Part 9

1.2K 91 2
                                    

Author Pov

Raka sudah mulai bosan dengan kehidupan barunya yaitu tidak dianggap oleh Lovely.

Ini kan Lovely yang salah, tapi kenapa aku yang dicuekin, batin Raka.

Akhirnya Raka berfikir dua kali, bahwa benar jika ini dirinya yang salah karena tidak mempercayai Lovely yang jelas-jelas selama satu bulan ini mencuekinnya walaupun statusnya masih berpacaran.

Saat berpaspasan dengan Lovely, Raka menarik tangan Lovely.

"Lov, maafin aku. Aku mau kita memulai nya dari awal. Tanpa perselisihan. " ucap Raka memelas.

"Aku sadar, satu bulan tanpa kamu, membuatku menjadi kesepian,karena kamu yang membuat hidupku berwarna, Lovely. Please kembalilah kepadaku" Sambung Raka.

"Ya memang dari dulu kita belum putus kan?? Jadi ngapain harus kembali, kalau aku juga menyadari telah kehilangan kamu Raka" ucap Lovely menatap mata Raka.

"yaudah ayo aku antar kamu pulang,  seperti ritual kita biasanya." Ajak Raka yang mengaitkan tangan nya kepada Lovely.

"Ya, tapi aku lapar nih. Sebagai tanda perdamaian kita,gimana kalau kita makan yuk" Lovely menarik tangan Raka bersemangat dan naik ke motor Raka setelah Raka menyalakan mesinnya.

Lovely Pov

Benar kata Justin, akhirnya Raka juga minta maaf dan memperbaiki hubungan kita yang sebelumnya sempat renggang, gara-gara gosip tidak benar tentang ku.

Sekarang aku berada di apartementku setelah makan bersama Raka. Raka pamit pulang karena ia akan mengerjakan skripsinya. Ya sekarang kami sudah semester 3.

Kuketuk pintu apartement Justin.

Tok...tok...tok...

"Tumben lo dulu yang ke apartement gue. Biasanya gue yang kesana" ucap Justin sepertinya ia menyindirku.

Aku hanya tertawa.

"Maaf,"

"Ada apa nyari gue . Mau menjadikan gue  tukang ojek lagi. Bentar gue ambil kunci mobil dulu."

Ya memang selama hubunganku Renggang dengan Raka, aku sempat menyuruh-nyuruh Justin untuk mengantarku membeli makanan atau sekedar jalan-jalan.

Sebelum ia masuk ke apartementnya untuk mengambil kunci , kutarik tangannya.

"Nggak Justin, gue mau berterima kasih sama lo. Atas saran lo yang waktu malam itu. Yang lo bilang mending gue nyuekin Raka. Itu berhasil membuat Raka luluh. Sekarang gue sama Raka udah baikan lagi kayak dulu" jelasku panjang lebar.

"Oh cuma itu doang, gue kira ada hal yang lebih penting lagi" ucap Justin seperti nya ia tidak menyukai penjelasanku.

"Ya penting lah" ucapku yang masih keras kepala.

"Ya bagi lo. Nggak bagi gue" ucap Justin yang sepertinya ia sudah emosi berbicara denganku.

Ia masuk ke apartementnya. Ku ikuti dari belakang.

"Lo kenapa sih, lagi dapet ya. Kok marah-marah melulu" ucapku sambil tertawa.

"Iya!!" Ucapnya keras.

Aku tidak bisa menahan tertawa. Semakin keras tawaku, ia mau membuka pintu kamarnya tetapi terhenti, lalu berbalik dan berlari menuju tubuhku. Dan menggelitik tubuh ku. Aku hanya bisa pasrah sambil tertawa lepas.

Ah leganya hari ini penuh dengan hal yang membuatku tertawa dan tersenyum.

"Emangnya ada cowok dapet." Ucapnya sambil tertawa yang masih menggelitik badanku.

"Ada.. lah.. itu tadi.. lo ngomong" ucapku yang masih tertawa.

Justin berhenti menggelitik badanku lalu memelukku ke dalam dekapannya.

"Gue ikut seneng deh kalau lo seneng" ucap Justin yang masih memelukku.

"Ya makasih ya Justin. Berkat lo juga sih" ucap ku berterima kasih dan tanpa kusadari aku membalas pelukannya.

"Cuma dikasih ucapan doang??" Ucapnya yang melepas pelukannya dan sekarang wajahnya berada di depan wajahku.

Wajahnya mulai mendekat dan aku merasakan hembusan nafas.

Deg

Aku hanya bisa diam terpaku.
Aku tidak menyangka hal ini terjadi.
Justin mencium bibirku, lalu berubah menjadi lumatan yang lembut.

Tetapi lama kelamaan nafas nya memburu. Ini juga baru pertama bagiku.

Aneh rasanya, tapi aku menikmatinya.
Tidak, tidak jangan sampai aku mengatakan itu.

Justin melepas ciumannya.

"Maaf ya kelepasan, gak tahan lihat bibir lo yang seksi. Rasanya agak manis. Beda dari wanita lain yang biasanya menggunakan lipstik. Kalau lo rasa original." Ucapnya menatap bibirku.

"Justin!!! Lo apa apa an sih. Lo gak tau perasaan gue. First kiss gue hanya untuk calon suami gue." Bentakku

"Jadi ini baru pertama kali. Astaga maafin gue. masa kalah sama gue, gue aja udah kesekian kali"

"Ya jelas. Lo kan cowok playboy" ucapku sambil mengelap kasar bibirku yang basah akibat ulahnya.

"Apa maksud lo?" Ucapnya mengejarku yang beranjak menuju apartementku.

"Mantan gue emang banyak. Tapi itu salah mereka, mereka yang menggoda duluan. Mana ada sih lelaki yang gak tergoda dengan tatapan nafsu wanita-wanita seksi kayak mereka"

"Cukup Justin, gue gak mau jadi mangsa lo. Lo minggir dari sini balik ke apartement lo" ucapku yang sekarang kita sudah berada di apartementku.

"Gak ah lo gak percaya sama gue, gue mau disini aja. Sampai lo percaya perkataan gue" ucapnya yang langsung menyalakan TV di kamarku sambil berbaring di kasur ku.

"Terserah lo, gue mau mandi" ucapku kesal.

Aku masuk ke kamar mandi, aku mandi dan mengeringkan badanku menggunakan handuk. Dan sialnya gue lupa gak bawa baju. Cuma bawa dalaman.

Akhirnya aku keluar dengan balutan handuk.

"justin lo keluar dulu, gue mau ganti baju." Ucapku yang masih emosi dengan Justin.

"Woww..."

"Justin!!!" Teriak ku.
Akhirnya ia mengalah dan keluar dari kamarku.

Author Pov

Setelah lovely memakai pakaian, justin kembali berbaring di kasur lovely dan menonton TV.
Lovely duduk di kasurnya di sebelah Justin, sambil mengerjakan skripsinya di laptop.

Jam menunjukkan pukul 22.30
Lovely  kaget setelah melihat Justin ketiduran di sebelah lovely.

Lovely  juga mengantuk, lovely  ingin membangunkan Justin tetapi ia kasihan melihat wajah lelah Justin.

Ia memutuskan untuk tidur di sofa, ia mematikan laptopnya dan hendak mengambil bantalnya. Ia hendak berdiri tapi tangannya ditahan Justin.

"Tetep disini jangan kemana-mana!" Ucap justin tegas.

Melihatnya pun Lovely menjadi takut karena cengkraman Justin semakin erat.

Lovely mengambil guling membatasi tempat tidurnya dan Justin, sehingga ada pembatasnya.

Lovely pun juga membelakangi Justin, sehingga tidak terlalu berdekatan.

Untungnya mama Lovely memesankan apartement yang kasurnya agak besar, sehingga ada gunanya jika sudah begini.

Lovely tidur di sisi pinggir jadi jarak mereka berjauhan.
Lovely tertidur dengan nyenyak setelah melewati hari yang bahagia menurutnya.

Hai..hai..hai...
Ini part favoritku, karena Justin sudah mulai romantis.
Tambah votenya deh, janji kalau vote nya semakin banyak, akan ku tambah adegan romantis Lovely.
Bye..bye..
Happy reading guys.

Stay With Me, Justin BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang