Part 4

2K 121 2
                                    

Haii, terima kasih yang udah nge-vote.
Happy reading guys..

Justin Pov

Deg

Aku terpaku, mengapa lovely masuk ke dalam masalahku. Aku sungguh benci jika ada berita yang tidak sesuai dengan diriku.

"Oh maaf, dia bukan siapa-siapa ku. Permisi" ucapku yang sudah kesal. Akhirnya aku masuk ke apartemen, lalu tidur untuk melanjutkan tourku besok.

Author Pov

Tok..tok..tok

"Iya sebentar Raka" teriak Lovely.
Ya pagi ini memang Raka mau menjemput Lovely.

Ceklek

" permisi, apa benar anda, Penyebab putusnya Justin Bieber dengan Selena gomez" ucap wartawan yang sudah berdiri di depan Lovely.

"Aku??? kok bisa aku ikut ke dalam masalahnya Justin" ucap Lovely polos.

Tiba-tiba Raka datang dan menyuruh wartawan-wartawan tersebut pergi.

"Huhh, untung ada lo, kalau enggak gimana gue mau berangkat kalau gue dijebak wartawan" ucap Lovely sambil berjalan dengan Raka menuju kampus.

"Pasti gara-gara Justin Bieber ya" tebak Raka.

"Kok tau" ucap Lovely bingung.

"Ya, kemaren gue lupa, ngasih tau lo, kalau dikamar mandi lo ada Justin" ucap Raka meringis, karena habis dipukul Lovely.

"Kok gak bilang-bilang sih. Dasar!!!" Ucap Lovely kesal.

"Ya kan lupa, maafin gue dong" ucap Raka yang langsung memeluk Lovely.

Lovely Pov

Raka meluk aku, tapi kenapa aku deg deg an kayak gini.

"Raka, lepasin. Malu dilihatin orang. Ntar dikira ngapain"

"Abisnya lo marah sama gue "
Ucapnya.

"gue kan marahnya juga cuma bercanda, ah gak asik, gak bisa diajak bercanda"

"Lo juga gak bisa diajak bercanda" ucapnya serius.

"Kapan lo ngajak gue bercanda"

"Waktu gue meluk lo" ucap Raka yang entah mengapa membuat hatiku sakit.

Jadi Raka meluk aku cuma buat bahan candaan aja.

"Kenapa??" Ucap Raka yang melihatku terdiam.

"Ga pa pa kok "

Setelah sampai di kampus kami hanya terdiam. Dan pada waktu istirahat pun kami tetap bicara seadanya.
Sampai waktu pulang aku sudah bosan dengan nya yang dari tadi cuek.

"Rak.. Lo kok diam aja sih dari tadi. Sepi tau" ucap ku yang berada di bangku taman bersama Raka.

"Ya gue bingung"

"Bingung kenapa, curhat aja ke gue.. gue siap kok dengerin curhat an lo"
Ucapku sambil tersenyum dan dibalas sama senyumannya.

"Bingung mau nembak seseorang, takut nggak diterima" ucap Raka yang masih menatap rerumputan hijau dengan tatapan kosong.

Deg..deg..
Kenapa aku takut kehilangan Raka.

"Haaa... lo mau nembak sapa??? Coba aja siapa tau diterima. Kalau udah jadian jangan lupa sama gue ya. Traktir makan di kantin gituu" ucapku yang berusaha menutupi kesedihanku.

"Hahahaha.. lo lucu juga ya..." ucap Raka sambil tertawa, yang terlihat dipaksakan.

"Yah, gue emang gitu. Pertanyaan gue yang satu tadi belum lo jawab lhoo"
Ucapku yang masih kepo.

"Pertanyaan yang mana??"

"Huhh.... yang tadi, lo mau nembak siapa??"

"Lo" jawabnya singkat tapi membuat tubuhku seperti tersengat listrik.

"Hahahhaa bercanda lo, gak lucu"

"Gue ini beneran, Lo mau gak jadi pacar gue??" Ucap Raka serius yang kali ini menatapku.

"Hmmm.. oke gue akan mikir dulu ya.. hmm gue pulang dulu ya..." ucapku yang langsung bangkit dari bangku taman tersebut..mungkin Raka sudah melihat pipiku yang merona.

Author Pov

Lovely berjalan pulang meninggal Raka sendirian di taman. Karena ia bingung mau membalas pertanyaan Raka bagaimana.

Lovely memasuki Apartemennya, ia mandi lalu berbaring di kasurnya sambil memikirkan hal tadi. Tiba-tiba

Tok...tok..tok

"Ya tunggu"

Lovely Pov

Oh ternyata Justin.
Ngapain sih kesini lagi.

"Hai, gue boleh disini bentar gak?? Gue capek harus nanggepin pertanyaan wartawan yang gak sesuai dengan kehidupan gue" ucap Justin kepadaku.

"Ya, terserah. Tapi kenapa tadi pagi gue diwawancarai katanya gue penyebab putusnya hubungan lo. Aneh banget"

"Gue sih juga gak tau"

"Terus kemaren kenapa lo tiba-tiba ada dikamar mandi gue?" Tanyaku yang dari kemarin belum dijawab olehnya.

"Jadi kemarin gue kira pemilik apartemen ini laki-laki, jadi gue bisa numpang mandi. Soalnya kemarin yang bukain pintu laki-laki. Yaudah gue numpang mandi"

"oh"ujarku singkat karena bingung mau menjawab apalagi.

"Emang cowok kemarin tuh sapa lo???pacar lo ya?? Ngapain dia di apartemen lo, udah diapain aja lo sama dia, enak gak???" Ucap Justin sambil tersenyum.

"Lo ngomong apa sih. Gue masih mau jadi pacarnya. Trus kemarin dia kesini, karna dia mau mampir aja. Gue juga gak pernah diapa apain. Dia cowok baik-baik kok. Gak kayak lo" ucapku yang melempar bantal yang ada di sofa.

"Kok masih mau jadi pacarnya??"

"Haduhh.. udah deh ini bukan masalah lo, tadi dia nembak gue. Tapi belum gue jawab."

"Ohhh. Mendingan jangan diterima deh... takutnya bukan cowok baik." Ucap Justin sok tau.

"yang ada lo yang bukan cowok baik..Gak usah sok tau, lo. Udah gue mau tidur. Minggir." Ucapku sambil mendorong Justin.

"Mau gue temenin" ucap justin sambil mengedipkan matanya.

"Dasar cowok genit..." ucapku yang langsung dibalas dengan tertawanya.

Haii guys, thanks ya yang udah nge-vote. Jangan jadi silent readers ya...
Akan kulanjutkan kalau votenya udah berjumlah 12...
Happy Readers...

Stay With Me, Justin BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang