Part 41

743 61 7
                                    

Justin Pov.

"Mom, boleh justin tanya sesuatu?" Tanyaku Kepada mom yang berada di kamarnya.
Ya, kita sudah pulang ke kanada.

"Tanya apa justin?"

"Kenapa selama ini mom gak pernah cerita sesuatu tentang lovely?" Ucapku.

Mom mulai menangis. Aku semakin heran.

"Mom gak mau kamu sakit hati justin. Makanya selama ini mom selalu menutupi dari kamu."

"Sebenarnya kenapa mom?" Ucapku merangkul bahu mom.

"Lovely dan anakmu pergi karena ia lebih memilih lelaki yang lebih kaya dari kamu, lebih tampan dari kamu, kemarin pada saat kamu di rumah sakit, lovely datang ke mom. Dia senang karena kamu dirawat dirumah sakit. Wanita yang selama bertahun-tahun kamu cintai adalah wanita licik, dia selama ini hanya mau hartamu, justin." Tangis mom.

"Apakah semua itu benar mom??" Ucap ku yang masih tidak percaya dengan ucapan mom.

"Kamu percaya dengan mom atau dengan ingatanmu itu justin? Kamu tidak mempercayai mom yang lebih tau dari kamu??"

"Iya mom, aku percaya semuanya. Aku akan melupakan lovely"

Skip

Apa yang mom katakan itu sangat membuat ku berfikir keras. Karena aku masih tidak percaya. Maafin aku mom, tapi jujur hatiku sendiri sangat bertolak belakang dengan yang dikatakan mom.

Mending aku curhat aja ke lovi.

Me : lov, lo sibuk gak?

Lovi: enggak. Emang kenapa? Bukannya lo udah balik ke kanada.

Me: gue lagi butuh temen buat curhat.

Lovi: curhat aja ga pa-pa kok.

Me: jadi gini. Lo udah tau kan kalo gue hilang ingatan. Gue coba tanya ke mom tentang lovely, dan mom menjawab semuanya dengan menangis. Mom bilang kalo Lovely dan anak gue pergi karena lebih memilih lelaki yang lebih kaya dari gue , lebih tampan dari gue. Katanya  kemarin waktu gue  di rumah sakit, lovely datang ke mom. Kata mom, lovely senang karena gue dirawat dirumah sakit. Wanita yang selama bertahun-tahun gue  cintai adalah wanita licik, dia selama ini hanya mau harta gue. Kata mom sih gitu tapi gue masih gak percaya. Gimana dong?

Lovely Pov

Aku kaget dengan pesan yang dikirim justin. Jadi mom cerita ke justin kalo aku kayak gitu. Mom jahat banget sih. Selama ini aku udah terima kalo aku gak jujur ke justin kalo namaku adalah lovely.

Aku juga terima kalo mom ngusir aku.

Tapi aku gak terima kalo mom cerita kayak gitu tentang aku ke justin.

Aku hanya membaca pesan itu tanpa membalas nya, karena jujur aku bingung mau membalas apa?
Kalo aku nolak kata-kata mom di depan justin kesannya aku kayak gak terima dihina kayak gitu. Tapi emang aslinya gak terima ya?

Tau dah, sekarang aku lupakan curhatan justin tadi. Aku menaruh hp ku dan beranjak ke tempat tidur.

Tanpa kusadari aku menangis.
Kenapa aku menangis kayak gini? Kalo memang bener aku cinta sama justin lebih baik aku jujur dong ke justin.
Gak tau, lebih baik aku tidur dan melupakan semua yang terjadi hari ini.

Skip

Aku terbangun dengan mata sembab. Apa benar selama aku tidur, aku menangis gara-gara justin.

Tapi memang bener, tadi malem aku mimpi, justin dan aku hidup secara normal. justin tidak pernah hilang ingatan, ia masih seperti biasa. Dan hal itu yang membuatku menangis.

Aku tidak bisa memungkiri bahwa aku masih cinta dengannya. Aku kangen tawanya, kangen bercanda dengannya, kangen kumpul-kumpul bersama keluarga kecil kita.

Dan aku bener-bener kangen dengan justin.

Kring..kring..kring...

Justin meneleponku.

"Hallo?" Ucapku.

"Hai. Pagi. Kenapa chat gue kemarin gak dibales?" Ucap justin lembut.

Aku menutup mataku, mendengarkan suara justin. Aku menangis mendengar suara justin. Aku kangen dengan ucapan selamat paginya, dengan omelannya.

"Lovi? Lo nangis?"

Kenapa justin tau. Aku bingung mau bilang apa?

"Hmm. Gue ketiduran tadi malem"

"Oh. Tapi kalau ketiduran kok udah di read?  Aneh banget."

Bodoh.bodoh.bodoh.
Aku merutuki diriku sendiri.

Haduh gimana nih. Nah kan bingung sendiri.

Aku hanya diam saja, menunggu suara yang kurindukan itu muncul.

"Lupain aja deh soal curhatan gue. Gue inget yang tadi, lo nangis?"

Haduh. Masih inget aja nih orang.

"Eh, justin gue ke dapur dulu, mau masakin keluarga gue. Kayaknya mereka udah laper semua he...he..he..." Ucapku.

"Yaudah. Bye lovi."

Justin Pov

Aku mulai curiga dengan sifat lovi. Gak biasanya dia kayak gitu.
Aku kan jadi kangen dengan sifatnya yang suka tertawa, yang kadang-kadang bijak, kadang-kadang juga judesnya minta ampun.

Tapi tadi malem aku gak bisa tidur nyenyak, gara-gara kepikiran lovi, aku gak bisa tidur gara-gara nungguin jawaban lovi.

Kenapa aku jadi nungguin balesan lovi ya? Tiba- tiba Kangen banget sama indonesia.

Tapi yang lebih penting kangennya ke lovi.

Kira-kira boleh gak ya sama mom  kalau aku ke indonesia lagi.

"Mom..!!" Teriakku dari lantai dua.

"Apa justin?!!" Teriak mom juga. Ternyata mom lagi di dapur ngajarin selena yang gak bisa masak dari dulu.

"Mom,aku ada jadwal konser lagi di indonesia." Ucapku santai yang membuat mom kaget.

"Enggak." Ucap mom singkat dan datar.

"Kenapa mom?"

"Pokoknya enggak ya enggak" ucap mom membanting piring ke etalase.

"Tapi ini harus mom. Manager aku udah maksa."

"Apa kurangnya kita sih? Kita ini udah kaya, kamu gak kerja juga kita gak bakalan miskin. "

"Aku gak kerja. Aku hanya melakukan tugasku untuk menghibur para fansku. Mom tenang aja, aku gak bakalan kok cari lovely lagi. Aku capek mom, percuma kalo emang cerita mom itu bener"

"Apa?? Mom gak salah denger. Kamu gak cari lovely lagi?" Ucap mom gembira.

"Iya mom. Bener. Janji"
Emang bener sih janji. Orang aku ke indonesia bukannya nyariin lovely, tapi kali ini buat ke rumah lovi.

Hai..hai..hai...
Udah berhari - hari aku gak nongol. Bahkan berminggu-minggu. Kira-kira ada yang nungguin cerita aku gak yah??
Semoga banyak ya yang nungguin.

Aku bingung mau bikin ceritanya gimana lagi. Tapi malem ini aku udah punya ide lagi.

Oke happy reading guys.

Stay With Me, Justin BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang