Part 28

974 53 3
                                    

Lovely Pov

Aku sekarang lagi beres-beres untuk pulang menuju ke rumahku dan justin.
Mama akan dibelikan rumah oleh justin di sebelah rumah kita.

Mama sangat senang setelah tadi malam aku membawa justin ke apartement, dan justin langsung menceritakan semuanya ke mama.

Skip

"Ayo lovely, ma" justin langsung mengajakku dan mama masuk ke pesawat.

"Makasih ya justin, kamu perhatian sama lovely. Lovely sudah hamil 5 bulan, jangan sampai kamu membuat lovely menangis." Ucap mama

"Iya ma, siap. Bahkan sangat siap." Justin mengucapkannya dengan sangat yakin.

Aku semakin sayang dengan justin. Ternyata bayanganku untuk membesarkan anak tanpa ayah tidak terjadi.
Anakku akan besar dengan seorang ayah yang sangat perhatian.

"Kamu tidur aja lovely, kamu pasti capek" justin menyuruh kepalaku untuk tidur di pundaknya. Dan kulakukan hal itu karena memang aku capek.

Dan aku tertidur dengan tersenyum.

Justin Pov

Aku baru saja menaruh koper dikamarku tiba-tiba ada tangan yang memelukku dari belakang tapi terasa di punggungku jika bagian perutnya ada yang mengganjal, yah itu perut lovely. Sekarang jika lovely memelukku ada yang terhalang di antara kita berdua, yaitu perut lovely, anak kita.

"Justin, aku pingin sesuatu" rengek lovely.

"Kamu pengen apa pasti aku kabulin"

"Janji ya mau?" Nada lovely berbicara sangat manja.

"Ya, apa aja. Buruan mau apa. Nanti aku suruh suruhanku buat beli"

"Bukan beli"

"Terus" aku bingung dengan ucapan lovely.

Lovely langsung membuka bajuku, aku semakin bingung. Masak iya dia kepingin gituan disaat ia hamil.

"Kamu mau ngapain lovely?"

"Udah diem aja, tadi katanya boleh. Sekarang kamu tidur"

Aku lakukan apa yang ia suruh.
Lalu ia juga berbaring di sebelahku.
Tanganku menjadi bantal nya, dan apa yang ia lakukan.

Oh my god.

Ia mencium bulu ketekku.
Mengendusnya, lalu sambil merem melek.

"Hmm... wangi..." ucapnya

"Jadi ini yang kamu kepingini?"
Aku mengelus rambutnya.

"Ya, sudah dari dulu aku ngidam buat nyium bulu ketekmu tapi gak kesampaian. Akhirnya sekarang keturutan."

"Astaga, anakku aneh-aneh aja kalau minta sesuatu" aku mengelus perutnya yang sudah agak besar.

Lovely Pov

Perutku sangat sakit.
"Justin, justin." Teriakku, sekarang sudah tengah malam, aku membangunkan justin yang tertidur di sebelahku.

"Ada apa lovely? Kamu kenapa? " justin langsung bangun dengan khawatir.

"Perut aku sakit justin"

"Ayo kita pergi ke rumah sakit, siapa tau sekarang kamu melahirkan" ada raut muka khawatir dan kebahagiaan di wajah justin.

Justin Pov

Sekarang lovely sedang proses melahirkan. Aku hanya menunggu di luar, karena aku takut dengan darah. Dari pada aku ikut masuk tapi tambah bikin repot dokter karena aku pingsan, lebih baik aku di luar.

Owek...owekkk...

Terdengar suara tangisan dari dalam ruangan, Tanpa sadar aku meneteskan air mata. Aku sangat bahagia.

Aku langsung diperbolehkan masuk oleh dokter.
Bayi nya masih dibawa dokter untuk dimandikan dan aku menemani lovely yang lemas.

"Aku berhasil jadi ibu, justin. Prosesnya sangat menyakitkan tetapi aku sangat senang karena merasakan persalinan normal. Merasakan bagaimana sakitnya melahirkan" lovely menangis bahagia.

"Aku menjadi ayah lovely, aku juga sangat senang sayang"

Author Pov

"Dokter, mana bayi saya. Saya ingin menggendongnya, bukannya seharusnya ia harus minum susu dari ibunya." Ucap justin.

"Dokter!dokter bayinya tidak bernafas" ucap seorang perawat yang berlari menuju dokter yang sedang berada di ruangan lovely dan justin berada.

"Apa??!!" Mom dan mama sangat kaget.

"Sebentar saya lihat dulu" dokter keluar untuk melihat bayi tersebut.

Skip

"Bagaimana dokter?" Setelah dokter memeriksa bayi lovely dan justin.
Semuanya menunjukkan raut muka sedih.

Dokter hanya menggeleng.
Justin memeluk lovely yang menangis di kasur.

Mama menangis dan langsung menghampiri lovely yang juga menangis.

Tetapi, mom tidak terima dengan semua yang terjadi.

"Dok, bagaimana keadaan cucu saya!! Ini pasti ada yang salah.
Gak mungkin!! Tolong di Cek sekali lagi, dokter!Tadi kalian mendengar tangisannya kan? Terdengar sangat sehat kan?" Mom mengguncang guncang tubuh dokter tersebut.
Namun dokter hanya bisa diam.

Skip.

"Kamu lama sekali. Ini bayinya cepet bawa. Aku takut ketahuan." Ucap perawat memberikan bayi kepada seorang perempuan.

"Iya.iya. nih, kurang gak?" Bisik perempuan tadi sambil memberikan uang yang cukup banyak.

Lalu perempuan itu keluar rumah sakit.

"Selena!!" Panggil mama yang melihat selena membawa bayi.

"Aduh. Mati nih gue" selena berusaha menutupi bayi tersebut.
Ia menggendongnya menghadap ke dadanya.

"Eh, mamanya lovely. Ada apa?"

"Kamu ngapain kesini?" Mama sangat curiga dengan gerak gerik selena.

"Ini lagi meriksa anak ku. Tadi diare."

"Selamat ya, atas kelahiran anak kamu. Bolehkah mama menggendongnya sebentar."

"Lho? Emang lovely belum melahirkan ya? Kan seharusnya hari ini ia melahirkan"

"Mengapa kamu tau jika lovely melahirkan hari ini? Padahal tanggalnya mundur 1 minggu. Kamu tau dari mana?" Mama semakin curiga.

"Mampus gue" bisik selena.
"Hmm.. ya nebak aja lah. Soalnya ada Tante disini."

Mama langsung menarik bayi yang ada di pelukan selena.

"Tante!!" Teriak selena.

"Bayi kamu sangat lucu" mama menciumi bayi tersebut.

Apakah tadi semuanya belum melihat bayi lovely? Batin selena.

Lovely Pov

Ini semua gak mungkin?
Tadi aku mendengar bayi nya menangis.
Kenapa aku selalu mengecewakan justin, mom, dan mama.

Hai.. sorry pendek..
Lagi males, lagi banyak pr guys.. sory ya..
Banyakin vote dan comment biar aku tambah semangat.

Happy reading guys

Stay With Me, Justin BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang