Selamat Datang Cinta yang Baru

5.6K 437 77
                                    

Ronan membuka mata perlahan ketika hidung dingin Salmira berkali-kali menyentuh wajahnya. Wanita itu menciumi setiap sudut wajah Ronan, membuatnya terbangun dengan senyum yang merekah. Tidak cukup sampai disana, pagi harinya dibuat lebih indah dengan dua benda berwarna putih di tangannya. Ronan segera bangkit memeluk istrinya yang masih berulah memberinya ratusan kecupan.

Dua garis merah di benda yang Salmira bawa menandakan kalau wanita itu positif hamil. Memgambil alih benda itu dari tangan Salmira untuk memastikan apa yang dilihatnya tidak salah. Hari itu rasanya seisi perut Ronan berubah menjadi ribuan kupu-kupu yang berterbangan. Dadanya bergemuruh, rasa bahagia, haru dan takut bercampur menjadi satu. Ia mengeratkan pelukannya.

"Sayang, ini beneran? Dia ada di perut kamu? Anakku? Anak kita?" tanya Ronan antusias. Perasaannya tidak pernah sebahagia itu sebelumnya. "Ke rumah sakit, yuk! Kita pastiin kalo dia beneran ada di sini." Ronan mengelus perut rata istrinya. Membayangkan sebentar lagi perut itu akan membesar menggemaskan.

"Masih terlalu pagi, sayang," sahut Salmira. Ronan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kemudian kembali berbaring. Memeluk istrinya yang hendak bangun untuk menyiapkan sarapan.

"Kalau dia lahir, kamu mau dipanggil apa?" tanya Ronan sambil mengelus puncak kepala Salmira.

"Bunda," sahut perempuan itu mantap.

Ronan tersenyum senang, membayangkan ada manusia lain ditengah-tengah mereka, memanggil dengan sebutan ayah dan bunda. Senangnya.

Salmira tidak kalah bahagia. Meski masih ada rasa takut di dadanya akibat peristiwa beberapa bulan lalu, rasa bahagia itu tetap lebih mendominasi. Ia telah belajar dari pengalaman untuk tidak mengabaikan segala perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Memberi tahu Ronan tentang apapun yang ia alami dan rasakan, membuat lelaki itu juga bisa lebih aware dengan keadaan istrinya.

Beberapa hari lalu, Salmira mengeluh lemas pada Ronan. Kepalanya sering pusing. Ia juga mudah lelah. Sama persis dengan yang perempuan itu rasakan beberapa bulan lalu. Ditambah moodnya yang gampang sekali berubah. Ronan yang curiga, segera membelikan beberapa test pack untuk Salmira. Ia juga ingat kalau perempuannya sudah lama tidak mengeluh datang bulan. Kali ini, Ronan benar-benar ingin menjadi suami yang super siaga untuk Salmira. Memperbaiki segala kelalaiannya yang lalu.

🌻

"Selamat ya, Pak, Bu, kehamilan ibu sudah memasuki minggu keempat." Seorang dokter menyalami Ronan dan Salmira bergantian.

Setelah melewati rangkaian pemeriksaan, akhirnya pasangan itu dapat tersenyum lega dengan apa yang mereka dengar. Salmira senang bukan main. Tuhan mengabulkan doanya dengan cepat. Tuhan menitipkan lagi kehidupan di dalam rahimnya. Air matanya menetes. Rasa haru memenuhi dadanya.

"Terima kasih, Dok." Ronan tersenyum sumringah.

"Usia kehamilan Ibu masih rentan, jadi tolong dijaga dengan baik, ya Pak, Bu. Nanti saya akan resepkan beberapa vitamin dan nutrisi untuk Ibu."

Salmira mengangguk paham.

"Istirahat yang cukup. Perubahan hormon dan mood pasti akan terasa. Tidak perlu khawatir kalau nanti Ibu merasakan mual muntah di pagi hari. Itu wajar dialami ibu hamil di trismester pertama dalam usia kandungan hingga 12 minggu."

Salmira dan Ronan menyimak dengan seksama ucapan dokter tersebut.

"Sayang, aku bahagia banget. Makasi banyak udah ngasi aku perasaan ini," ucap Ronan ketika mereka berjalan meninggalkan ruangan dokter yang tadi memeriksa Salmira.

"Kita jaga dia sama-sama ya, Mas?" Salmira mengelus perutnya yang masih rata. Tidak sabar rasanya merasakan ada kehidupan di dalamnya.

Salmira menjalani kehamilannya dengan santai. Tidak ada mual muntah di pagi hari seperti yang dokter katakan. Wanita itu bahkan tidak merasa lemas sama sekali. Tubuhnya normal seperti tidak terjadi apa-apa. Yang berbeda hanya satu, Salmira tidak suka mencium aroma tubuh suaminya. Membuat Ronan harus siap siaga dengan segala macam wewangian jika ingin berdekatan dengan istrinya.

Selamanya [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now