30 - Bertengkar

960 142 21
                                    

Yuki mengurung diri di kamar tidak lama setelah Yoongi pergi, dan memilih untuk tidur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuki mengurung diri di kamar tidak lama setelah Yoongi pergi, dan memilih untuk tidur. Dia bahkan tidak tahu mereka masih ada atau sudah pulang. Dia juga baru menyadari kalau langit pagi sudah berubah tengah hari, entah sudah berapa lama dia tidur. Dia pun memutuskan memeriksa lantai bawah, untuk memastikan.

Yuki menuruni tangga perlahan, dan mendapati tidak ada siapapun di sana. Sepi. Tapi keadaan di ruang tamu sangat berantakan. Tentu saja itu adalah tugasnya untuk membereskan.

Dia memilah sampah yang berserakan terlebih dahulu, menaruhnya pada kantung plastik, dan meletakkannya di dekat pintu untuk dibuang besok pagi. Setelah itu Yuki mengambil peralatan makan yang sudah ditumpuk oleh mereka, dan membawanya ke dapur untuk dicuci di sana. Tidak berhenti disitu, dia juga mem-vacuum sofa, karpet, dan lantai. Terakhir, merapikan bantal-bantal sofa ke tempatnya semula.

Yuki menyeka peluhnya. Dia pun mengambil segelas air, dan meneguknya sampai habis. Lalu kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri. Dia memutuskan tidak memasak, karena tidak berselera untuk makan siang, Jungkook juga tidak ada di rumah.

***

Gadis itu tengah berkutat di dapur, menyiapkan makan malam untuk dirinya sendiri. Dia mengira Jungkook tidak di rumah karena pria itu tidak ada di sana sejak siang, dan pasti akan pulang tengah malam seperti biasanya. Setelah masakannya selesai, Yuki menyantap makanannya di meja makan perlahan. Lalu tiba-tiba Jungkook membuka pintu kamar dan menampakkan dirinya, membuat Yuki terkejut setengah mati sampai tersedak.

"Jun?!" Yuki mengusap mulutnya dengan tisu. "Kau di rumah?"

Jungkook mengangguk sambil keluar kamar. "Aku dari siang tadi di rumah,"

Yuki membulatkan matanya. "Kalau begitu tadi siang kau makan apa?"

Jungkook menunjukkan cup besar bekas Ramyeon. Lalu meletakkannya di plastik dekat pintu, bersamaan dengan sampah lain.

Yuki pun bergegas memasak makan malam untuk Jungkook. Dia merasa bersalah membiarkan Jungkook makan mie.

"Tunggu sebentar, aku akan membuatkanmu makanan."

Jungkook mengangguk, lalu melirik hidangan yang di makan Yuki. Dia pun duduk di hadapan piring, mencicipinya, dan dia menyukainya.

Makan malam untuk Jungkook akhirnya siap disajikan. Untung saja tidak terlalu lama, atau Jungkook akan menghabiskan jatah makanan Yuki.

Jungkook langsung melahapnya perlahan. Begitupun Yuki, dia melanjutkan makannya yang sempat tertunda. Dan mereka menyantap hidangan di meja yang sama dengan saling diam.

"Jun-ah," Yuki meletakkan sendok nya setelah suapan terakhir.

Jungkook yang tengah meneguk air, menjawab dengan tatapan mata dan alis yang terangkat.

"Ada yang ingin aku bicarakan." Yuki menautkan jari-jarinya di atas meja.

"Katakan," Jungkook menuang kembali air ke dalam gelas, dan mulai meminumnya.

"Aku ingin pulang."

Ucapan Yuki membuat Jungkook menghentikan kegiatan minumnya. Dia langsung menaruh gelas berisi air yang belum diminum sampai habis.

"Kenapa lagi?"

Yuki semakin meremat jari-jarinya. "Keluargaku menungguku pulang,"

"Lalu?"

"Kau ingat pertama kali kita bertemu? Aku meminta untuk bekerja denganmu agar aku bisa membeli tiket pesawat untuk pulang. Aku rasa 2 minggu ini sudah cukup. Kau bisa membayarku walau seharga tiket."

"Tapi aku tidak akan membiarkanmu pergi."

"Apa maksudmu?"

"Kubilang, aku yang memutuskan kapan kau pergi."

"Bagaimana aku bisa tetap di sini, sedangkan tidak ada yang menginginkanku?!" Yuki tidak tahan lagi, dia tidak bisa memendam lebih lama lagi.

"Kau tidak sendiri!" Jungkook meninggikan suaranya. Entah mengapa suasana menjadi sedikit memanas.

"Jun-ah... aku punya kehidupanku sendiri!"

"Aku tau!" Jungkook menggebrak meja, Yuki pun terkejut. Belum pernah melihat Jun semarah ini.

Jungkook berusaha menenangkan diri. "Aku paham. Kau punya keluarga, punya kehidupan, teman, kebebasan-- tapi aku memintamu jangan pergi."

Jungkook bangkit dari duduknya, menatap Yuki dalam. "Temani aku melewati masa sulit ini."

"Jun-ah!"

"Kembalilah ke kamarmu, kita bicara besok." Jungkook memasuki kamarnya, dia tidak ingin berdebat lebih jauh lagi.

Yuki pun mengalah, dia menuruti ucapan Jungkook. Lagipula juga sudah malam, untuk apa semakin diperpanjang tanpa adanya solusi.

 Lagipula juga sudah malam, untuk apa semakin diperpanjang tanpa adanya solusi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hallo Oppa! [END] Where stories live. Discover now