"Halaman rumah tante masih muat kok Sal. Kalau kamu mau, kita bisa bikin ladang di sana." Salmira tertawa mendengarnya.

Obrolan itu terinterupsi karena Lala yang tiba-tiba masuk. Gadis itu datang sendirian bersama gerutuannya. Nampaknya Ronan meninggalkannya.

"Lala kenapa?" Tanya Una penuh kelembutan. Seperti sedang menghadapi seorang anak kecil.

"Sebel sama Kak Ronan. Dia ninggalin Lala sendirian di coffee shop. Katanya mau ke toilet tapi gak muncul-muncul." Gadis itu memanyunkan bibirnya kemudian menghempaskan tubuhnya di sofa.

Una hanya menggelengkan kepalanya. Ronan memang selalu begitu kalau berurusan dengan Lala. Untuk menghadapi tingkah manja adik sepupunya, Ronan terkadang kehabisan tenaga dan lebih memilih kabur.

"Lagian mau aja disuruh nemenin, udah tahu suka ninggalin," sahut Una. Lala semakin merajuk.

"Siapa?" Tanya Lala setelah menyadari dirinya belum mengenal gadis yang sedang bersama Una.

"Hai, kenalin aku Salmira, kamu Nabila kan? Tante Una udah cerita."

"Panggil Lala aja," sahut gadis itu sedikit tidak bersahabat.

"Gak boleh gitu La."

"Hehe, maaf ya Kak Salmira. Hm aku panggil kamu Kakak atau nama aja ya? Kita seumuran?"

"Aku 23," sahut Salmira.

"Ah, beda setahun. Aku 22," sahut Lala.

"Kamu gak boleh jutek-jutek sama orang, La."

"Maaf ya kak. Lala masih sebel sama Kak Ronan soalnya."

Salmira mengangguk. Nasihat Una pada Lala sepertinya juga berlaku pada Salmira. Pasalnya gadis itu juga sama saja. Terlalu jutek pada orang lain terutama yang tidak dikenalinya.

"La, telpon kakakmu deh. Tanyain dia dimana. Pergi kok gak izin mama," ucap Una pada Lala.

"Mana mau dia angkat telpon Lala."

"Sal, coba kamu deh yang hubungin Ronan, kalau Lala pasti gak diangkat. Dia kan lagi kabur sari Lala."

Salmira mengangguk kemudian mengambil ponselnya. Berusaha menghubungi Ronan tapi lelaki itu tidak menjawab pangilannya.

Ronan Dgtr

Ron dimana? Mama lo nyariin

Pesan dari Salmira juga tidak dibalas oleh Ronan. Mungkin lelaki itu sedang dalam perjalanan.

"Kak Ronan ke tempat temennya. Katanya nanti balik kalau Kak Salmira udah pulang." Lala menutup mulut dengan tangannya karena merasa salah berucap. Ia takut Salmira tersinggung oleh ucapannya.

"Aduh, maaf," gumam Lala pelan sambil memukul kepalanya.

"Kalian baik-baik aja kan Sal?" Tanya Una penasaran. Pasalnya Salmira baru saja mengatakan kalau dirinya dan Ronan telah berbaikan.

Salmira mengangguk ragu. Ia sendiri tidak tahu ada apa dengan Ronan dan mengapa lelaki itu menghindarinya. Salmira tidak lagi memintanya menjauh dari kehidupannya.

🌻

"Kak, kamu gak berangkat kerja? Itu ada Dareen di depan," tanya Cahaya ketika Salmira masih duduk santai di ruang tamu rumahnya sambil memotong kuku kakinya.

"Nggak Ma, Salmira ambil cuti," sahut Salmira.

"Temuin si Dareen dulu lah. Kasihan dia nungguin."

Salmira melangkah ke luar rumah, kemudian tersenyum tanpa dosa pada Dareen yang telah menunggunya dengan sia-sia.

Selamanya [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now