Last Sadness-9

8.5K 773 10
                                    

Sebulan berlalu, Abi sudah sembuh dari penyakit menyebalkannya. Ia harus mengalami koma selama 2 minggu setelah kejadian saat ia memuntahkan darah untuk kedua kalinya. Tapi syukurlah, karna kali ini mereka sedang berkumpul di taman belakang sekolah. "Bersenang-senanglah!! Karna hari ini akan kita rindukan, dihari nanti.." teriak Afgan.

Mereka telah menghabiskan waktu banyak, waktu banyak untuk menjalin hubungan baik pertemanan. Kini mereka telah di jenjang yang paling atas, itu artinya, sebentar lagi mereka harus merelakan kisah putih abu-abunya berakhir.

"A-A apa yang nyebelin?" Tanya Genta.

"ARA!" Sorak Abi dan Afgan yang membuat wajah Ara berubah menjadi cemberut. "Emang gue nyebelin ya? Engga tuh. Kalian aja yang gajelas." Kelak Ara.

Ara menjatuhkan tubuhnya di atas rumput segar yang baru saja disiram. Genta, Afgan, dan Abi juga ikut tiduran diatas rumput segar itu. "Gak nyangka ya? Dikit lagi kita ujian." Ucap Ara.

"Setelah ujian, kita kuliah mungkin di tempat yang berbeda." Tambah Afgan.

"Dan mungkin kita akan saling melupakan." Tambah Genta.

"Bahkan dipisahkan oleh jarak yang terbentang panjang." Tambah Abi.

Ara membuang nafas kasarnya. "Kenapa jadi melow? Ayolah have fun! Lo bakal rindu masa-masa SMA saat nanti kita semua pisah." Ucap Ara.

Ara benar, yang dibutuhkan saat ini adalah bahagia. Abi dan yang lainnya bangun, Abi mengajak Genta dan Afgan bermain layangan, sedangkan Ara? Ia lebih memilih menyandarkan tubuhnya di bawah pohon rindang. Ara mengambil sebuah buku yang selalu dia bawa, buku yang sangat berharga, buku cerita yang belum selesai ia baca.

Menurutnya, dari buku itulah, Ara mendapat pelajaran hidup, Ara senang saat membacanya. Ia tak perlu lagi membaca novel romance picisan, saat ia menyukai buku tebal yang kini menjadi temannya.

"wih pada main layangan gak ngajak-ngajak. Ikutan dong!" Pinta Gaga yang baru saja datang bersama Aldi.

Aldi yang melihat Ara sedang membaca buku, langsung menyapanya. Namun Ara terlalu larut dalam dunianya, membuat ia hanya mengangguk meresponenya. "Dasar cewek nyebelin." Ucap Aldi.

Aldi melempar kacang yang tersisa di saku jaketnya. Tadi ia sempat mengumpul di kampus, sebelum akhirnya Gaga mengajaknya untuk ke sekolah lamanya. "Aduh!" Ringis Ara. Ara mengelus dahinya yang di jahili Aldi. Aldi tertawa dan langsung ikut bermain layangan bersama yang lainnya.

"Uhhh dasar! Untung ganteng. Kalo engga? Udah gue jadiin perkedel padang." Gumam Ara.

Ara melanjutkan membaca bukunya. Ara mengangkat pandangannya saat melihat dua pasang kaki wanita yang berdiri di hadapannya. "Hi CARAMEL WIJAYA! Long time no see." Ucap seseorang itu sambil tersenyum licik.

Ara menepuk dahinya. Kenapa harus ia bertemu wanita ular seperti ini lagi. "Hai Ra! Lo pasti inget gue kan?" Tanyanya.

Ara mengangguk. "Lo berdua kan wanita ular. Mana mungkin gue lupa." Ucap Ara sambil tersenyum.

Ara menutup bukunya, lalu berjalan meninggalkan mereka sebelum akhirnya mereka berhasil mencekal Ara. "Eitss cabe mau kemana? Aduhhh gue jadi inget dulu pas lo buat gue dihukum karna gue ngatain lo, dan ngelempar sepatu yang apa ya??" fikir Tiara.

