Part 22

1K 61 5
                                    

Langsung aja
Happy reading guys...

Author Pov

Sudah 2 tahun lovely dan justin menikah. Mom pattie juga sudah kembali ke kanada, negara asalnya. Lovely dan justin tinggal di kota jakarta, di perumahan yang sangat besar.

Mama lovely tetap tinggal di bandung dan tetap bekerja sebagai desainer busana di butiknya.

Justin, mulai lelah bekerja sebagai penyanyi, ia ingin seperti suami pada umumnya, bekerja untuk mencukupi kebutuhan.
Ia mulai membuka usaha bisnis dengan teman-temannya dan sekarang ia adalah pengusaha sukses.

"Lovely, hari ini mom pattie mau kesini sama mama" ucap justin memeluk lovely dari belakang  yang sedang membuatkan justin sarapan di dapur.

"Oh ya.. jam berapa mereka kesini? Aku mau buatin masakan spesial buat dua orang ibuku yang kusayang" lovely sangat senang mendengar kabar tersebut.

"Emang mom pattie sama mama doang yang dibikinin masakan spesial. Dan mereka doang yang kamu sayang" ucap justin cemburu.

"Hahahahah... ya enggak lah sayang. Inget kalau kamu itu gak usah aku sebutin juga udah melekat di hatiku" ucap lovely mencium pipi justin.

"Makasih sayang, aku berterima kasih karena kamu selalu membuat hidupku berwarna, membuat malam ku indah dengan melihat mu seperti itu." Ucap justin menyeringai.

"Jangan coba coba ingatin aku soal tadi malam ya justin" ucap lovely malu.

Ya, mereka sudah sering melakukan hubungan suami istri tetapi mereka berdua belum dikaruniai seorang anak.

"Udah makan sana, pagi ini aku bikinin nasi goreng ala lovely"

"Hmm... harumnya nasi goreng buatan istriku ini"

"Dihabisin ya sayang, biar nanti kalau kerja kamu gak cepet capek. Terus nanti pulangnya jangan sore-sore karena mom dan mama mau kesini."

"Makasih istriku yang bawel." Justin menghabiskan sarapannya di depan tv. Ia bekerja dengan santai tetapi tidak seenaknya sendiri,  karena ia sendiri bosnya. Siapa yang memarahinya jika ia telat nanti. Tidak ada.

"Sayang dasi aku" teriak justin setelah sarapannya habis.

Lovely memasangkan dasi ke leher justin. Setelah memasangkan dasi, justin langsung menarik lovely ke pelukannya.

"Hmmm.. wanginya my husband" ucap lovely sambil terpejam dan mengendus dada justin.

"Kapan aku berangkatnya sayang kalau kamu muji aku terus"

"Ya kan kamu yang sengaja narik aku" lovely melepas pelukannya lalu mengambil Punggung tangan justin menuju dahinya. Ia selalu seperti itu jika justin mau berangkat kerja.

Lovely Pov

Yeay mama sama mom mau kesini setengah jam lagi, karena mereka sudah di perjalanan. Aku sudah lama tidak bertemu mereka. Tapi tumben, tidak biasa mereka datang di hari kerja seperti ini.

Ting...tong...ting...tong

"Hai sayang," ucap mama memelukku lalu berganti aku memeluk mom.

"Ayo masuk mom, ma" ajakku masuk lalu duduk di ruang tamu.
"Mom, mau bicarain sesuatu yang penting. makanya mom ajak mama kamu, buat ikut. Biar kita bicarakan bersama - sama" ucap mom serius.

Kenapa perasaan ku jadi gak enak gini. Ada apa sih sebenarnya.

"Hai mom,ma, udah pada dateng nih, pada bicarain apa kok mukanya serius semua" justin tiba-tiba datang.

"Hustt.. justin duduk. Karena semuanya sudah terkumpul sebenarnya jeng pattie mau bicarain apa?" Ucap mama sopan.

"Kapan kamu kasih saya cucu" ucap mom pattie to the point.

Ha??
Kenapa pertanyaan nya kayak gini.
Tapi aku juga bingung kenapa aku gak hamil-hamil.

"Lho? Mom, sebenarnya mom kesini mau nagih cucu gitu?" Ucap justin tertawa.

"serius justin. Sudah 2 tahun kalian menikah. Mom juga ingin dapat cucu dari kalian, apa jangan-jangan lovely mandul !" ucap mom pattie Tegas dan melirikku sekilas  yang membuat ku kaget setengah mati. Kenapa mom pattie menuduhku seperti ini, apa salahku.

"Mom. Jangan salahkan lovely. Kenapa cuma masalah sepele gini menjadi besar. Tuhan belum menghendaki kita mom. Mungkin aja tuhan masih memberi kita waktu, agar bisa menyiapkan semua nya. Takdir ada di tangan tuhan, mom. Jangan bicara seenaknya." Bentak justin

"Kenapa kamu belain istri kamu ini, tau gitu sebelum nikah, kamu harus cek, apakah istri kamu mandul apa normal" ucap mom pattie yang membuatku menunduk dari tadi.
Aku hanya bisa diam.

"Cukup!! Jangan salahkan sepenuhnya kepada anak saya. Kenapa cuma masalah cucu saja bisa jadi seperti ini. Saya juga ingin cucu dari lovely dan justin. Tapi saya sabar menunggu" kali ini mama yang berbicara.

"Kesabaran saya sudah habis. Permisi" ucap mom pattie meninggalkan kita.

Aku mulai menangis, kenapa bisa ada masalah kayak gini.

"Lovely kamu sabar aja, mom pasti sedang emosi, biarin aja." justin memelukku yang sedang menangis.

"Iya lovely, mama percaya justin pasti setia sama kamu. Ia gak mungkin ninggalin kamu." Mama ikut menghiburku.

"Yaudah lupakan masalah kita hari ini. Sekarang kita makan malam aja. Kamu udah masak kan sayang" justin melepaskan pelukannya, lalu mengajakku dan mama makan malam di meja makan, aku memang sudah menyiapkan makan untuk kita berempat seharusnya.

Aku makan sambil melamun. Aku sudah tidak konsen melakukan apapun. Hatiku syok, kenapa mom tega seperti itu kepadaku.

Setelah makan, mama pamit pulang. Aku langsung menuju kasur dan berbalik badan memunggungi justin.

Lalu munculah sebuah ide, aku langsung berbalik badan menatap justin.

"Justin, gimana kalau kita mending Cek kandungan, aku takut apa yang dikatakan mom benar. Aku takut mom tidak menyukaiku, lalu mencarikanmu istri lain" ucapku mulai menangis. Lagi.

"Jangan bicara kayak gitu lovely. Aku percaya kita baik-baik aja" justin langsung memelukku.
"Baiklah kita besok akan periksa. Aku gak mau kamu di fitnah terus. Mending sekarang kamu tidur aja, aku gak mau lihat kamu stres" justin mencium keningku lalu mengajakku tidur.aku tidur diatas dadanya sambil memeluk perutnya. Ia juga memeluk tubuhku.

Hai.. gimana sampai sini. Bagus gak ceritanya. Gimana hasil tesnya nanti. Ada yang bisa nebak bener gak?

Tetep vote dan komentnya ya.

Happy reading guys...

Stay With Me, Justin BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang