Part 18

1K 70 2
                                    

Hai hai hai..
Sorry banget nih baru muncul
Tau sendiri lah sekarang lagi musim nya ujian, sibuk banget sama sekolah..
Aku bakalan update dikit - dikit ya guys..

Happy reading guys...

Lovely Pov

Tanpa cuci muka, berganti baju dan sebagainya aku langsung berlari keluar kamar, aku ingin mengejar Justin. Aku berlari menuju lift, kutekan tombol panah kebawah, setelah itu pintu lift terbuka. Sebelum kutekan tombol bertuliskan angka 1, kulihat ada secarik kertas

My Lovely, aku tau kamu pasti akan mengejarku, tapi percuma Lovely. Mungkin sekarang aku sudah berangkat. Jangan buang-buang tenagamu. Segeralah mandi dan berangkat kuliah.

-JUSTIN-

Kuabai kan kata kata yang ada disitu, kutekan tombol satu disitu. Setelah kutekan, semua lampu di lift mati, untungnya aku sudah dibawah dan pintu sudah terbuka. Lobi juga gelap, aku takut, mengapa apartemen ini sepi sekali. Sialnya aku tidak membawa hp untuk menerangi jalanku menuju keluar apartement.

Mau mengambil hp di kamar juga nggak bisa, lift nya sudah macet.

"Masa apartement mahal- mahal kayak gini bisa mati lampu segala" ucap ku sendiri.

Kuberanikan diri berjalan pelan2 sambil meraba-raba sekitar, takutnya tertabrak sesuatu.
Tiba-tiba ada yang memegang tanganku, lalu memelukku dari belakang.
Aku berusaha teriak.

"Lo siapa? Apa mau lo? Jangan pegang-pegang gue, lepas!!" Teriakku.

Tetapi orang tersebut tetap memelukku, aku meronta ronta tetapi seperti tidak ada yang mendengarku.

"Jangan macam-macam sama gue, gue tunangan Justin bieber!!"

lampu menyala.
Kulihat banyak bunga mawar ditata rapi di sisi ruangan tersebut, kulihat seseorang dibelakangku dan ternyata adalah Justin!!

"Aku senang kamu mengakui aku, Lovely"

Langsung kupeluk tubuh Justin, tak sadar aku meneteskan air mata. Justin melepaskan pelukannya lalu mengusap air mataku.

"Aku sudah membujuk mama supaya aku tidak kembali ke kanada, akhirnya mama mengerti keadaanku. Dan mama akan kesini besok." Ucap Justin.

"Jadi ini semua sudah bagian dari rencanamu?"

"Iya" ucap justin tersenyum.

Author Pov

Pagi ini Aunt Pattie datang ke apartemen Justin. Entah mengapa Lovely merasa takut,gugup semua perasaan tercampur menjadi satu.

"Morning, my lovely" ucap justin langsung masuk ke apartement Lovely.

Lovely baru keluar dari kamar mandi, ia tidak menyadari keadaan justin.

Lovely hanya menggunakan handuk yang menutup bagian dadanya sampai 10 cm diatas lutut.

"You is very sexy, lovely" ucap justin diluar kesadarannya.

Lovely kaget, dan langsung berteriak.

"Justin, ngapain kamu disitu, pergi, aku malu. Justin!!  Jangan diem aja!"

Justin malah maju menuju lovely dan memeluk lovely, ia menutup matanya karena merasakan harum dari rambut lovely.

"Tenang aja, aku nggak akan ngelakuin itu sebelum kita sah menikah "

"Yaudah kalau gitu, keluar keburu masuk angin nih"

"Oh ya lupa" justin meringis lalu menuju pintu keluar.
Belum sempat keluar, justin kembali lagi, untungnya lovely belum melepas handuknya.

"Mama udh dateng, kamu ditungguin" justin tersenyum melihat calon istrinya yang hampir berteriak. Lagi.

Lovely Pov

Dasar Justin gila, hampir aja aku telanjang di depannya, tapi lupakan aja. Sekarang aku deg deg an sebelum menuju apartement justin.

Tok..tok...tok..

Pintu dibuka oleh justin, ia langsung menarik tanganku.

"Lama amat sih ganti baju doang" ucap justin jutek.

"Nyiapin hatinya nih yang lama"

Seorang wanita duduk di depan tv, sepertinya itu aunti pattie.

"Hmm.. Tante" ucapku bingung.

"Hai.. kamu lovely ya, cantik. Sesuai dengan perkataan justin"  ucapnya ramah.

"Justin banyak cerita tentang aku tan??" Kucoba untuk bicara akrab.

"Banyak sekali. Mulai dari awal ketemu sampai tadi justin hampir ngintip kamu" ia tersenyum, senyumannya manis seperti justin.

Aku mendelik ke arah justin, jadi semuanya diceritakan secara lengkap.

"hmm... iya Tante. Tante udah sarapan belum?? Kalau belum aku masakin, masakan aku yang enak"

"Iya ma, kita sarapan bareng aja biar lovely yang masak." Justin langsung menyahut.

Pagi ini aku masak sop merah untuk Tante pattie dan justin.
Tante memuji masakanku, dan itu membuatku tersipu malu.

Ternyata ia sangat ramah, kita sudah mulai dekat, berbagi cerita layaknya teman dekat.
Justin sangat dekat dengan mamanya, ia juga tidak menutup nutup i kemesraannya kepadaku. Justin mencium keningku, memelukku, merangkulku di depan mamanya langsung, tanpa ada rasa sungkan.

Tapi aku senang bisa dekat dengan keluarga justin, semoga kebahagian ini berlangsung selama lamanya.

Hai.. hai..
Ini part paling pendek.
Sorry banget ya readers.
I love u yang udah nyemangatin aku.

Vote + comment nya banyakin yah.. hehehehe..

Happy reading guys...

Stay With Me, Justin BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang