Bab 24

430 12 1
                                    

🐰 🐰 🐰 🐰 🐰

Kelas terlihat tenang, tidak seperti biasanya padahal tidak ada guru yang mengajar. Beberapa guru tengah mengadakan pertemuan untuk acara Olimpiade yang akan di adakan di sekolah ini beberapa hari lagi.

"Akhirnya selesai anjim!" ujar Niken setelah selesai menyelesaikan tugas yang diberikan guru biologi.

Padahal materinya belum diterangkan, dan kebanyakan soal jawabannya tidak ada di buku dektat. Alhasil karena kesal dan sudah panas anak-anak di kelas itu membagi tugas untuk membuka salah satu aplikasi di ponselnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan mengirimkannya di grup kelas. Mana jawabannya panjang-panjang. Sepanjang jarak Zefa saat ingin dekat dengan Sean.

"Gue juga udah," ujar Naufal.

"Awas aja kalau ntar nggak dinilai," geram Adam yang juga baru selesai.

"Ih, jangan membuat mood gue jelek bisa?" sungut Zefa yang hampir selesai.

"Ya gimana sih. Tangan gue rasanya mo potek ae sekarang. Kalau sampai nggak dapat nilai gue pindah IPS," ucap Adam yang masih ingat ucapan guru biologi sebelum keluar dari kelas, "Kalau hari ini tidak diselesaikan, minggu depan kita UH," Yang alhasil membuat anak-anak yang biasanya tidak mengerjakan tugas dipaksa untuk mengerjakan apapun yang terjadi.

"Niken help!" ringkih Zefa sembari menjatuhkan kepalanya di atas buku setelah selesai menulis lebih dari dua lembar jawaban dari 10 soal itu dalam waktu dua jam pelajaran.

"Abis ini apa?" tanya Niken.

"Kimia,"

Zefa menampakkan wajah dan membuat ekspresi seperti menangis, "Upalll jangan bikin gue benci sekolah," Pasalnya meskipun tugas yang diberikan oleh guru Kimia sudah diajarkan, namun tidak ada satupun yang memahaminya. Belum lagi jawaban dari soal-soal itu pasti tidak bisa ditemukan di situs atau di buku yang mereka punya.

"Tenang, nggak dikasih tugas kok,"

Zefa, Niken, Adam nampak lega mendengarnya. Namun ucapan Naufal yang selanjutnya membuat mereka ingin ngontrak saja ke Mars.

"Tapi laporan praktikum kemarin harus dikumpulin hari ini,"

"APA?!" teriak Adela, cewek yang duduk di depan Adam itu langsung menoleh mendengar ucapan Naufal.

"Kenapa lo baru bilang?" terka Adela langsung.

Naufal meringis sembari menunjukkan ponselnya kepada teman-temannya yang juga ikut menoleh, "Gue di chatnya satu menit yang lalu teman-teman tercintah,"

Yang membawa laptop langsung mengerjakan laporan mereka di kelas, sedangkan kelompok Zefa memilih pergi ke lab komputer karena tidak ada satupun dari mereka yang membawa laptop.

"Bisa-bisanya gue satu kelompok sama manusia-manusia ini," rengek Zefa yang kini menyesal karena memilih kelompok sendiri.

"Iya ya, kenapa kita nggak mencar aja. Satunya Agil, Cecil, Depon, atau Nadine gitu," sahut Adam menyebutkan dua juara kelas, anak yang terpilih mengikuti Olimpiade Kimia, dan wibu yang biasanya otaknya encer.

"Ngerengek aja mulu, lagian lu juga yang mohon-mohon ke gue buat sekelompok," sungut Niken sembari mengetuk kepala Adam dan Zefa.

"Eh, gue mah ngikut babang Upal ya," kilah Adam. Sementara Naufal hanya geleng-geleng kepala sembari menghidupkan komputer itu.

Selesai bertengkar mereka langsung membagi tugas. Niken dan Adam merancang hasil praktik kemarin, Naufal membuat kalimat untuk Zefa yang mengetik. Tanpa disela oleh candaan atau perghibahan akhrinya tugas mereka bisa selesai tepat sebelum bel jam 4 berbunyi. Ya, jam Kimia untuk hari ini hanya 1 jam saja. Sangat nanggung bukan?

Beetle Knight and PrincessDove le storie prendono vita. Scoprilo ora