33 - Taehyung Sakit 2

937 137 10
                                    

Cukup lama menunggu, Yuki memutuskan untuk membangunkan Taehyung, agar dia minum obat terlebih dahulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cukup lama menunggu, Yuki memutuskan untuk membangunkan Taehyung, agar dia minum obat terlebih dahulu.

Yuki memberanikan diri menghampiri Taehyung, melihatnya dari dekat. Pria itu sangat rupawan walau tidur sekalipun. Anehnya, gadis itu sama sekali tidak berdebar walaupun dengan jarak sedekat ini.

"Taehyung-oppa," Yuki menepuk-nepuk lengan Taehyung yang terasa keras karena otot-ototnya.

"Oppa!" pria itu tetap tidak bangun. Yuki mencoba cara lain, dengan menyalakan alarm sekeras mungkin. Dan hasilnya sama saja.

Tidak berhenti di sana, Yuki mencoba menepuk pipi Taehyung perlahan.

"Hm?" Taehyung langsung menangkap tangan Yuki dengan mata terpejam.

Yuki menarik tangannya, "Minum obat dulu,"

Bukannya bangun, Taehyung justru membuka mulutnya. Dia masih sempat membuat lelucon walaupun sedang terbaring lemas.

Yuki memutar bola matanya, "Oppa!"

Taehyung tertawa kecil, dia pun mendudukkan dirinya dengan menyandar pada headboard.

Sebungkus roti sudah berada di tangan Yuki, yang dia bawa bersama dengan obat. Lalu memberikannya pada Taehyung, karena dia tidak berniat menyuapi pria itu.

"Kau tidak menyuapiku?"

"Makan saja sendiri."

Taehyung tertawa, lalu melahap roti di tangannya.

"Yuki-ssi," panggil Taehyung.

"Ne?"
*ya

"Kau dan Jeon baik-baik saja?"

Yuki menautkan alis. "Kenapa memangnya?"

"Kau bisa mengatakan semuanya."

Yuki menghela nafas. Dia juga tidak yakin apakah hal ini perlu diceritakan atau tidak.

"Aku ingin pulang, tapi Jun menahanku--" ucapannya terhenti.

"Lalu?" Taehyung menaikkan sebelah alisnya, dengan mulut penuh roti.

"Kami bertengkar semalam... Jun tidak membolehkanku pulang. Katanya, aku harus menemani dia." Yuki mengakhiri ucapannya dengan mata berkaca-kaca. Dia pun tidak tahu ingin marah atau sedih sekarang.

Taehyung mengangguk mengerti, lalu meneguk air putih yang dia ambil dari nakas tempat tidur setelah rotinya habis.

"Jangan terlalu keras dengan Jeon. Dia butuh teman."

Yuki kembali menautkan alisnya. "Maksudmu?"

"Sama sepertimu, dia juga merindukan keluarganya, teman-temannya, bahkan kehidupannya." Taehyung menghela nafas. "Dia pasti merasa senang dengan kehadiranmu, yang bisa menemani harinya."

"Tapi Jun punya kalian. Dia bisa menghabiskan waktu bersama kalian, kan?"

"Memang. Tapi kami tidak selalu bersama. Ada kalanya aku juga memisahkan diri, seperti main dengan anjingku."

Yuki terdiam. Memang benar walaupun sudah seperti keluarga, tapi tidak bisa selalu bersama setiap harinya.

"Jeon sudah melewati banyak masa sulit. Aku sudah mengenalnya sejak lama. Perjuangannya sangat keras-- jatuh-bangunnya dia, merelakan masa remaja, semuanya. Jadi, temani dia, jadi temannya."

"Tapi aku bukan siapa-siapa. Aku hanya orang asing di sini."

"Bagi Jeon kau, uhuk... Kau itu, uhuk uhuk..."

"Baiklah, sudah jangan bicara lagi."

Yuki membuka paper bag, mengambil 1 strip obat berbentuk kaplet itu, dan membuka tanpa menyentuhnya. Taehyung langsung menadahkan telapak tangan besarnya, menerima obat yang sempat dia beli sebelum datang ke sini. Lalu dia meletakkan obat itu di ujung lidah, dan menelannya dengan minum air putih.

"Tidurlah dulu, aku ada di bawah." Yuki merapikan selimut untuk dipakai Taehyung. Lalu keluar dari kamar, membiarkan teman Jun tidur di sana.

***

Tanpa sadar, Yuki tertidur di sofa. Padahal sejak keluar dari kamar, dia memilih melanjutkan menonton drama, tapi ternyata dia ketiduran.

"Sudah bangun?" suara seorang pria mengejutkan Yuki, ternyata Taehyung tengah duduk di sofa seberang.

"Kenapa kau disini?!"

Taehyung melipat kedua tangannya di depan dada, menatap gadis itu tajam. "Aku yang sakit kenapa kau yang tidur?" protesnya.

Yuki menyengir, "Hehe... Maaf."
"Bagaimana keadaanmu?"

Taehyung melepas tangannya dari bersedekap, lalu meregangkan badannya. "Agak lebih baik."

Agak, ya.

"Tapi aku harus kembali ke dorm. Temani aku." pinta Taehyung kemudian.

Yuki langsung membelalakkan mata bulatnya. "What?! Tapi maaf aku tidak bisa menyetir mobil." elaknya.

"Kita naik taksi."

Yuki terdiam, dia selalu kalah setiap menghadapi Taehyung.

"Tapi kau masih sakit."

"Aku akan beristirahat di sana."

"Kenapa aku harus menemanimu?"

"Kalau aku pingsan bagaimana? Lalu ada yang menculikku? Membawaku ke tempat mengerikan, dan aku di--"

"Oke, baiklah." belum selesai Taehyung mendramatisir imajinasinya, Yuki sudah memotongnya. Membuat pria itu berhenti bicara yang tidak-tidak.

Yuki menghela nafasnya dengan berat. "Kau yakin?"

Pria di hadapannya langsung mengangguk penuh semangat.

"Baiklah... Aku harus apa?"

"Pertama-tama, bersihkan dulu wajahmu." ledek Taehyung lalu tertawa.

Yuki geram, dia melempar bantal yang ada di sofa pada Taehyung. Lalu berlari ke kamar untuk mempersiapkan diri.

 Lalu berlari ke kamar untuk mempersiapkan diri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Hallo Oppa! [END] Where stories live. Discover now