa dapetin yang lebih baik dari lo. Maafin gue,Ra, maafin gue yang udah egois, gue bawa cinta lo terlalu jauh, tapi gue gak bisa munafik, kalau gue masih sayang sama Venuce. Ta—" ucapan Abi terhenti saat mendengar isakan cukup keras di sampingnya.

Abi memeluk tubuh Ara. Memeluknya erat, Ara masih menangis, menangis menuangkan kekecewaanya kepada cinta. "Pergi,Bi! Lo juga berhak bahagia. Anggap aja gue teman saat dulu lo ditinggal dia. Dan gue bisa apa,Bi? Sekarang pemeran utama sudah datang, udah saatnya gue untuk pergi. Dulu lo mampu membuat gue merasa semua cowo itu gak sama, tapi akhirnya? Gue merasa semuanya sama. Kenapa gue harus sesayang ini sama lo?" Histeris Ara dipelukan Abi.

Abi melonggarkan pelukannya, lalu ia menangkup wajah Ara yang basah. "Liat gue!" Pinta Abi saat Ara hendak menunduk. "Gue akan pergi,Ra. Gue gak bisa buat lo semakin sakit. Waktu akan membayar mahal semua kekecewaan lo, Ra. Gue harap suatu saat nanti ada seseorang yang bahagiain lo. Gue emang bukan orang yang tepat. Tapi satu hal yang lo harus tahu, Ra." Ucap Abi.

Abi mengambil tangan Ara dan meletakkannya didadanya yang terlapisi kaos hitam. "Jantung ini memang selalu berdetak dua kali lipat saat dekat dengan lo. Dulu lo gak salah, Ra. Gue bukan punya penyakit jantung, tetapi gue jatuh cinta setiap di dekat lo, Ra. Gue emang brengsek, Ra. Tapi lo harus percaya. Aku sayang kamu." Ucap Abi dengan nada lirih. Abi mencium kening Ara. Mungkin sebagai ciuman perpisahan.

Abi tersenyum lalu menghapus airmata Ara. "Semoga lo selalu bahagia, Ra." Ucap Abi. Abi merapikan rambut Ara, lalu ia mengambil gitarnya, dan melangkah pergi dari Ara, saat dipertengahan, ia menoleh dan tersenyum melihat Ara, Ara sulit melupakan Abi, ia aku itu. Tapi ia mencoba mengikhlaskan. Sejatinya cinta adalah pengorbanan, bukan memiliki. Dan mungkin Ara saatnya untuk melepas Abi pergi.

Ara membalas senyum Abi dengan tulus. "AKU JUGA SAYANG KAMU." Ucap Ara. Abi mengangguk lalu melangkah pergi. "Tuhan kutitipkan dia, karna aku gak akan lagi menjaganya. Buat ia selalu bahagia, Tuhan. Jangan fikirkan seberapa sakit rasa yang aku rasakan, karna bahagianya adalah yang terbaik untuk hidup aku. Jaga dia tuhan, untuk aku." Lirih Ara. Ara tersenyum miris melihat Bayangan Abi sudah tidak lagi ada dihadapannya. Ara membuka buku yang selalu ia bawa, ia tersenyum karna apa yang ia inginkan seperti di novel, tidak sejalan dengan hidupnya. Namun ia berterimakasih kepada tuhan yang sudah memberikan waktu untuk dia mencintai Abi, meskipun akhirnya dialah yang harus terluka.

TAMAT

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT

LAST SADNESS [SELESAI]Where stories live. Discover now