Part 21

1K 72 5
                                    

Hae guys, aku udah mikirin jalan cerita yang dijamin bakal bikin tambah penasaran, cerita  part - part selanjutnya akan kubuat lebih bagus, aku akan usahaain.

Yang penting vote dan komment nya :) oke langsung aja

Happy reading guys

Lovely Pov

Ini dimana?
Justin gak ada disini, dan sekarang aku dimana?
Ini bukan di dalam mobil, kutengok kaca besar di depanku.

Dan ternyata

Helikopter

Ini di dalam helikopter, dan aku duduk disebelah kursi pilot.

Ku buka hp ku untuk melihat di mana sekarang aku berada, dan ini gak terlalu jauh dari bandung, hanya 70km dari bandung. Itu artinya aku belum terbang naik helikopter ini, berarti ini mau berangkat.

Tapi justin kemana? Dari tadi aku mencarinya, kutelpon Hp nya malah ada di sebelahku.

Tiba tiba pintu di kursi pilot terbuka, dan justin naik duduk di sebelahku tepat di tempat duduk pilot tersebut.

"Justin ini dimana?? Kita mau kemana? Kamu gak apa apain aku kan? Justin siapa yang mengendarai helikopter ini nanti? Terus kamu naik apa?  Justin jawab..."

"Gimana aku mau jawab sayang kalau kamu tanya kaya tersangka yang lagi di interogasi." Ucap justin cemberut di depanku.

Justin cemberut!
Itu yang aku suka dari justin..
Aku semakin gemas saat ia memajukan bibirnya.

"Ih, gitu aja marah" ucapku gemas menarik pipi justin. Ia tertawa.

"Kita berangkat sekarang sayang" ucap justin memasangkan sabuk pengaman kepadaku.

"Tapi...."
Perkataanku berhenti karena justin mencium bibirku. Ini bukan yang pertama kali, tapi aku masih deg deg an.

"Udah gak usah kebanyakan tanya, nanti kelamaan. " ucap justin memasangkan sabuk pengaman nya di sisiku, di tempat duduk pilot.

Aku melongo.

Sekarang aku mengerti, tapi kenapa justin tidak pernah cerita kepadaku.

Suami ku seorang pilot helikopter. Astaga!!

Justin mulai menekan tombol- tombol yang tidak kumengerti lalu kita mulai terbang.

Malam ini aku tidak mengantuk sama sekali, aku bahkan kagum, melihat pemandangan dari jendela.

Malam-malam hanya terlihat lampu-lampu kecil, ini sungguh indah. Aku tak kuasa menahan air mataku.

Aku meneteskan air mata kebahagiaan.

"Kamu kenapa nangis sayang, kamu takut ketinggian?"

"Enggak, aku cuma bahagia aja"

"Walaupun air mata mu itu tangisan kebahagiaan tapi aku tetep gak suka kamu nangis" ucap justin tersenyum sambil tetap memandang depan.

"Aku gak nangis justin, aku gak bohong"

"Tapi sama aja, sama sama ngeluarin air mata, lovely"  ucap justin menghela nafas.

Sepertinya ia capek berdebat denganku, walaupun hanya berdebat yang masuk kategori bercanda, tapi ia pasti kalah.

"Beda justin, perasaanya aja yang beda. Kalau nangis kita sedih, kalau ini aku bahagia" ucapku sambil tertawa.

"Terserah kamu sayang, dasar keras kepala" lalu justin tertawa.

Aku pun juga tertawa.

Thank you justin kamu membuat hidupku selalu bahagia. Ucapku dalam hati sambil tersenyum dan menatap wajahnya.

Author Pov

Ternyata justin membawa lovely ke sebuah pulau kecil jika dilihat  dari helikopter dan sangat besar jika kita meninggalinya.

Pulau pribadi milik justin yang sudah ada rumah sangat mewah di tengah- tengah pulau tersebut.

"Justin, makasih banget, kamu selalu bikin aku tersenyum " ucap lovely memeluk justin setelah mereka turun dari helikopter.

"Gimana kalau kita lomba lari sampai di pinggir pantai itu" justin menunjuk tempat yang dimaksud.

"Siapa takut, justin drew bieber" ucap lovely menyeringai.

"1...2...kamu curang lovely"
Lovely lari pada saat itungan ke dua sehingga ia mendahului justin. Mereka berdua berlari sambil tertawa lepas. Suasana sunrice membuat pemandangan semakin indah.

Lovely Pov

Aku dan justin sedang menikmati coklat panas yang kubuat sendiri di cottage justin.
Jam 5 pagi tepat di terbitnya matahari, kita bermain air di pantai. Segarnya air laut di pagi hari.

"Aku mandi dulu habis itu kamu ya justin"

"Gak boleh" justin cuek.

"Yaudah kamu dulu aja, nanti aku habis kamu." Ucap ku sabar.

"Jangan. Pokoknya Enggak boleh " ucap justin penuh penekanan.

"Terus? Kita gak mandi?" Ucap ku heran, aku masih gak ngerti maksudnya.

"Kita mandi bareng" justin melepas bajunya lalu masuk ke dalam kamar mandi di kamar kita berdua.

Ha??
Aku hanya melongo, aku benar-benar kaget. Aku gak pernah mandi dengan siapa pun sebelumnya.

"Jangan bengong aja, ayo masuk" justin menarik tanganku.

Justin mandi di bathtup. Aku masih utuh dengan pakaianku, aku sengaja mengulur waktu, agar justin keluar saat aku mandi. Dan itu tidak mungkin terjadi.

Justin berendam dengan air panas, ia memejamkan mata.

Aku mengulur waktu dengan menyikat gigi di wastafel yang ada di kamar mandi. Lalu memberi wajahku sabun muka.

Justin membuka matanya, ia menatapku heran.

"Cepet sayang, aku udah nunggu kamu. Kamunya yang kelamaan. Tenang aja kita udah suami istri ngapain malu malu an lagi"

Awalnya aku ragu tapi cepat kulakukan hal itu, karena supaya cepat berlalu.

Justin bergeser di bathtupnya. Ia sudah memejamkan matanya dari aku membuka pakaian.

Aku langsung berbaring di sebelah justin. ia memeluk tubuhku, aku merasa geli yang melanda tubuhku.
Dan lama - kelamaan aku sudah terbiasa.

Akhirnya aku mandi dengan justin, walapun wajah justin yang seperti menggoda ku. Aku berusaha untuk tetap bersikap biasa saja.

Author Pov

Sudah seminggu justin dan lovely berada di pulau tersebut.

"Justin, rumah kita beneran gak disini kan?" Rengek lovely.

"Iya tenang aja, ini cuma buat liburan aja. Rumah kita di jakarta. "

"Yaudah"

"Kita pulang nanti ya, aku bosan disini.sepi." ucap justin.

"Ya justin aku juga udah kangen mama, gak usah nanti. Sekarang aja" lovely memohon.

"Sini dulu" justin menyuruh lovely mendekatinya. Lalu justin menarik lovely kepelukannya lalu mencium bibir lovely dengan perlahan.

Lalu melepasnya " ayo kita siap - siap. Kita pulang" ucap justin.

"Yeay" ucap lovely senang.

Hai, nambah votenya dong. Sebenernya ini udh aku bikin lama. Cuma paketannya yang gak ada buat nge upload. Sorry ya guys.

Happy reading guys

Stay With Me, Justin BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang