Hallo Oppa! [END]

27 - Masak Bersama

Sudah pagi lagi. Gumam Yuki setelah membuka matanya. Dan seperti biasa, dia mandi, lalu menuju lantai 1 untuk mengerjakan tugasnya sebagai asisten rumah tangga Jungkook.

"Jun-ah," panggil Yuki saat dia baru tiba di anak tangga terakhir. "Annyeong," senyumnya merekah.

Jungkook membalas senyum dengan menampilkan raut heran melihat sikap Yuki yang begitu ceria. Ada apa dengannya? pikirnya.

Yuki berhenti di hadapan Jungkook yang tengah meneguk kopi di meja makan. "Hari ini kau mau makan apa?"

Jungkook mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk. Cukup lama sampai akhirnya dia menemukan jawabannya. "Rice ball."

"Baiklah." dia sangat percaya diri untuk memasak menu baru, tentunya karena ada internet yang bisa membantunya.

Yuki menggunakan ponsel pemberian Jungkook untuk melakukan pencarian, tapi dia tidak menemukan Google yang biasa dia pakai.

"Jun, kenapa tidak ada Google?" Yuki mengarahkan ponselnya ke hadapan Jungkook.

Jungkook meletakkan cangkirnya, lalu mengotak-atik ponsel itu. "Di Korea tidak pakai Google. Biasanya pakai Naver."

Penjelasan Jungkook membuat Yuki mengangguk sambil ber-oh ria. Dia pun baru tersadar, saat meminjam ponsel Taehyung. Saat itu Taehyung langsung mengarahkannya pada mesin pencarian, jadi Yuki bisa langsung mengetik apa yang dia cari. Dia pun tidak memperhatikan browser yang dia pakai namanya apa.

"Nih," Jungkook mengembalikan ponsel Yuki, dan kembali menyeruput kopinya yang tinggal sedikit.

Yuki langsung menuju dapur untuk memulai memasak menu barunya.

"Masak yang banyak, ya." pinta Jungkook, dan disambut anggukan dari Yuki.

Jungkook melirik jam di ponselnya, lalu beralih melihat pintu depan. Sepertinya dia sedang menunggu ada yang datang.

Dan benar saja, yang ditunggu Jungkook akhirnya tiba. Siapa lagi jika bukan keenam kakak-kakaknya.

Jungkook langsung memasang wajah ceria, dan mempersilahkan mereka masuk.
Sementara itu, Yuki yang tengah sibuk mengepalkan nasi dengan rumput laut langsung menoleh begitu mendengar suara ramai-ramai dari pintu depan. Oh, mereka. Gumamnya.