Last Sadness-28

4.7K 522 25
                                    

Akhhhhh

Ara, Tiara, dan Ishana shock saat melihat apa yang saat ini terjadi. "GILA!!" Ucap Tiara histeris. Ia melihat Venuce yang sudah berlumuran darah. Ishana pun tak kalah shock, ia langsung menutup mulutnya, seakan tak percaya dengan perilaku bodoh Venuce.

Ara? Dia juga shock. Bagaimana tidak, di depan matanya, Venuce melakukan percobaa bunuh diri, dengan menyayatkan pisau ketangannya. Ia tak mengerti maksud Venuce, Venuce bilang ia ingin membuat Ara menderita, tapi justru Venuce lah yang menderita. "Ra tolong pegangin pisaunya, gue gak bi-sa me-gang!" Pinta Venuce.

Ara yang terlihat panik pun, langsung mengambil pisau tajam berlumuran darah itu. Sedangkan Venuce memberikan kode disaat Ara sedang lengah. Tiara dan Ishana mengerti kode itu. "TOLONG!! TOLONG!!" Teriak Tiara dan Ishana.

Tak lama banyak mahasiswa/i yang datang menggerubungi Mereka. Matanya bergantian, dari menatap Venuce, kemudian menatap Ara. Lalu seseorang memaksa menerobos kerumunan itu, tak hanya itu, semua mahasiswa/i berbisik-bisik sambil menatap Ara. "VENUCE!" Panggil suara yang Ara kenali. Abi berlari menghampiri Venuce. Ada rasa sesak memberontak didalam hati Ara, tak dapat dipungkiri bahwa hatinya masih milik Abi.

"Abi tolong bawa Venuce. Kasian dia takut kehabisan darah." Saran Ara. Abi menoleh kearah Ara, dan matanya tak sengaja menangkap pisau yang ada di genggaman Ara. Abi bangkit dan menatap Ara penuh kemarahan, dan hal itu membuat Ara memundurkan langkahnya. "KENAPA LO LICIK?! KENAPA LO COBA BUNUH VENUCE?!" Bentak Abi.

Gaga yang melihat itu tidak tinggal diam. Ia berjalan kedepan Ara, menghalangi Abi yang terlihat sangat emosional. "Gak seharusnya lo bentuk adik gue kayak gitu!" Ucap Gaga tak kalah emosi.

"Dia bunuh orang! Dan lo? Lo mau bela pembunuh itu?!" Bentak Abi.

Ara mengumpat di belakang punggung Abi, tangisannya tumpah saat mendengar bentakan itu. "MINGGIR GUE MAU BICARA SAMA PEMBUNUH!" Ucap Abi yang langsung mendorong tubuh Gaga. Gaga tersungkur di tanah. "Gue gak nyangka lo tega, Ra! GUE SALAH UDAH MENCINTAI SEORANG PEMBUNUH." Ucap Abi.

"GUE GAK BUNUH SIAPA-SIAPA! DAN GUE GAK NGERTI APA YANG LO MAKSUD. APA GAK BISA LO NGOMONG HALUS SAMA CEWE?! GUE INI CEWE BI!" Ucap Ara dengan tangisan.

Semua menjadi saksi bisu pertengkaran besar itu. Bahkan Venuce tersenyum puas melihatnya, meski ia harus menahan sedikit sakit.

"Lo bukan cewe. LO ITU PEMBUNUH! PEM-BU-NUH!" Ucap Abi dengan penuh penekanan. "Kalau bukan lo yang mau mencoba bunuh Venuce? Lalu siapa?! SETAN? Haha. Lucu lo." Ucap Abi sambil tertawa meledek. Ara tidak menyangka, Abi yang selalu membawa warna di hidupnya, kini membawa luka di hidup Ara.

Parrrrr!!

Ara menampar wajah Abi. Apa yang sudah ia katakan sudah keterlaluan. "GUE BUKAN PEMBUNUH. Karna nyatanya dia mencoba jebak gue. Dia bunuh diri bukan gue bunuh. Pisau ini??" Ara menunjukkan pisau yang Venuce berikan. "INI DARI VENUCE!" Ucap Ara kencang. Ia benci Abi, orang yang ia sayang, mempermalukan dia serendah ini.

Abi mencoba mencari kebohongan dari mata Ara yang berkaca-kaca. Ingin sekali ia menghapus airmata itu, namun egonya mengalahkan segalanya. "BOHONG! Gue dan Tiara yang liat sendiri, kalau Ara mencoba bunuh Venuce karna udah ngerebut lo dari dia!" Ishana angkat bicara.

Abi menggelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang Ara lakukan sekarang. "Gue gak nyangka, Ra! Manusia berhati malaikat kaya lo, ternyata seorang pembunuh. Cih gue rasa keluarga lo benar-benar gila. Udah abang lo pembunuh, sekarang lo pembunuh." Ucap Abi.

Degh

Ara sudah tidak kuat menahan amarahnya lagi.

PARRRRR!!

"BUAT LO YANG UDAH HINA GUE!" Ucap Ara.

PARRRR!!!

"buat lo cowok yang gak tau diri." Ucap Ara.

PARRRR!!!

"Buat mulut lo yang gabisa lo jaga. Cukup gue yang lo hina, jangan pernah lo hina gue atau keluarga gue." Ucap Ara.

Semua mahasiswa tidak percaya pertengkaran besar ini terjadi disaat mereka baru sampai di kota malang. Abi memegang tepu bibirnya yang mengeluarkan darah. Tangannya merogoh saku celananya, lalu ia menelfon seseorang dari ponselnya.

"LO TELFON SIAPA?!" Bentak Gaga.

"Polisi! Tempat terbaik buat Ara adalah dibalik jeruji besi. Gue lakuin itu karna gue sayang sama dia." Ucap Abi. Ara menggeleng tak percaya. Matanya sudah sembab. Wajahnya sudah berlinangan airmata. Apalagi tuhan yang kau rencanakan batin Ara menjerit sakit.

WAHHH WAHHH WAHHH AKU NANGIS NULISNYA. Kasian Ara sebenarnya...

Jangan lupa vote dan komentar!! Komentar tentang cerita ini!! Sarankan cerita ini ke temen temen kalian agar bisa mengalahkan Annoying girl!

LAST SADNESS [SELESAI]Where stories live. Discover now