"Tidak chanie tidak nakal, papa disini yang nakal jadi papa minta maaf ya sudah bentak chanie papa minta maaf sayang" ucap maaf Johnny

Haechan tidak menanggapi papanya, karena tiba-tiba rasa mual dan ingin muntah lah yang Haechan rasakan, hingga tiba-tiba dia mengeluarkan isi perutnya dia dada sang papa membuat Johnny dan Ten kaget.

"Astaga anak papa, ayo kelaurkan sayang jika ada lagi" tuntun Johnny menuju kamar mandi membantu anak nya mengeluarkan isi perutnya

Ten segera berjalan kearah lemari mengambil handuk dan baju ganti Haechan, kemudian menyusul ke kamar mandi melihat Haechan yang sudah lemas di dekapan sang papa.

"Ke rumah sakit saja bagaimana?" Tawar Johnny

"Tunggu besuk pagi saja, soalnya tadi memang kata Lucas efek nya sedikit tidak enak diperut jadi kalau muntah wajar. Haechan juga jarang minum obat jadi mungkin dia merasa pahit di mulut nya dan tadi dia minum susu terlalu banyak juga" jelas Ten sambil mengelap mulut Haechan

"Huh badan chanie tak enak papa, huh huh chanie pusing sekali" keluh bocah empat tahun itu

"Iya sayang mana sini papa tiup tiup biar sakit nya pindah ke papa" ujar Johnny membawa Haechan untuk ditimang timang ke sekeliling kamar

Hingga setengah jam kemudian Haechan sudah terlelap. Johnny menggunakan metode lepas baju menempelkan kulit sang anak langsung pada nya, menyalurkan rasa sayang melalui persatuan energi keduanya.

Haechan ia pindahkan tidur diranjang besar, disekelilingnya diberikan guling kecil dan selimut menutupi sampai bawah dadanya. Haechan mungkin merasakan nafasnya panas sehingga terdengar dengkuran kecil karena bernafas lewat mulut.

"Gak papa, Haechan sering sakit jika takut. Jadi, aku minta sama kamu buat semisal Haechan atau aku ada salah marah sama aku aja jangan ke Haechan. Aku, gak akan marah balik atau minta pisah dari kamu. Karena, aku tahu seberapa Haechan sangat menyayangi kamu, jadi aku mohon ya jangan pernah bentak dia" kata Ten menatap lekat mata orang di depannya.

Johnny langsung membawa tubuh Ten ke dalam dekapannya. Merapalkan maaf pun sudah bosan Ten dengar hari ini.

"Ini pertama dan yang terakhir aku tidak akan melukai 2 orang kesayangan aku" janji Johnny

"Sebenarnya bukan hanya dua tapi tiga mungkin" ucap Ten pelan

"Tiga? Oh bersama kucing kesayangan mu? Oke" jawab Johnny sendiri masih nyaman bergelayut manja di ceruk leher Ten

Ten kemudian bawa tangan kanan besar milik Johnny ke arah perutnya yang sudah buncit sedikit.

"Ehm kamu rasain apa?" Tanya Johnny

"Perut kamu yang agak embul" jawab Johnny gampang

"Iya embul nya karena apa?" Tanya Ten lagi

"Makan cake terus mungkin, atau jarang yoga sekarang?" Tahta Johnny polos lagi

"Ih dasar gak peka" mood Ten langsung mendadak badmood dia bahkan menjauhkan paksa kepala suaminya

"Sini Lo tangannya coba rasain, nih sini sini" ucap Ten dengan nada kesal membawa tangan Johnny kemana saja perutnya ada

"Masih gak paham juga? Ini ada adeknya chanie papa" akhirnya lolos juga surprise hari ini

Johnny tidak bereaksi apapun selain mematung bingung. Dia tatap perut itu yang benar saja memang embul tapi iya kah ada anak nya lagi. Tanpa babibu Johnny langsung memeluk mencium bahkan menempelkan kumis tipis diseluruh bagian wajah ten.

"Iya iya sudah sudah aku geli" tawa Ten kembali

"Makasih sayang makasih aaaaaa aku mau nangis lagi. Sehat sehat anak papa ayoo tumbuh besar biar papa punya banyak embul disini ayooo!!" Seru Johnny bahagia sekali bahagia

+
+
+
+

Promosi cek!!!!!

Mohon dukungan dan komentar nya untuk book kedua aku. Lagi mau coba-coba versi lain mohon dukungannya ya friends.....

 Lagi mau coba-coba versi lain mohon dukungannya ya friends

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MY Universe ^{Jaeyong}^Where stories live. Discover now