Part 6

1.8K 127 4
                                    

Hai...hai... haii.. sedih banget rasanya banyak yang silent readers.
Apa sih susahnya tinggal pencet vote, lagian juga kalian nggak mbayar kan??

Tapi gak papa sih, selagi masih ada yang baca, itu udah bikin aku seneng.
Oh ya, di mulmed aku kasih foto nya Raka.

Lovely Pov

Setelah pergi dinner dengan Raka, aku pulang ke apartement, diantar oleh Raka tentunya. Kulihat apartementku sepi, tidak ada Justin, berarti ia sudah pulang, gak enak juga ninggalin orang lain sendirian dirumah kita. Tadi pergi juga gak pamit. Tapi tadi Raka sempat cemburu, aku senang dengan sifat Raka yang cemburu itu artinya ia takut kehilangan aku...

Kuhempaskan badanku diranjangku yang empuk. Kututup mataku.

"Lovely, ayo bangun kita jadi pergi kan?? Kamu sudah merencanakannya"

"Siapa sih??,"

"Calon suami kamu lah. Mau siapa lagi yang tidur seranjang sama kamu, kalau bukan aku"

Kringg... kringg...

Aku sudah terbangun sebelum alarmku berbunyi, ternyata itu termasuk kategori mimpi burukku.
Suara lelaki yang berada di mimpiku adalah Justin.

Tidak... tidak mungkin... itu kan hanya mimpi... Amit-amit punya suami kayak Justin yang genitnya minta ampun.

Kulewati hari-hariku seperti biasa hanya saja ada yang berbeda, Raka tidak masuk kuliah. Aku bingung, mungkin dia sakit biasa. Kuhubungi dia ternyata benar, ia hanya pusing aja. Lega perasaanku.

Aku sedang duduk di ruang TV, menonton berita seputar artis.
Aku kaget setengah mati, karena melihat banyaknya fans justin, yang benci kepadaku karna aku adalah penyebab putusnya Justin dengan Selena.

Dapat informasi dari mana wartawan-wartawan disini.
Kulihat banyak komentar-komentar yang membuat ku semakin muak dengan Justin.

"Dasar cewek kecentilan, pacar orang direbut. Masa iya, Justin lebih memilih cewek kecentilan kayak gitu dari pada Selena gomez" salah satu tanggapan belibers.

Benar - benar ini adalah hari sial ku. Sudah Raka nggak masuk, ditambah juga banyak yang ngehina aku nggak sesuai kenyataan.
Akhirnya di malam hari, aku tertidur di sofa.

Justin Pov

Pagi ini Aku mengetuk pintu apartement Lovely, mau menjelaskan semua berita yang pasti tidak disukai di hati Lovely.

Lovely membuka pintunya.

"Hmmm...." aku bingung mau bicara gimana.

" yah... gak papa kok, gue sudah kebiasaan punya Haters. Gue sudah tau semuanya. Dari pada beritanya semakin tersebar mendingan lo jauhin gue, jangan sering-sering disini. Permisi gue mau berangkat ke kampus, lagi males punya masalah." Ucap Lovely yang sepertinya ia marah sekali kepadaku.

"Lov, lovely. Tunggu dulu, jangan marah sama gue, yang bikin berita kayak gini kan wartawan, bukan gue. Gue juga gak tau apa-apa? Tapi kenapa gue yang disalahin" ucapku memegang tangan Lovely.

"Dari awal gue juga udah ngira, kalau lo itu bukan orang baik, udah dibilangin gue itu maunya lo jauh-jauh dari gue. Coba dari awal lo gak ke kamar gue, kita gak akan punya masalah. Nyesel gue sempat kenal sama cowok kayak lo." Bentak Lovely.

"Tapi gue juga gak tau apa-apa, jangan salahin sepenuhnya ke gue"

"Lo yang salah. KALAU DARI AWAL LO GAK KE APARTEMENT GUE, SEMUA GAK GINI. gue udah capek punya masalah, justin. Bisa nggak sih lo ngertiin perasaan gue" ucap Lovely dengan marahhh.

