Last Sadness-30

5.5K 540 16
                                    

Kadang cinta gak adil, yang berjuang bakal kalah sama yang diam
-Aldi-

Aldi memasuki ruang manajer Cafe. Hari ini ia akan mengundurkan diri dari sana, karna sesuai janjinya pada Caal dan Dave, bahwa mereka akan berlibur setelah ini. "Ini gaji kamu. Terimakasih telah bekerja dengan baik disini." Ucap Manajer itu. Aldi mengangguk lalu ia berpamit untuk keluar.

"Kenapa tiba-tiba gue jadi kefikiran Ara ya?" Gumam Aldi. Perasaanya sangat tidak seperti biasanya. "Mungkin cuma perasaan." Ucap Aldi meyakinkan.

Aldi berjalan keluar Cafe. "Aldi, apakah kamu benar akan berhenti? Aku baru saja ingin dekat dengan kamu." Ucap barista wanita bernama Selly. Selly sangat gencar mendekati Aldi, namun respone Aldi hanya 'ya' atau 'tidak'. "Please kali ini jangan balas Ya atau ga!" Tambahnya lagi.

"Maaf gue punya kekasih." Ucap Aldi langsung pergi meninggalkan Selly. Ia mengayunkan kakinya menemui Dave dan Caal yang sedang bersuka ria di pinggir jalan. "Dad, ayo kita berpetualang!" Ucap Caal bahagia. Aldi hanya tersenyum tipis, hatinya benar-benar gelisah. "Kenapa?" Tanya Dave yang menyadari perubahan sikap Aldi. Aldi hanya menggeleng lesuh. Lalu ia menggenodong tubuh mungil Caal.

Pertama yang ia datangi adalah hutan. Untuk kesana mereka harus menaiki jeep sewaan. "Daddy ini sangat menyenangkan." Ucap Caal.

"Iya, Caal. Daddy juga berfikir seperti itu." Ucap Aldi seadanya. Mobil jeep pun mulai bergerak dan membawanya masuk ke dalam hutan. Mereka menikmati setiap perjalanannya dengan suka Ria. Caal pun terlihat bahagia. "Daddy itu apa?" Tanya Caal saat melihat Zebra yang berjalan biasa. "Itu Zebra. Dia memiliki dua warna pada tubuhnya." Ucap Dave.

"Caal uga mau aya Jebla." Rengek Caal yang hanya diangguki Aldi. "Caal itu manusia yang paling tampan, Caal gak bisa kayak Zebra." Ucap Dave.

"Kenapa cih om dep pelit?" Ucap Caal sebal. Aldi hanya menggeleng melihat adiknya dan Caal bertengkar. Mobil jeep berhenti. Aldi, Caal, dan Dave telah sampai di dalam hutan. Mereka langsung berjalan berkeliling hutan. "Om dep itu apa?" Tanya Caal lucu.

Dave dan Aldi melihat apa yang ditunjukkan Caal.
"Itu Bunglon." Jawab Dave santay. Caal mengangguk. "Oh Balon." Ucap Caal.

"BUNGLON BUKAN BALON." Ralat Dave.

"Oh Bloon." Jawab Caal polos.

"BUNGLON CAAL NOT BLOON." Dave mulai kesal.

Aldi tertawa lalu menepuk bahu Dave. "Anak kecil tau mana orang bloon, Dave haha." Ucap Aldi. Aldi mengajak pria kecil nan tampan itu untuk melihat hutan indah ini. Tiba-tiba tubuh Aldi menabrak sesuatu. "Aw!!" Aldi langsung tersadar dan melihat seorang wanita yang terjatuh. Aldi mengulurkan tangannya untuk memberi bantuan. Wanita itu tampak terpanah saat melihat ketampanan Aldi. Ia menerima uluran tangan Aldi dan berdiri di samping Aldi. "Terimakasih." Ucapnya dalam bahasa sana. Aldi hanya mengangguk sekilas dan mengajak Caal untuk lanjut berjalan.

Aldi mendengar percakapan dua orang di belakangnya. Ternyata Dave sedang mengobrol sambil berjalan mengikuti Aldi. Aldi mengeryit, kenapa gadis yang ia tabrak tadi mengikutinya? Bukan kah Aldi sudah bertanggung jawab? Aldu melihat gadis itu tersenyum kearahnya, ia hanya memasang wajah datarnya. "Nama aku Terresa." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan. "Caalvine. Panggil aja Caal, tida. Panggil aja aku ganteng." Ucap Caal sambil menjabat tangan Terresa yang tersenyum malu saat Caal yang menjabat tangannya. "Daddy ku cudah punya  mommy, jika mau berkenalan ante bica kenalan denan aku atau plia jelek itu." Ucap Caal sambil menunjuk Dave.

Dave membulatkan matanya. "Oh ayolah Caal. Kita ini soulmate. Tapi kau malah menjatuhkanku. Baiklah aku tidak akan mengajarimu cara untuk mendapatkan hati wanita lagi." Ancam Dave.

LAST SADNESS [SELESAI]Where stories live. Discover now