"Salah sasaran." Tambah Ishana.

Tiara menggaruk tengkuknya. Ya mereka adalah Ishana dan Tiara, Ara lupa bahwa hari ini ada acara reoni. Pantas saja mereka ada disini. "Lagian, siapa suruh lo lempar sepatu ke guru?" Balas Ara.

Lagi-lagi Ishana mencekal Ara yang hendak pergi. "Lo gak kangen apa sama gue? Gue yang dipilih Aldi saat kebakaran diruang musik itu. Apa lo gak kangen?" Goda Ishana. Ara jijik sekali dengan sikap Ishana, ternyata mereka masih sama, meski sudah dijenjang yang tinggi.

"ANJIRRR JUSTIN BIEBERRRRRRR!!" Teriak Ara histeris, membuat Ishana dan Tiara kelabakan. Tiara merapikan penampilannya, begitu pula dengan Ishana yang kini sudah melepas cekalannya.

Ara langsung lari meninggalkan mereka. "Haha mimpi kali si JB kesini hahaha. Makan tuh JB! Jenal Belehoy hahaha. Babayyy tante cabe." Goda Ara.

Ishana dan Tiara tersadar, mana mungkin Justin datang ke Indonesia. Ternyata benar, saat melihat kearah yang ditunjukkan Ara, malah Jenal si bances yang ada. Dan Ara sudah pergi dari cekalannya. "Ara sialan. Gue diboongin lagi? Oh my my Ishana, anak itu masih aja nyebelin. Liat aja besok gue jadiin nasi tumpeng tuh anak." Ucap Tiara sambil mengoceh lebih lanjut.

Ishana tersenyum licik kearah kamera (biar kaya ftv indosiar😂) "liat aja! Siapa yang akan jadi queen sesungguhnya. Kalau gue gak bisa dapetin Aldi? Lo juga gabisa dapetin dia!" Ucap Ishana semringai.

Tiara mendekat ke arah Ishana. "Memangnya apa rencana lo?" Tanya Tiara.

Ishana membisikan sesuatu yang membuat Tiara tersenyum mendengarnya. "Kok lo senyum, Ra?" Tanya Ishana. "Padahal gue gak bisikin lo apa-apa loh?" Ucapnya.

"Ih my baby Ishana, yang cantik membahana. Biar kaya di sinetron gitu, pas pemeran jahat bisikin rencananya, temennya senyum gitu, biar kesannya wah gimana gitu. Aduhh gue udah cocok banget jadi aktris, udah cantik, pintar, baik, lucu lagi. iyakan my baby Ishana?" Tanya Tiara.

Ishana menepuk dahinya. "Mimpi apa gue punya temen kaya lo?" Ucapnya sambil meninggalkan Tiara.

DEMI KALIAN AKU RELA NULIS WKWKWK💕 pahala bahagiain readersnya. Uhhh Mereka kembali, kira-kira apa yang akan mereka rencanakan ya?? Akankah Ishana membuat Ara menderita? Aihhh sadis kaya sinetron yg ditonton emak gue😂 dan Akankah kita bersatu, bebps???(apasih mau gue, udah pake b pake p juga) 😂 jadi galau.

Gue punya rencana, bagaimana kalau kita tabrak aja Ishana pas lagi jalan😂 anjir indosiar banget gue😂 udahlah dari pada kebanyakan nebak-nebak, mending tunggu aja!

Liat aja! Apa yang bakal aku lakuin ke kamu readers hahahaha... (senyum licik lah biar bener-bener kaya sinetron)

Jangan lupa like dan comment, nanti pas kamu pencet bintang diakhir, bintangnya berubah menjadi warna oren lohh😂 itulah istimewahnya wattpad😂 tercyduck akuu

Kenapa jadi gila gini? Udahlah reader! Aku mau kejar Ishana dulu nih. Kayanya dia masuk sini tanpa izin. BYEEEEE MUAHHHMUAHHHH LOVE YOU!!!!!!

-erna-

LAST SADNESS [SELESAI]Onde histórias criam vida. Descubra agora