End

1K 57 17
                                    

Lovely Pov

Tadi malam aku mimpi buruk. Aku kehilangan justin. Kenapa harus ini yang kuimpikan.
Aku harus menelepon justin.

"Halo" ucap justin
"Halo justin lo baik-baik aja kan?"
"Iya"

Kenapa justin cuek. Ada yang gak bener nih, biasanya kalo pertanyaan ku kayak gitu, pasti justin udah seneng-seneng geer gitu.

"Lo beneran gak pa-pa kan?" Ucapku memastikan.
"Iya! Harus gue bilang berapa kali sih?"

Sambungan terputus. Kenapa justin marah-marah sama aku. Perasaan ku bener-bener gak enak.

Skip

Saat aku pulang kerja, alice dan axel selalu bersama mama dan papa. Aku ingin menghampiri axel, tetapi mama langsung mengajaknya menjauh. Sebenarnya apa salahku, kenapa semua orang terlihat menjauhi ku.

Padahal ini bukan mendekati hari ulang tahun ku.
Gatau ah, mending tidur.

Skip

Pagi ini aku terbangun agak siang, siapa yang mengganti alarm di sebelah kasurku? Tadi malam aku menyetelnya jm 05.00 tapi sekarang baru berbunyi jam 08.00
Kenapa mama juga tidak membangunkan ku.

Tok..tok..tok...

Ku buka pintu kamarku. Dan disana ada banyak sekali keluargaku termasuk justin dan mom pattie!?

Ada apa ini?
Hari ini bukan hari ulang tahun ku? Please jangan-jangan mereka salah liat kalender lagi?

Justin melangkah maju menujuku lalu memelukku.

"Maafin sifatku kemarin ya?"

Kenapa bahasa justin jadi halus gitu.

"Justin, lo kenapa?"

Justin tidak menjawab pertanyaan ku, yang ada ia malah berlutut di depan ku dan mengeluarkan kotak yang berisi cincin.

"Will you marry me again?"

What?

Tunggu tunggu.
Bukannya justin udah punya istri.
Dan, apa tadi katanya? AGAIN??

"JUSTIN KAMU UDAH INGET SEMUANYA??!!" Teriakku sambil memeluk justin.
Aku gak nyangka secepat ini justin mengingatnya.

"Iya aku udah inget semuanya, sejak malam itu, kamu makan malam bersamaku. Aku mencoba mengingatnya, aku juga memastikannya dengan bantuan mama dan papa kamu." Jelas justin.

"Jadi, kemarin semua orang menjauh dari aku adalah bagian dari rencana ini?" Ucapku kaget.

"Iya. Kami senang melihatmu bahagia lovely. Jdi kami membantu justin agar ingatannya pulih" ucap mama.

"dan Belum tentu aku tidak marah karena kamu menyembunyikan nama aslimu, dan menyamar menjadi lovi. Awas aja, pasti ada hukumanya." Ucap justin.

"Hiiii... takut..." ucapku mengejek justin.

Lalu kami tertawa bersama.
Kunci kehidupan kita selama ini adalah kesabaran. Berawal dari kata sabar akan menjadi kata yang indah yaitu "happy ending"

T~A~M~A~T

makasih yang udah baca ceritaku sejauh ini.
Semoga kalian suka sama endingnya.
Dan aku masih terbit kan satu part lagi yaitu epilog.

Kalian boleh milih di epilog ini bakal ada sepsial Pov, langsung coment dibawah sini aja ya.

1. Author Pov

2. Lovely Pov

3. Justin Pov

4. Alice Pov

5. Axel Pov

6. Selena Pov

7. Mama Pov

8. Papa Pov

9. Mom Pov

Langsung aja coment di disini. Oke. Aku akan bikin pov yang terbanyak coment nya.

Happy reading guys.

Bye sampai ketemu di epilog

Stay With Me, Justin BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang