Bab 55

428 15 2
                                    

Happy Reading...

🐞🦋🐞

"Gue harus cari Kak Alya." kalimat itu terus Zefa pikirkan sejak pulang dari rumah Diego. Dan tentu saja itu karena abangnya.

Sibuk dengan pemikirannya yang kacau, Zefa langsung membuka lebar kedua matanya saat melihat segerombol lelaki dengan tampang menyeramkan terlihat mengerubungi seorang gadis yang Zefa pikir dia mengenalnya.

"Pak! Pak! Berhenti!" ucap Zefa sembari menepuk-nepuk pundak pengemudi ojek itu.

"Berhenti di sini dek? Mending kita pergi aja." Ucap Bapak itu membujuk, namun Zefa tetap kekeh ingin berhenti.

"Nggak papa pak. Saya bayar full."

"Bukan masalah pembayaran dek. Saya takut adek kenapa-napa."

"Itu temen saya, Pak. Berhenti aja."

Akhirnya bapak itu menuruti permintaan Zefa dan berhenti di pinggir jalan. Setelah memberikan uang, dengan langkah pasti Zefa mendekat ke gerombolan itu. Dan betapa terkejutnya Zefa setelah memastikan cewek yang kini ditarik paksa oleh beberapa lelaki di sana.

"Kak Ayla," lirih Zefa bingung. Pikirannya berkecamuk keras. Ayla, sosok gadis yang berhasil membuat orang yang ia cintai dan kakak yang yang ia sayangi membencinya sampai sejauh ini. Apa memang sebaiknya ia pergi saja, toh dirinya juga membencinya? Namun dengan segera Zefa menepis pemikiran buruk itu. Semuanya akan berakhir buruk jika sampai dirinya diam saja melihat semua ini. Mungkin ia tidak akan bisa melihat Sean dan Raka tersenyum jika sampai Ayla kenapa-napa. Benar bukan?

"KALIAN SIAPA?! LEPASIN GUE!"

"Tanya aja sama cowok lo yang suka ikut campur!"

"Gue nggak punya cowok! Lepasin!" Ayla masih terus memberontak, namun mereka malah tertawa keras dengan pengakuannya.

"Sean cowok lo. Nggak usah pura-pura amnesia."

Zefa terhenyak. Sean? Apakah ini bisa menjadi cara agar Raka, Sean, dan yang lainnya mempercayainya lagi? Zefa memainkan jari-jarinya ragu sebelum memberanikan diri untuk mendekati mereka.

"Gue pacarnya Sean! Kalian salah orang!" teriakan Zefa membuat mereka terkejut dan menoleh, tak terkecuali Ayla yang masih ditahan kedua lengannya.

"Zefa, lo ngapain di sini?! Pergi!" spontan saja mulut Ayla dibungkam oleh salah seorang yang menahan lengan kirinya.

Seorang lelaki dengan rambut berwarna ash brown itu mendekati Zefa. Sementara Zefa reflek mundur beberapa langkah sebelum memutuskan berhenti dan mendongak menatap manik mata lelaki itu.

"Jangan percaya Kan! Nih cewek juga beberapa kali gue lihat barengan sama Raka."

Kening Zefa berkerut samar. Kenapa nama kakaknya ikut disebut?

Lelaki itu sudah akan berbalik, namun berhenti saat Zefa kembali berbicara. "Gue adeknya bang Raka, sekaligus pacarnya Kak Sean. Kalian nggak bakal dapet apa-apa kalau bawa dia." Ucap Zefa dengan tangan mengepal yakin.

"Lo kenal dia?" tanya lelaki yang berdiri berhadapan dengan Zefa sembari menunjuk Ayla.

Zefa menatap Ayla sekilas, lalu menggeleng dengan mantap. "Nggak kenal. Yang gue tahu, dia cuma pelayan kafe yang sering keluarga gue datengin. Atau mungkin dia juga temen sekelas Kak Sean sama abang? Nggak tau pasti, nggak penting."

"Zefa! Lo jangan kayak gini!" Ayla benar-benar tidak percaya Zefa akan mengatakan itu di saat seperti ini. Padahal ucapannya itu bisa membahayakan dirinya sendiri sekarang.

Beetle Knight and PrincessWhere stories live. Discover now