Kutarik ia kupeluk tubuhnya, sepertinya ia tidak memberontak. Terlihat ia mulai menangis di dalam pelukanku.
Entah mengapa aku juga nyaman memeluknya. Ia berbeda dengan wanita lain.

"LOVELYY!!!" teriak seseorang dari pintu apartement Lovely yang terbuka.

Lovely langsung memeluk pelukanku. Ia langsung berlari menghampiri seseorang itu yang ternyata Raka, pacarnya itu.

"Lovely, kamu kenapa, sayang. Kamu kenapa nangis, gara-gara orang itu? " ucap Raka dengan sinis.

Cihh... dasar jijik banget ngeliat cowok yang sok baik sama Lovely. Kutinggalkan mereka berdua ke apartemenku sendiri. Kubanting pintu kamarku, kesal, marah, sedih karena Lovely marah kepadaku.

Lovely Pov

"Aku takut Raka, aku... aku" ucapku yang masih Terisak.

"Ya, aku tau berita semalam. Tapi kenapa tadi kamu berada dipelukan cowok itu." Ucap Raka yang tidak memanggil nama 'Justin'.

"Tadi aku marah-marah ke dia, entah mengapa dia langsung memeluk tubuhku." Ucap ku yang langsung memeluk tubuh Raka.

"Tetapi kamu seperti tidak menolak, kamu menikmatinya Lovely" ucap Raka pelan.

"Nggak Raka, itu salah, aku muak dengan cowok genit kayak gitu.mendingan sekarang kamu berangkat ke kampus aja, aku males ke kampus"

"Yaudah kamu istirahat aja dulu, aku mau berangkat dulu, nanti pulang dari kampus, aku kesini lagi." ucap Raka yang mengecup dahiku.

Tetapi entah mengapa aku tidak merasakan refleks apapun, aku hanya terdiam menyaksikan kepergian Raka.

Author Pov

Lovely hanya memikirkan kedepannya jika ia di hina oleh fans-fans Justin. Bukannya Lovely takut, tetapi lovely nggak mau punya haters yang pasti akan mengomentari setiap kehidupannya apalagi yang berhubungan dengan Justin.

Lovely memutuskan untuk keluar apartement untuk mengusir semua masalahnya sekejap.

Lovely berjalan menuju taman yang dekat dengan apartement lovely, ia duduk di bangku taman. Ia melihat anak kecil yang sedang kejar-kejaran. Ingin sekali ia kembali ke masa kecilnya, dimana ia tidak memiliki masalah, tidak ada hal yang dipikirkan.

Tiba-tiba ada sekuntum bunga mawar di dalam plastik kecil, yang terlempar ke arah Lovely, tepat di pangkuannya.
Lovely menatap sekitar, mencari seseorang tersebut, tetapi ia tidak menemukannya.

Datanglah lagi bunga seperti tadi, diambilnya bunga tersebut oleh Lovely, ada 6 bunga.

Hingga akhirnya ada 10 bunga yang terkumpul. Ada yang menutup mata Lovely dari belakang.

"Lepasin, lepasin gue. Siapa sih" teriak Lovely.

Tiba-tiba tangan tersebut terlepas dari mata Lovely, dan tiba-tiba ada Justin yang duduk di samping Lovely sambil membawa gitar.

"Gue minta maaf atas perbuatan gue tadi pagi dan kemarin-kemarin sebelumnya. Gue tau gue salah, tapi jangan marah sama gue." Ucap Justin tulus.

Lovely Pov

Justin meminta maaf kepadaku, aku maafin gak ya. Tapi wajahnya terlihat serius dan tulus. Hmmmm..... mendingan aku kerjain aja ahh...

Hai... hai... hai..
Hmm sedih banget ya, banyak silent readers disini.
Tapi gak papa, stay with novelku itu udah buat aku seneng...
Hmmm.. karena hari ini aku lagi baik, aku gak target berapa vote aku akan melanjutkan part selanjutnya. aku akan melanjutkan sesuai hatiku, gak usah pakek target nge-vote segala.

Bye...bye
Happy reading guys...

Stay With Me, Justin BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang