Mr and Mrs Scandal -3-

Start from the beginning
                                    

Kutarik nafasku dalam-dalam walau rasanya sesak..setidaknya.. aku tidak akan terlihat memalukan malam ini.

     "Kau cantik sekali vanilla....bahkan menurutku wajahmu jauh lebih cantik dari cateluna" ujar tante claudia, memberi pujian lupa pada porsinya..aku tahu kakakku malah lebih cantik dariku..mungkin perkataannya hanya untuk membuatku lebih percaya diri.

Aku membalas senyum sumringah padanya dan mengucapkan "semua berkat dirimu tante..terimakasih"

Ya, malam ini..Penampilanku perdana menemui orang penting...tak akan kubiarkan gagal, aku yakin sekali hasil karya tante claudia tidak akan menjadi boomerang atau bahan tertawaan, kedua orang tua dari calon mertua kakakku mungkin  akan memuji.. walau aku tak berharap banyak pada si angkuh javier.

    Dia pasti tertawa lebar melihatku di dandani seperti ini.! Matanya selalu melihatku seperti kuman atau barang menjijikkan.

Benci rasanya jika setiap makian itu  terlontar untuk menghina kakakku..tapi  mengenang kejadian tadi pagi saat ia menolongku meski tubuhnya sedang dalam kondisi sakit, entah mengapa perasaanku menjadi tak tenang. Ada rasa bersalah menyambar dihatiku, tak dapat ku acuhkan siluete dingin itu sebenarnya memendam luka.

Entah luka seperti apa...kebencian yang terkuar bengis dari matanya saat melihatku seperti ingin menghancurkanku...dan mungkin saja kakakku sudah melukainya.

***

Jarum jam menunjukkan pukul dimana seharusnya ia menjemputku, aku bersyukur tante claudia sebelum pergi sempat  meninggalkanku beberapa bekal seperti mengajariku dasar  table maner dan sedikit informasi tentang keluarga Margot yang benar-benar menyiutkan detak jantungku.

Mereka keluarga ningrat dengan kekayaan melimpah yang mempunyai taring besar dikancah perekonomian negara ini. Posisi orang terkaya nomor ke tiga membuat bulu kuduk merinding, rasa cemas itu berlomba dengan detak jantungku.

Sesuai ucapannya ia datang tepat waktu kala sebuah limousine panjang berwarna hitam pekat mengkilau memasuki gerbang yang terbuka secara otomatis, mobil mewah itu dengan gagah berhenti tepat didepanku.

Tubuhku membeku saat supir berpakaian formal keluar dari kemudinya, ia menghampiriku sambil tersenyum lebar "selamat malam bu..mari silahkan" ucapnya sopan seraya tersenyum ramah, menarik pintu bagian belakang hingga sosok angkuh itu nampak dipelupuk mataku, ia dengan acuh membuka pertemuan kami lewat tatapannya yang tajam.

Oh matilah aku!

Perlahan aku melangkah ragu menyongsong gaunku agak lebih naik sedikit hingga tukai mulusku terlihat, masuk kedalam mobil mewah dengan bentuk yang unik dan amat panjang ya merupakan syarat mutlak mobil limousine, dibalik skat kemudi  yang memisahkan si supir dia terus mengacuhkanku namun sesekali melirikku dengan tatapan yang tak biasa...sorot matanya sedikit berbeda, wajah nya jauh lebih segar dari sebelumnya.

***Prelude***

Gunakan waktumu untuk bertanya sebanyak mungkin...karena banyak jawaban yang semakin hilang oleh waktu.

-Javier Pov-

    Sialan........!!!!

Dia.....

Dia begitu cantik hari ini..

Tidak seperti biasanya, auranya terasa berbeda, mungkin karena sudah lama aku tak melihatnya atau aku yang sakit mata.

Sungguh aku tak bisa berpaling dari sosoknya malam ini yang seolah menyihirku. Untuk pertama kalinya aku terbius pada kecantikan seorang luna hingga fikiranku kosong.

Selama ini dia memang selalu terlihat sempurna, penampilan elegannya selalu menjadi bahan pujian dan buah bibir..tapi itu hanya covernya.

malam ini ada perbedaan padanya yang sulit kujelaskan, naluriku diuji oleh rasa kagum sekaligus rasa benci padanya.

PRELUDEWhere stories live. Discover now