Part 15

1K 73 0
                                    

Hai..hai...
Makasih yang udah baca...
Readers nya tambah banyak aja... hehehe...

Oke langsung aja ya...
Happy reading guys...

Author Pov

Sudah seminggu Justin pergi, tetapi Lovely tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Jika ia mengulangi kesalahan itu yaitu berlarut-larut dalam stress, maka tidak ada lagi yang mengurusinya.

Tidak sampai satu tahun lagi Lovely lulus. Ia berusaha melupakan Raka, mungkin saja raka disana sudah memiliki pacar baru dan melupakan Lovely. Lovely sangat benci jika ia mengingat kata-kata raka saat mau melamarnya, tapi sekarang mana buktinya. Raka hanya mempermainkan hati Lovely.

Lovely Pov

Tok..tok..tok..

Siapa juga yang mengetuk pintu apartement ku malam-malam. Aku saja gak punya teman dekat selain Justin dan Raka dulu. Ya, itu dulu.

Kubuka pintu dengan malas, karena ini sudah malam, belum lagi besok jadwalku bertemu dengan dosenku. Ya biasa anak kuliah mau apalagi kalau tidak ujian lisan.

"Lov!!! Gue kangen sama lo. Lo gimana kabarnya. Baik-baik aja kan. Sorry ya gue menghilang tanpa kabar. Sekarang gue udah kembali, tapi lo harus siap dengerin kabar bahagia dan buruk dari gue" ucap seseorang di depan pintu.

"JUSTIN!!! LO KEMANA AJA!!! GUE JUGA KANGEN SAMA LO" ucap ku sambil berteriak ke arahnya lalu memeluknya.
Ia membalas pelukanku lalu mengelus rambutku.

"Kabar apaan??" Ucapku yang sudah di depan TV bersama Justin. Sekarang aku tambah bersemangat karena sahabat lamaku kembali.

"Ya, gue punya kabar gembira buat lo. Tapi bentar, Gue menghilang dari lo buat cari raka."

"Lo gila...kalau cowok menghilang tanpa jejak kayak raka gak usah dicariin. Gue udah seneng kok ada lo disini, walaupun rasanya susah melupakan raka." ucapku tersenyum terpaksa.

"Yah.. kabar gembiranya gue udah nemuin Raka" ucap justin dengan nada sedih.

"Raka kenapa?? Dia sama siapa?? Dia kenapa???anterin gue kesana sekarang. Please justin bantuin gue" ucapku bersemangat.

"besok pagi aja lov, gue capek. Ini baru nyampek." Ucap Justin lesu.

"Yah...gue udah bersemangat gini" ucapku cemberut.

"Ya ampun bibirnya kalau cemberut gitu, minta dibasahin ya." Justin tersenyum nakal.

"Ya deh kita berangkat sekarang, cepet ganti baju" sambung justin.

"Beneran!!! Makasih justin!!!" Teriakku dan tanpa kusadari kucium pipinya.

Oh my god

"Hmmm... maafin gue justin, gue terlalu bersemangat" ucapku beranjak dan langsung berganti baju.

Setelah aku berganti baju, kutemui justin yang sedang tergeletak di sofa, ia ketiduran.

Kasian, ya timbul rasa kasihan dari hatiku. Ia bersusah payah mencari Raka demi aku.
Sahabat sejati memang seharusnya seperti itu.

Aku duduk disebelahnya, dan ku elus puncak rambutnya.

Ia langsung berganti posisi, memeluk pinggulku, aku sempat kaget, tapi ia kan dalam keadaan tidak sadar.

"Kalau lo kecapekan mending besok aja deh. Gue gak tega kihat muka lo"ucapku sambil mengelus puncak rambutnya.

Skip

Pagi ini aku dibangunkan oleh justin. Justin merasa sangat bersalah karena telah ketiduran tadi malam.

"Gue minta maaf banget lov, lo kenapa kemarin gak bangunin gue, gue bisa kok anterin lo" ucap justin penuh rasa bersalah.

"Udah gak papa, mending sekarang kita kesana." Ucapku santai.

"Tapi masalahnya..."

"Sttt..  udah gak papa. Ayo berangkat, yang penting sekarang kita ke raka."

Kulihat tatapam justin, ia seperti menyembunyikan sesuatu. Masalah ketiduran kemarin seperti sangat sangat salah baginya.

Kita menaikki mobil justin, ia seperti terburu-buru. Ia juga seperti sangat menyesali tidak berangkat tadi malam.

"Lo kenapa sih??" Ucapku mengelus pundak Justin.

"Maafin gue ya lov." Ucapnya sedih.

"Kenapa sih sebenarnya, gue makin gak ngerti nih" ucapku.

"Ntar lo juga tau sendiri." Ucap Justin cuek.

"Jangan buat gue tambah penasaran deh. Justin beri tau gue!!" Ucapku sedikit menyentak.

"Lo bisa diem gak sih !!! gue mau lo diem. Nanti juga lo tau sendiri, sekarang lo diem aja, jangan buat emosi gue tambah naik." Ucap justin menyentakku dan mencengkram setir mobilnya, menunjukkan kalau ia sedang emosi.

"I..ya...maafin... gue.." ucapku lirih dan tanpa kusadari air mataku mengalir karena aku kaget melihatnya tadi menyentakku.

"Lov..maafin gue tadi sempet mbentak lo. Gue kebawa emosi." Ucapnya menepikan mobilnya dan mengelap air mataku.

"Iya gak papa kok" ucapku membuang muka ke luar kaca.

Justin sepertinya mengerti jika sedang marah, ia langsung melanjutkan perjalanan dan tak lama kulihat tulisan besar "bandara soekarno-hatta"

"Kita mau kemana?" Tanyaku.

"Ikutin gue aja" ucap justin memarkirkan mobilnya.

Lalu ia menuju ke dalam bandara bersamaku, ia sudah memesan tiket sebelumnya.

Sekarang kita sudah berada di dalam pesawat,aku semakin bingung, karena ia tidak memberi tau ku, kita akan kemana?

perjalanan sangat membosankan, justin sangat cuek, ia tidak mengajakku ngobrol, aku pun tertidur.

Skip

Pipiku terasa ada yang mengelus.

"Lov, bangun udah nyampek" ternyata justin yang membangunkanku.

"Ini dimana? Kita ke raka kan? Kita bukan liburan kan?"

"Diem aja, ikutin gue."

Aku hanya mengangguk kecil, saat ini kita berada di luar bandara dan mencari taxi, udara sangat dingin, sepertinya ini jauh dari jakarta.

Aku hanya bisa menggosokkan tanganku karena dingin. Melihat hal itu, justin memberikan jaketnya padaku. Aku hanya mengucapkan terima kasih.

"Ini di hongkong" ucap justin di dalam taxi.

"Emang raka ada disini" ucapku sedikit kaget.

"iya" ucap justin datar.

Jawaban singkat dari justin malah membuatku semakin penasaran, sebenarnya raka dimana.

"Justin lo marah ya sama gue?" Ucapku memelas.

Justin tersenyum melihatku.
Aku hanya bingung.

Astaga senyumannya,membuatku...
Ah tidak tidak gak mungkin gue menyukai orang yang jelas-jelas sahabat gue.

"ya gak mungkin lah gue marah sama cewek se imut lo" ucap justin mencubit hidungku.

"Terus kalau gak marah, kok dari tadi diem aja"

"Gue cuma takut, usaha gue sia-sia gak bisa buat lo bahagia" ucap justin sedih.

"Udah deh gak usah dibahas, walaupun gue gak tau apa-apa tapi apapun usaha lo pasti gue hargai."

Justin merangkulku.
Setelah mobil yang kutumpangi berhenti di sebuah tempat, aku semakin penasaran, sebenarnya Raka berada di mana?

Hai readers...
Sampai sini dulu ya ceritanya.
Ada yang bisa nebak sebenarnya raka ada dimana?
Minta vote nya ya...
Oh ya numpak promote.

Follow ig ku:  mysuperstarjb
Pasti bakalan di follback kok.
Gak percaya? Buktiin sendiri...

Happy reading guys...



Stay With Me, Justin BieberWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu