Bab 60-End

823 30 15
                                    

Berbeda dengan acara perpisahan biasanya yang dianjurkan memakai baju adat atau pakaian formal, perpisahan kelas 12 SMA Gantari selalu memiliki tema yang berbeda-beda setiap tahunnya. Para murid dibiarkan berkreasi sekreatif mungkin sesuai dengan tema yang sudah disepakati bersama.

Pekikan histeris dari para siswi terdengar kala segerombol lelaki berjalan memasuki aula. Wajah tampan dengan pakaian bertemakan negeri dongeng itu langsung menjadi pusat perhatian. Raka dengan kostum pangeran dan mahkota besarnya yang menonjol. Gio, James, dan Diego dengan kostum sama, kurcaci. Dan terakhir, pemeran utama kita, Seanno Argatama dengan kostum keramatnya, ksatria kumbang.

"Gue nggak bakal mau pake nih kostum lagi!" celetukan Raya yang memakai gaun Snow white, tak lupa dengan pita merah dan rambut pendeknya yang khas.

"Diem lo Ray!" sungut Sean.

"Padahal bagus kostum kita ya kan? Mereka berdua malah kagak mau. Lucu tuh ntar, lima kurcaci. Ntar, gue ajak Yono sama Yani buat ikut samaan," ucap Diego sembari mengikutkan anak kembar di kelasnya.

"Iya, berarti ntar kalian temen-temen gue dong?"

"Dih, kita aja kagak kenal. Temen-temen apanya?" elak Diego tidak terima.

Raya mendesis, "Gue doaian pantat lu bisulan tau rasa Lo."

"Mana mau Tuhan ngabulin doa jelek kayak gitu?"

"Mau lah. Tuhan bakal cepat ngabulin doa anak yatim yang teraniaya," sahut Raya percaya diri.

"Udah, Lo kalah. Jangan bikin aula yang terang benderang ini jadi gelap," ucap James sembari menepuk pundak Diego, menenangkannya.

"Ayla!" pekikan Raya membuat para cowok itu menoleh. Sejenak beberapa dari mereka terpana melihat penampilan Ayla yang berbeda dari biasanya, dengan gaun mewah bak putri dari kerajaan dongeng Ayla berjalan dengan anggun mendekati mereka.

"Gila! Lo cantik banget anjir," ucap Raya terpana.

Ayla tersenyum tipis, ragu-ragu ia berjalan mendekati mereka.

"Kayak bukan Ayla. Beda banget Lo, sumpah!" puji James yang tidak bisa menahan diri.

"Iya weh. Ini nih baru Tuan Putri. Nggak kayak sebelah,"

Sontak saja Diego langsung mendapatkan pukulan di kepalanya. Raya benar-benar tidak segan sedikitpun kepada cowok absurd yang digadang-gadang masih belum move on dari mantannya sewaktu TK itu. 

"Cocok," puji Sean membuat Ayla tersenyum malu. Walau sebenarnya gaunnya ini adalah pemberian dari Sean saat ulang tahunnya satu bulan yang lalu. Awalnya ia kebingungan karena gaun ini tidak cocok untuk kegiatan sehari-hari, dan betapa senangnya ia setelah mendapat pengumuman jika tema perpisahan kali ini adalah Dunia Dongeng, ia bisa mengenakan hadiah pemberian Sean dengan gamblang tanpa harus merasa malu.

"Cantik banget, Ay. Ya nggak Rak?" Gio menyenggol Raka yang pura-pura sibuk dengan ponselnya. Raka mendongak sekilas, lalu mengangguk tanpa memperhatikan penampilan Ayla secara jelas.

Ayla menipiskan bibir samar. Sesuatu di dalam hatinya tidak nyaman saat melihat reaksi datar Raka. Padahal salah satu hal yang membuatnya bersemangat memakai gaun indah ini adalah ingin menarik perhatian cowok itu.

"Raka bilang Lo cantik," bisik Raya. Ayla menoleh lalu tersenyum canggung merespon ucapan Raya.

"PERHATIAN SEMUA! LIMA MENIT LAGI ACARA AKAN SEGERA DIMULAI, DIMOHON KAKAK-KAKAK KELAS 12 UNTUK SEGERA DUDUK DI KURSI YANG TELAH DISEDIAKAN!"

Acara terlaksana dengan lancar, mulai dari pembukaan dari kepala sekolah, hiburan pembuka, hingga hal yang ditunggu-tunggu, pengumuman nilai ujian sekolah tertinggi tahun ini.

Beetle Knight and PrincessOnde histórias criam vida. Descubra agora