Setelah permainan selesai, Garreanz mengajak Aldi, Dave, dan Caal untuk bertemu Dybala. "Duh gila deg-degan gue. Berasa mau menggerebek pacar selingkuh wkwk." Ucap Dave.
"Gaya lo. Kaya pernah pacaran aja." Balas Aldi. Dave tak perduli dengan kakaknya, kini mereka semakin dekat dengan pintu ruang ganti. "OMG PLIS PLIS GUE GAK BOLEH MALU-MALUIN. Pokoknya vidioin ya! Gue gak mau gak punya kenang-kenangan titik." Ucap Dave. Aldi hanya memutar bola matanya malas.
Garreanz hanya terkekeh mendengar perdebatan adik dan kakak itu. "Mi dispiace disturbarti, La Joya, questo è mio amico. Sono i tuoi fan dall'Indonesia. Sono venuti qui per vederti (Maaf La Joya, ini adalah teman saya. Mereka fans kamu dari Indonesia. Mereka jauh-jauh datang ke sini untuk bertemu denganmu.)" Ucap Garreanz. Dybala tersenyum lalu mengangguk. Tak di sangka, Dybala memeluk ketiganya. Betapa bahagianya Dave saat dipeluk idola kesayangannya. "OMG!! Eh bang Garr, bilang deh gue mau minta foto sama tanda tangan." Ucap Dave pada Garreanz.
"ragazzo, come ti chiami? (Hei anak kecil, siapa namamu?)" Tanya Dybala pada Caal. "Nama kamu." Ucap Garreanz. "Caalvine." Jawab Caal tersenyum. Setelah itu, Dave mendapatkan 3 tanda tangan di baju yang ia beli, lalu mereka berfoto. "piacere di conoscervi ragazzi. ci vediamo di nuovo. grazie per essere i miei fan (senang bertemu kalian sampai jumpa lagi terima kasih telah menjadi fans saya)" ucap Dybala. Aldi mengabadikan semuanya dengan handycamnya. Setelah itu mereka kembali ke hotel karna besok mereka akan kembali berjalan-jalan.
***
VOUS LISEZ
LAST SADNESS [SELESAI]
Roman pour AdolescentsAku berjalan diatas serpihan kaca, setiap langkahku selalu menuai luka. Aku tahu malam gelap, tapi aku juga tahu setelah malam akan ada pagi yang cerah. Begitupula rasa yang aku rasakan... Kembalinya (dia) membuat seorang Aldi yang dingin berubah me...
Negara ke 8
Depuis le début