Part 11

1.2K 76 7
                                    

Hai hai...
Makasih yang udah vote. Aku udah mikirin, endingnya gimana. Aku upload cepet karena sekarang lagi liburan.
Happy reading guys...

Author Pov

Tampak Lovely sedang mencari Justin. Ia ingin cerita jika hubungannya membaik dengan Raka. Ia ingin menceritakan jika Raka akan bertemu mamanya besok.

Tok..tok...tok..

Tidak ada sahutan dari dalam apartement Justin. Lovely mencoba membuka pintu tersebut yang ternyata tidak terkunci.

"Justin..justin... lo dimana." Teriak Lovely. Lovely masuk ke kamar Justin.

Lovely kaget karena melihat Justin yang sedang berganti baju.
"Makanya kalau mau masuk kamar orang, ketuk pintu dulu. Jangan main nyelonong." Ucap Justin santai yang menggunakan kaos oblongnya.

"Gue udah ketuk pintu dari tadi tapi gak lo bukain pintunya, yaudah gue masuk" 

"Gue kan lagi ganti baju, kalau gue bukain pintu, lo mau gue bukain pintu dengan telanjang" ucap Justin yang masih santai.

Lovely menghentikan debatnya, ia tidak mau merusak hari bahagianya.

"Gimana Raka?" Tanya Justin.

"Ya gue mau bahas itu tadi. Raka ngajak balikan, yaudah gue terima, lagian gue juga sayang dia. Besok gue mau pulang ke bandung, dianterin Raka. Sekalian mau ngenalin Raka ke mama." Jelas Lovely.

"Oh gitu, bagus dong" ujar Justin.

"Makasih ya Justin, lo selama ini udah mau jadi temen curhat gue"
"Ya nyantai aja"

"Yaudah gue balik dulu, mau siap-siap buat besok."

Lovely Pov

Hari ini aku berangkat dengan Raka ke bandung, mengendarai mobil ayah Raka. Karena Raka tidak mempunyai mobil, tetapi motor ninja.

Sekarang aku sudah di mobil. Tampak Raka sedang fokus menyetir, ia tampak mengebut.

"Buru-buru amat. Nyantai aja jangan kebut-kebutan" ucapku memegang bahu Raka.

Raka tersenyum "gak sabar aja ketemu calon mama mertua"

"Dasar!" Aku menepuk punggung Raka pelan.

"tapi aku takut gugup di depan mamamu"

"Tenang aja mama orangnya ramah kok, suka bercanda"

"Iya sama kayak anaknya, suka bercanda. Kalau anaknya cantik, mamanya pasti lebih cantik" ucap Raka yang kubalas dengan cubitan di lengannya.

Sekarang kami sudah sampai di depan pagar rumahku, sengaja aku tidak menghubungi mama, supaya seperti surprise.

Raka masih mengambil tas nya, dan kutinggal ia. Aku mengetuk pintu duluan.

Keluar mama yang mengeluarkan mimik wajah bersedih.

"Mama!!!" Teriakku lalu memeluk mama.

"Lovely.." ucap mama lirih.

"Mama kenapa lesu gini?" Tanya ku.

"Butik mama habis ada kecolongan. Gaun desainan mama yang baru hilang. Dan itu harganya 50 juta"

"Lhoh kok bisa si ma? Asisten mama kurang hati-hati  ya ma." Ucapku kaget.

"Ya ini juga salah mama, gak hati-hati sama orang" ucap mama sedih.

"Udah mama gak usah sedih lagi. Lovely bawa temen Lovely kesini ma, dia yang nganterin lovely. Ini namanya Raka" ucapku yang Raka langsung muncul dibelakangku.

Mimik wajah mama langsung berubah senang.

"Wahh.. kamu kok gak bilang dari tadi. Ayo masuk-masuk"

"Kayaknya mama semangat banget deh" ucapku yang langsung menggandeng Raka masuk.

"Ya seneng banget lah. Anak mama satu-satunya udah punya pendamping dan ada yang merhatiin anak mama" mama memang ceplas-ceplos.

"Apaan sih ma" ucapku malu.

Sengaja kutinggalkan mama dan Raka di ruang tamu. Agar mereka semakin akrab.

"Ma, aku tinggal dulu ya. Aku mau naruh barang dulu. Aku nginep disini 2 hari. Sekalian mau aku bikinin minum. Mau minuman apa?"

"Bikinin Orange jus aja lov" ucap mama.

Aku langsung menuju dapur membuatkan mereka minuman, lalu aku masuk ke kamarku. Aku berganti pakaian. Dan langsung menuju ruang tamu dan memberikan orange jus tadi.

"Tante, saya pamit pulang dulu. Besok kalau lovely mau balik ke jakarta saya jemput lagi" pamit Raka setelah mengobrol lama dengan mama.

"Oh iya makasih ya udah merhatiin anak tante. Kamu harus menepati janji kamu tadi"

"Siap tante"

Segera aku dan Raka keluar dan tanpa Raka sadari mama mengitip di balik jendela, menguping obrolanku dengan Raka. Sebenarnya aku tau disitu ada mama, tapi biarin aja lah.

"Sayang, aku balik dulu ya" ucap Raka lalu mencium dahiku.

"Tadi kamu janji apa ke mama" ucapku penasaran.

"Rahasia,"ucapnya lalu menyubit pipiku dan itu  membuatku kesal.

"Pakek rahasia-rahasia segala. Tapi makasih udah anterin aku kesini"

"Ya itu tugas ku, untuk menjagamu. Yaudah, byee sayang" ucapnya yang sudah masuk mobil lalu menjauh dari rumahku.

"Mama!! Aku tau kalau mama tadi ngintipin lovely. Dipikir lovely gak tau apa"

"Hahahhaa Gak papa lah, biar mama tau seberapa perhatiannya Raka ke kamu. Malahan mama seneng karena Raka itu pantes buat kamu. Dia sopan, terus dia juga perhatian sama kamu"

"Udah ah, jangan bahas ini" ucapku yang memasuki kamarku yang masih ada poster Justin bieber.

Segera kulepas semua poster Justin. Karena jujur aku sudah biasa dengan Justin, tidak nge-fans lagi. Karena aku hanya menganggapnya teman curhatku.

Dan satu alasan lagi. Takut Raka cemburu kalau dia ke kamarku. Takut nya salah sangka.

Author Pov

Ping

Justin menghubungi Lovely lewat bbm.
Jujur ia kangen dengan Lovely yang biasanya membuat apartementnya Ramai.

J: udah sampek bandung?
L: udah.
J: singkat amat njawabnya.
L: emang mau jawab apa lagi?
J: ya mungkin jawab... kangen gue gitu.
L: genit!!
J: jujur gue kangen lo, lov.
L: sama.
J: beneran lo kangen gue.
L: KANGEN DEBAT BARENG LO.
J: yah. Gue udah berharap lebih.
L: udah ah gue mau mandi. Bye.

Lovely mengakhiri chat nya, karena ia tidak ingin membuat masalah lagi dengan dunia Justin.

Lovely turun ke dapur, menghampiri mamanya yang sedang memasak.

"Ma, aku ingin belajar masak. Biar bisa masakin Raka kalau disana." Ucap lovely sambil senyum-senyum.

"Iya sini mama ajarin. Kalau masak yang enak biar calon suami suka masakanmu dan betah dirumah. Nanti sudah menikah."

"Mama apaan sih. Lovely kuliah aja masih 2 tahun lagi"

"Oh ya kamu jadian sama Raka udah berapa lama"

"kalau diitung sih hampir satu tahun, tapi kita kebanyakan putus nyambungnya ma"

"Kalau pasangan sering putus nyambung malah jodoh"

"Udah ma. Ayo ajarin lovely masak."

Di sore hingga malam itu, lovely dan mamanya memasak sambil mengobrol dan bercanda.

Hai..
Ceritanya gak seru ya :(
Tapi masih ada yang bilang seru kok.
Oke tunggu kisah selanjutnya.
Jangan jadi silent Readers ya.

Happy readers guys.

Stay With Me, Justin BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang