Pertemuan

5.4K 351 12
                                    

"Sal, Mama mau ngomong," ucap Mama Salmira sembari mengupas bawang putih.

Salmira mengalihkan pandangannya dari drama yang ia tonton di laptopnya ke wanita yang duduk di seberangnya itu.

"Nonton ya nonton aja, ngupas bawang ya ngupas bawang aja," protes mamanya.

"Cuma mau ngomong itu?"

"Mama mau kenalin kamu sama anaknya Tante Una, kamu mau kan?"

Salmira menjeda series yang ditontonnya sejenak, meletakkan pisau dan bawang merah yang ia kupas di atas meja makan.

"Mama mau jodohin aku sama anaknya Tante Una?"

"Gak jodohin, Sal. Kenalan doang. Lagian kamu kaya gak berpotensi buat dapetin pacar, siapa tahu nyambung sama dia," sahut mamanya membuat Salmira mendengus.

"Gak berpotensi gimana sih Ma? Aku gak laku banget ya di mata Mama?"

"Lagian kamu sibuk kerja sama nonton drama doang, kapan bisa dapet pacar? Besok kan kamu libur, Mama mau ajak kamu main ke rumah tante Una."

Salmira mendengus. Akan susah membantah mamanya. Wanita itu sungguh keras kepala. Keinginannya susah ditentang.

"Yaudah lah terserah Mama. Tapi kalau aku gak cocok sama orang itu, jangan dipaksa ya?"

"Iya kenalan dulu aja," ucap Mama Salmira meyakinkan.

🌻

Salmira mematut dirinya di cermin. Memastikan kembali bahwa make up tipis di wajahnya aman. Kemudian ia mengecek pakaiannya.

"Udah, Sal?" Tanya mama Salmira sembari memasuki kamar gadis itu. Sesaat kemudian ia berdecak melihat penampilan Salmira.

"Kita mau main ke rumah tante Una, bukan mau anter catering. Ganti baju kamu," ucap mama wanita itu saat melihat pakaian Salmira. Gadis itu mengenakan kaos lengan panjang berwarna krem yang dipadukan dengan celana denim abu-abu.

Salmira berdecak, "terus aku harus pake baju apa Ma?"

Mama Salmira ikut berdecak saat melihat isi lemari Salmira. Nyaris semua baju gadis itu terlihat lusuh. Tidak ada pakaian layak yang bisa digunakan untuk bertemu seorang lelaki.

"Gajian besok, beli baju baru ya Sal. Duitmu jangan dipake jajan doang. Bajumu buluk semua," gerutu Mama Salmira sembari memilih pakaian di lemari Salmira.

"Bella!" panggil Mama Salmira pada adik bungsu Salmira.

"Kenapa, Ma?" Sahut Bella dari dalam kamarnya.

"Kamu pinjemin dulu kakak kamu itu baju yang paling bagus. Pakaiannya buluk semua."

"Baju Bella mana muat di aku Ma," tukas Salmira sembari menyusul mamanya ke kamar Bella.

"Muat lah, Kak," sahut Bella.

Meskipun masih duduk di bangku sekolah, tubuh Bella bisa dibilang yang paling bongsor diantara kakak-kakaknya. Jadi tidak heran, ukuran bajunya bisa sama dengan Salmira meski jarak usia mereka terpaut tujuh tahun.

"Gak mau gue pake dress ya. Awas lo," protes Salmira ketika Bella sibuk memilihkan pakaian untuknya.

Kemudian gadis itu mengeluarkan blouse berwarna beige dengan kancing besar di depannya. Juga celana kulot putih, untuk membuat kaki Salmira terlihat lebih jenjang.

"Ini sebenernya mau aku pake ngedate. Tapi gapapa buat Kak Salmira aja," ucap Bella sembari menyerahkan pakaiannya pada Salmira.

"Gue getok lo ya, ngedate-ngedate. Sekolah dulu yang bener!" Seru Salmira sembari menyambar pakaian Bella, segera menggantinya di kamar itu sebelum mamanya mengomel.

Selamanya [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now