6 - Teman Jungkook

1.8K 323 45
                                    

Pagi sudah tiba, Yuki menguap sambil meregangkan tangannya ke atas dalam setengah sadar antara ingin bangun dan ingin tidur lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi sudah tiba, Yuki menguap sambil meregangkan tangannya ke atas dalam setengah sadar antara ingin bangun dan ingin tidur lagi.

"Yuki, sudah bangun?" suara seorang pria membulatkan matanya. Mendadak Yuki bangkit dari tidurnya lalu duduk di sofa yang dia tiduri sambil mengucek matanya.

"Jun?! Ahaha iya, kapan kau pulang? Aku tidak melihatmu," ujarnya dengan wajah dan rambut yang berantakan.

"Aku pulang tengah malam. Dan kau kenapa tidur di sini, bukannya di kamar?" tanya Jungkook berdiri di hadapan Yuki. Dia tidak bisa duduk karena sofanya dimonopoli gadis itu.

"Aa itu.. Tidak apa-apa kok. Padahal aku mau menunggumu pulang, tapi jadi ketiduran di sini hehehe," jelasnya sambil melipat selimut yang ada di sampingnya. Dia masih tidak menyadari kalau selimut itu pemberian Jungkook semalam.

"Oh iya, semalam ada seorang pria datang ke sini mencari Jeon. Tapi masa dia tahu sandi apartemenmu Jun, dia sampai masuk ke sini loh." terang Yuki.

Jungkook tertawa, menampilkan gigi kelinci miliknya. "Maksudmu orang ini?" tanya Jungkook menarik seorang pria yang sejak tadi ada di dalam ruangan itu, ke hadapan Yuki.

"Kau?!" teriak Yuki menunjuk pria itu. "Jun kau kenal dia?" lanjutnya.

"Ini temanku, namanya Victor." jelas Jungkook. Lalu tiba-tiba pria itu menarik Jungkook membelakangi Yuki.

"Kau ini apa-apaan, seenaknya merubah nama orang!" protes pria itu dengan bahasa Korea agar Yuki tidak tahu apa yang mereka bicarakan.

"Sst! Sudah diam saja!" pinta Jungkook. Lalu mereka membalikkan badannya berhadapan dengan Yuki, bersikap seperti semula.

"Ngomong-ngomong, aku mencium bau tidak sedap. Aroma apa ini ya?" tanya seorang pria yang sebenarnya bernama Taehyung itu.

Mendengar ucapan Taehyung, membuat Yuki langsung mengendus aroma tubuhnya. Dan benar saja, bau tidak sedap itu berasal dari tubuhnya.

"Ma- maaf aku belum mandi dari kemarin," ujar Yuki membuat kedua pria di hadapannya saling bertatap mata heran. "Aku permisi dulu." tambahnya setengah berlari menuju kamarnya untuk mandi.

"Kau berhutang penjelasan padaku!" desak Taehyung setelah Yuki tidak terlihat lagi.

Jungkook melangkahkan kakinya menuju sofa yang masih terdapat selimut miliknya, lalu duduk di sana.

"Aku mengenalnya kemarin sore," ujar Jungkook membuka cerita "Dia kelihatan kebingungan sambil membawa koper. Dia bilang kalau dia salah naik pesawat, harusnya dia ke Jepang. Lalu dia memohon padaku agar aku memberinya pekerjaan karena dia tidak punya uang untuk kembali ke Indonesia. Jadi aku menolongnya." jelas Jungkook.

"Tapi kau yakin dia bukan fans yang sedang berpura-pura?" tanya Taehyung serius. Dia tidak ingin terjadi sesuatu pada temannya akibat kedatangan Yuki.

"Tadinya aku berpikir begitu. Tapi sepertinya dia memang tidak tahu siapa aku." jelas Jungkook meyakinkan.

"Bagaimana kalau dia hanya bersandiwara?"

"Kau ini ya, selalu saja berprasangka buruk," geram Jungkook lalu menendang kaki Taehyung yang sedang berdiri di hadapannya.

"Tenang saja, hyung. Dalam beberapa hari ke depan aku akan mencari tahu siapa gadis itu sebenarnya, apakah fans yang sedang berpura-pura atau orang yang memang membutuhkan pertolongan." jelas Jungkook menerangkan Taehyung yang tengah dalam posisi terduduk di atas karpet karena tendangan dari kaki atletis Jungkook.

"Maaf ya," ujar Yuki tiba-tiba. Dia mengenakan kaos pendek berwarna biru dan celana jeans hitam selutut. Rambutnya yang sedikit basah, diikat dengan jepitan coklatnya.

"Apa-apaan wajahmu itu?" protes Taehyung pada Yuki.

"Ke- kenapa dengan wajahku?" tanya Yuki memegangi wajahnya.

"Mana make up mu? Kau ini perempuan kan? Masa membiarkan wajahmu polos begitu!" kritik Taehyung. Sebagai orang yang tergolong 'perfeksionis' dia tidak bisa melihat perempuan yang tidak berdandan.

"A- aku sudah terbiasa kok. Di rumahpun aku tidak memakai make up." jelas Yuki.

"Kau pikir ini di rumah siapa?" tukas Taehyung. Sepertinya dia masih belum menerima kedatangan Yuki.

"Hei, sudahlah hyung," ujar Jungkook menenangkan. "Yuki, tolong buatkan sarapan untuk kami ya." pinta Jungkook.

Yuki mengangguk. "Kalian mau makan apa?" tanyanya. Haduh kenapa aku bertanya begitu.. Aku kan tidak tahu makanan Korea selain mie samyang dan kimchi. batin Yuki panik.

"Aku sandwich saja." ucapan Jungkook membuat Yuki bernapas lega.

"Dan kau mau apa?" tanya Yuki pada pria yang mengkritik wajahnya itu. "Kau, siapa namamu? Aku lupa."

"Namanya Victor." sambung Jungkook. Dia sengaja menyamarkan nama temannya itu.

"Aku sandwich juga." pinta Taehyung.

Syukurlah dia tidak minta yang aneh-aneh. Yuki bernafas lega.

"Baiklah aku akan segera membuatkannya." ujar gadis itu melangkah menuju dapur yang letaknya tidak jauh dari dia berdiri.

Sementara Taehyung dan Jungkook memilih menonton tv selagi Yuki membuatkan sarapan untuk mereka. Tidak lama, terdengar suara seseorang mengetuk pintu apartemen.

"Siapa ya, pagi-pagi begini," oceh Jungkook menuju pintu untuk membukanya.

"Annyeong, Kookie!" sapa seorang pria dengan senyum lebarnya setelah pintu di buka.

Hallo Oppa! [END] Where stories live. Discover now