Mr and Mrs Scandal -3-

Start from the beginning
                                    

      "Wah...semua barang ini sangat mahal...aku juga kolektor barang mahal sih, tapi selera kakakmu..benar-benar mengerikan....semua barang ini limited edition...pembuatnya juga bukan sembarangan...luar biasa"selorohnya sambil terus berjalan memutari seluruh etalase yang ditata sangat rapih dan mudah dijangkau.

    Sementara aku hanya bisa mengekor dengan pandangan kosong... tak tahu harus berkomentar apalagi "lalu...aku harus berpakaian seperti apa tante? Aku tidak menyangka dia mengajakku kerumah orang tuanya"gerutuku masih sangat heran mengapa mertua kakakku ingin sekali bertemu denganku, maksudku ya dengan sosok kakakku.

Tante claudia berbalik, ia memandangku sekilas, lalu melihatku dari ujung kaki sampai keujung kepala. Matanya berbicara seolah...kau akan menghadapi lebih pelik lagi nantinya...jadi bersiaplah dalam bentuk masalah lainnya. Terutama mertua dari mempelai pria yang umumnya menilai calon menantu mereka.

Ia mengangkat kedua bahunya sambil menghela nafas "aku tidak tahu alasannya..mungkin pertemuan nanti malam untuk membahas pernikahan kalian..."tandasnya ringan, berjalan melewatiku dengan mata teliti mencari pakaian dan aksesoris yang cocok untukku.

Ku alihkan wajahku dari punggungnya kesebuah gaun tanpa lengan sepanjang mata kaki berwarna peach... berjarak setengah meter dariku, walau agak ramai dibagian paha kebawah tapi gaun ini benar-benar cantik.
Mataku sampai tak berkedip mendekati posisi gaun itu, mengacuhkan sejenak tante claudia yang sibuk memilah-milah gaun lainnya dan bahkan uniknya sesekali wanita itu mencoba untuk dirinya sendiri.

"Kurasa ini bagus untukmu...."ujarnya riang dari balik pantulan kaca besar setinggi dua meter, ia berputar cepat menghampiriku yang masih terpaku pada gaun dihadapanku. Meski sempat tertegun pada objek yang membiusku, ujung matanya beralih dari baju itu kebentuk tubuhku "kurasa itu juga bagus untukmu...mau di coba?"tanyanya  tersenyum lebar, aku meringis malu dan reflek menggeleng enggan

"tidak...pakaian itu terlalu bagus untukku, lagi pula...aku tidak enak main memakai barang kakakku"penjelasanku  tercium aneh, tante claudia sampai tertawa kecil menopang keningnya.

"kau itu lucu sekali vanilla..untuk apa kau menyuruhku kesini kalau kau tidak berani memakainya...itu tidak masuk akal bukan, tolong jangan membuatku tertawa" wajahnya yang cantik ikut menggeleng bersama tawa yang tak bisa lepas. Bukannya mengejek..namun kenaifanku memang memalukan.

Aku hanya takut memakai barang orang lain...bahkan untuk menyentuhnya aku masih ragu, meski itu milik kakakku sendiri.

     "Tapi...aku tidak enak tante"

      "Kalau tidak enak beri bumbu agar rasanya enak..."celetuk tante claudia menanggapi kalimatku dengan lelucon konyol yang sontak membuatku meninggikan alis lalu tersenyum bodoh.

      "Tante bisa saja..."kilahku menghambur cepat kearahnya. Ia mengambil sepasang anting berlian berbentuk bulat  dengan ukuran kecil kemudian menempelkan kedua sisi daun telingaku "wah kau akan cantik jika memakai perhiasan ini vanilla..."ucapnya membayangkan sesuatu yang tak bisa kubayangkan.

Cara tante claudia dalam memadu padankan pakaian serta aksesoris berikut tatanan rambut juga sapuan make up -nya padaku sangatlah terampil.

Tubuhku mematung setelah satu jam tangan masterpiece nya merubahku dari itik buruk rupa menjadi angsa cantik...wah.. mulutku terbuka lebar pada pantulan diriku dicermin.  Benarkah itu diriku?!

       Vanilla silas yang kacau balau...kini menjadi cinderella  dalam hitungan satu jam ?

Ya...walau jujur saja pakaian ini sedikit sempit mengingat ukuran badan kakakku memang lebih kecil dariku, tapi ini terlalu sempurna.

PRELUDEWhere stories live. Discover now